●18: Penyelamatan

1.3K 305 88
                                    

Gemerincing rantai di kaki [Name] menambah suara ributnya pelabuhan Yokohama. Banyak orang berlalu-lalang di sekitarnya untuk mengangkut barang ke kapal. [Name] menatap heran pria bule di sampingnya yang sibuk berbicara dengan salah satu kru kapal. Sasaki bilang itu adalah ayah kandungnya.

"Hei, [Name]-san. Kau ini anak orang kaya ya?" Gadis berambut hitam legam dengan manik cokelat itu mengajaknya berbicara.

[Name] mengernyit, ia lupa nama anak itu, "eum ..., ya?"

"Muramaya Isaka desu," ucapnya memperkenalkan diri.

[Name] mengangguk kecil, entah merespon ucapan yang mana. Isaka tertawa kecil. Dini hari kemaren [Name] dipindahkan ke tempat pria yang mengaku sebagai ayah kandungnya itu. Dan bertemu Isaka serta anak kecil lainnya. Hari ini ayah kandungnya itu bilang mereka akan naik kapal, entah kemana.

"Enaknya, pasti [Name]-san akan diangkat setidaknya pasti menjadi dayang istana di Inggris," celetuk Isaka.

Dayang? [Name] mengerjap keheranan. Bukannya mereka akan dibawa ke rumah orang yang mengaku ayah kandungnya itu?

"Bukannya kita akan pulang?"

Isaka terkejut mendengar pertanyaan [Name], "sudah ku duga kau tidak tahu ..."

"... Kita ini ingin dijual ke Inggris loh."

[Name] mematung.

"Ayo [Name]-san, giliran kita masuk ke kapal."



※Daddy Sugar※

Suasana kantor kepolisian Jyuto ricuh. Pukul 8.30 Sasaki baru mau membuka mulutnya secara jujur. Tepat jam 8 kapal yang membawa anak-anak untuk dijual akan berangkat menuju Inggris. Samatoki mengamuk di tempat, meja serta kertas dokumen Jyuto tergeletak mengenaskan. Pengejaran dilakukan terlebih dahulu oleh bawahan Jyuto.

"JYUTO BABI! KAPAN KITA KESANA BANGSAT?!"

Riou sibuk menahan Samatoki agar tidak mengamuk lebih dari ini. Jyuto memijit pelipisnya, pening melanda. Setelah berbicara dengan atasan, Jyuto dapat ijin pengejaran lebih lanjut dengan fasilitas kantor.

"Kita dapat izin menggunakan helikopter, tapi kita harus ke landasan denga-"

"BICARANYA NANTI SAJA BANGSAT!!"

Meresahkan.



※Daddy Sugar※

[Name] menatap nanar borgol di tangannya. Rasa takut menghantui pikiran dan hatinya. Tubuhnya bergetar hebat. Isaka sedari tadi menggenggam tangannya, berusaha menenangkan [Name]. Ia tak siap berpisah dari Samatoki.

Kemungkinan yang dikatakan Isaka hanya berkisar 0,4%. Kemungkinan besar mereka nanti di Inggris akan menjadi-

"Pelacur."

Isaka dengan santai mengatakannya seolah ia bisa membaca pikiran [Name]. Isaka dan 35 anak-anak lainnya sudah pasrah dengan nasib seperti itu. Mereka yang tak mempunyai orang tua atau hidup luntang-lantung tanpa siapa-siapa karena dibuang hanya bisa pasrah dengan nasib yang mereka terima. Mereka masih bersyukur bisa hidup dan makan hingga hari ini.

Tapi tidak dipungkiri, pasti beberapa dari mereka takut akan hal kedepannya. Bisa jadi mereka akan disiksa, demi sesuap nasi untuk bertahan hidup. Ini dunia gelap yang selalu Samatoki katakan kepadanya. [Name] kini mengerti.



※Daddy Sugar※

Klakson mobil ditekan berkali-kali dengan penuh emosi. Jalanan macet parah, semuanya sudah di rencanakan dengan matang oleh komplotan Sasaki. Wanita seperti seolah sudah memprediksi bahwa ia akan ketahuan. Ledakan akibat kebocoran gas, itu yang diberitakan. Yang sebenarnya terjadi, komplotan Sasaki memasang bom berdaya ledak sedang di mobil yang sengaja di parkir di pinggir jalan utama menuju pelabuhan.

Puluhan nama binatang diucapkan, Samatoki tak pernah lelah mengumpat sedari tadi. Jyuto pusing sendiri mendengar bacotan Samatoki yang tiada habisnya. Anggota tentara mereka sibuk memakan ulat goreng yang ia bawa dari basecampnya tanpa perduli ocehan Samatoki.

"LEBIH CEPAT BANGSAT! APA GUNA MOBIL SEHARGA 300 JUTA KALO GA BISA CEPAT?!"

Jyuto terpelatuk, "MATA MU PICEK HAH?! DI DEPAN KITA MACET BEGO!"

"TABRAK AJA TOLOL!" Samatoki tak kalah emosi.

Jyuto ingin sekali menghajar Samatoki saat ini. Pria ini kalau panik otaknya semakin hilang tak berbekas.

"KAU MAU MALAH KITA YANG MASUK PENJARA?!"

"BODO AMAT!"

Samatoki meresahkan.

Riou hanya diam mendengarkan sembari sibuk mengunyah makanannya. Meski terlihat tak perduli, sebenarnya tentara itu sibuk memikirkan cara agar mereka sampai di landasan helikopter kepolisian tepat waktu.

"Jyuto, kita berlari saja. Tinggalkan mobil disini, ini akan lebih cepat." saran Riou setelah lama diam.

Mantan tentara itu sudah melepaskan sabuk pengamannya dan bersiap turun dari mobil mewah Jyuto.

Jyuto ikut melepas sabuk pengamannya, "ide bagus."

"Kek gembel."

"BACOT LU KUDA!"

Tbc ...

Double update!
AHAHAHAHAHA

♪Aohitsugi Keyara

5/10/2020

Daddy Sugar (Samatoki)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang