[completed]
─ ❝nyatanya, yang terlihat paling sempurna─justru yang paling jauh dari kata sempurna❞
"Lentera, hidup itu kaya bianglala. Terkadang kita bisa berada di atas, dan kadang ada kala nya juga kita ada di bawah. Ketika diatas, kita cenderung...
Apa kamu kira saya ini tidak se-kaya anak nya jonnhy Alexandre sama anaknya Danish dirgantara????
behhhh, ojo semena mena sampean iku..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—·Alfareza hendery aksara·— harta—tahta—jelita
*
Bandara Soekarno—Hatta | Tangerang–banten
"can i help you Mr. aksara?"
"jemput di bandara. Miss lettajangan lupa di bawa."
"baiklah, lima menit."
PIP—
Hendery memasukkan kembali hp nya ke saku celananya, lima menit yang di bilang sama supir pribadinya itu benar benar lima menit, tidak kurang apalagi lebih. Tapi hendery tetap hendery, cowok yang suka bandel kalo di bilangin, di suruh nunggu bukannya nunggu cowok berwajah tampan bak pangeran itu malah kelayapan di sekitar bandara untuk mencari makanan yang sekiranya bisa mengganjal perutnya, karena dari semalam ia belum makan apa apa.
Hendery memakai masker dan kacamatanya, karena orang orang bisa heboh kalau tau dia ada di sini. Oh ya perlu kalian ketahui, cowok yang menyandang nama hendery aksara itu merupakan anak dari musuh bebuyut bapaknya jelita, tapi mereka udah meninggal karena kecelakaan pesawat. Hendery yatim-piatu.
Orang tua boleh musuhan, tapi kan anaknya saling jatuh cinta enggak masalah, ibaratnya hendery sama jelita itu kaya Romeo dan Juliet di dunia nyata, bedanya jelita tidak menaruh perasaan pada hendery.
"mau pesan apa?"
"ini toko apa?"
"roti."
"yaudah saya mau Thaitea aja."
"maaf, tapi ini toko roti, bukan toko Thaitea"
"nah itu tau, ngapain masih nanya painem!" hendery mencibir, sementara si penjual hanya cengengesan kayak orang gila, wajahnya watados banget pula, hendery jadi pengen nampol penjualnya.
Tiba tiba waktu hendery lagi asik memperhatikan si penjual menyiapkan roti pesanannya, koper yang semula ia pegang di ambil oleh seseorang. Hendery baru mau teriak 'maling' tapi setelah melihat tampang wajah dan pawakan asisten yang sudah sangat ia hapal, dia tidak jadi berteriak.
"Miss letta?"
"saya cari kemana mana, ternyata ada di sini. Ayo pulang"
