[Name] mengerjap pelan, membiasakan cahaya yang masuk ke retinanya. Pandangannya masih kabur. Samar-samar ia mendengar suara dua orang tengah berbicara di hadapannya. [Name] dapat merasakan kedua tangannya yang terikat ke belakang, begitu pula dengan kakinya. Posisi gadis kecil itu kini tengah terduduk di sebuah kursi kayu.
Perlahan matanya dapat melihat dengan jelas sekitarnya. Dalam ruangan yang bercahaya redup itu [Name] dapat melihat seorang wanita tengah berbicara dengan sepasang manusia berbeda gender. Entah kenapa, [Name] terlihat familiar dengan wajah wanita itu.
Tunggu, bukannya itu Sasaki?!
[Name] menatap keheranan wanita itu. Begitu kedua pasangan itu keluar, barulah [Name] memberanikan diri berbicara.
"Tante?" Wanita itu menoleh.
[Name] kini dapat melihat dengan jelas wajah Sasaki. Sasaki tersenyum tipis, senyum yang janggal di tengah ruangan mencekam ini.
"Pagi [Name]-chan! Sudah bangun rupanya~" Nada Sasaki kelewat riang.
[Name] bergerak gelisah. Tangannya terasa sakit akibat ikatan yang terlalu kencang. Manik rubynya terus menatap waspada kearah wanita di depannya.
Senyum Sasaki melebar, "tenang [Name]-chan. Semuanya akan baik-baik saja~"
•
•
※Daddy Sugar※
•
•Samatoki menekan puntung rokoknya ke asbak dengan kesal. Sudah sehari sejak [Name] menghilang, tapi belum saja mendapat kabar apapun dari anak buahnya. Menunggu Jyuto pun terlalu lama bagi Samatoki. Napsu makannya berkurang akibat masalah ini. Tingkat kesensitifannya semakin naik, tak jarang ia memaki orang yang bahkan hanya tidak sengaja menyenggolnya.
Samatoki sedih, harinya tak sebaik saat [Name] masih di sekitarnya. Memang waktu itu ia ceroboh sekali hingga meninggalkan [Name] di apartemen sendirian tanpa mengunci pintunya. Samatoki sudah bertanya pada tetangganya, namun tak ada yang mengetahui keberadaan [Name]. Samatoki berdecak kesal saat mengingat Sasaki tak ada di apartemen seharian hari itu. Ah, wanita itu juga tidak pulang sejak pergi pagi kemarin.
Samatoki merogoh sakunya, mengambil smartphonenya. Jemarinya dengan cepat menggulir tiap nama yang terlihat di daftar kontaknya, hingga ia menemukan nama Sasaki. Nomor di tekan, layar terus memperlihatkan tulisan berdering. Samatoki menghela napas kecewa saat melihat sambungan telepon yang terputus begitu saja.
Sasaki tak menjawab panggilannya. Tumben sekali, pikir Samatoki. Biasanya dalam deringan kedua Sasaki sudah mengangkat teleponnya. Ponsel diletakkan sembarangan di atas meja.
"Aku harus tanya siapa lagi?!" Samatoki mengacak rambutnya frustasi.
Pria itu kemudian bangkit lalu pergi meninggalkan ruangannya.
•
•
※Daddy Sugar※
•
•[Name] ingat kemarin ka tengah bermain di ruang tengah ditemani Cherry, boneka pinguin kesayangannya. Hingga Sasaki datang dengan dalih ingin menemaninya atas perintah sang ayah. Tau-tau ia tiba-tiba kehilangan kesadaran setelah meminum milkshake buatan Sasaki. [Name] jadi takut kalau-kalau ada racun d tubuhnya akibat meminum itu.
Sasaki yang tengah duduk di sofa tertawa melihat gelagat anak kecil di depannya, "tenang, [Name]-chan. Aku hanya memasukkan obat tidur. Jadi kau akan aman."
[Name] melirik takut kearah Sasaki. Pikirannya terus memanggil sang ayah dengan ketakutan. Sasaki berdiri kemudian pergi keluar dari ruangan itu. Sejenak [Name] menghela napas lega dengan kepergian sang wanita. Namun, tak lama kemudian wanita itu kembali dengan tangan membawa nampan.
Dengan perlahan ia mendekati [Name]. Bunyi high heelsnya menggema di dalam ruangan temaram itu. Sasaki meletakkan nampan yang ia bawa ke hadapan [Name]. Gadis itu dapat melihat sebuah mangkuk berisi sup, segelas air putih dan borgol di dalam nampan. Dengan perlahan Sasaki melepaskan ikatan di tangan [Name], kemudian mengganti ikatan itu dengan borgol.
"Makan lah. Kau tidak ada makan kan sejak sore kemaren. Tenang, kalau masih bersama ku kau aman. Malah aku yang rugi bila kau mati." Sasaki mendengus saat melihat wajah ketakutan [Name].
Perlahan tangan [Name] terjulur mengambil sendok yang berada di mangkuk. Perutnya sudah terasa perih. Ia harus makan, setidaknya bertahan hidup menunggu sang ayah datang. Sup hangat mulai dimasukkan ke mulut dengan suapan kecil. Sasaki tersenyum lebar kemudian mengelus kepala [Name].
"Bagus! Begitu! Kau kan anak baik, [Name]-chan," ucapnya kemudian tertawa.
"Mohon kerja samanya, [Name]-chan~"
Tbc ...
Yahooo!
Akhirnya aku up ya? Www
Pendek ya? Iya, terinspirasi tinggi badan Ramuda /ditabok
Jan lupa vote dan comment ya~
Jaa~
29/5/2020
♪Aohitsugi Keyara
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Sugar (Samatoki)
FanfictionAda anak kecil yang datang ke arah Samatoki saat ia tengah berjalan-jalan menikmati festival musim panas. "PAPA!!" Samatoki cengo, "ANAK SIAPA INI ANJIR?!" Warning: typo(s), OOC dll