[Name] merapikan buku-bukunya yang berserakan di atas meja kelasnya. Teman-teman sekelasnya sudah pulang dari tadi. Ia terpaksa terlambat pulang karena harus berurusan dengan guru. Gadis itu kini berusia 17 tahun, sebentar lagi ia akan lulus SMA. Banyak surat undangan dari universitas negeri diterima oleh gadis itu. Selalu peringkat pertama di setiap semester membuatnya menjadi kesayangan para guru.
Wajahnya kini lebih terlihat dewasa dan begitu cantik. Kulit putih–lebih ke pucat–menjadi daya tarik tersendiri. Tutur kata sopan dan keramahan yang dikeluarkan, di mata orang-orang [Name] terlihat begitu sempurna tanpa kecacatan. Tak ayal banyak juga yang berusaha melukainya atau menjatuhkannya karena rasa iri.
Gadis itu bergegas menuju gerbang sekolahnya begitu mendengar dering smartphonenya. Di depan gerbang ada pemuda berbadan tinggi tengah menunggunya. Manik biru-hijau pemuda itu beralih saat mendengar suara langkah kaki mendekat ke arahnya.
Alisnya menukik, "kau lama. Apa yang kau lakukan sih di dalam gedung itu?"
[Name] berusaha mengatur napasnya setelah berlari, "m-maaf Saburo-san, aku hhh ... dipanggil guru tadi," jawabnya memberi alasan.
Yamada Saburo, pemuda yang baru saja lulus dari jenjang perguruan tinggi itu menghela napas. Ia mengelus puncak kepala gadis di depannya pelan dan penuh kasih sayang.
"Ya sudah, ayo pulang. Pak tua ubanan itu pasti sudah menunggu kita." ucapnya sambil berjalan duluan menuju mobil sedan hitam miliknya.
[Name] tertawa kecil sembari mengejar langkah adik terakhir Ichiro itu, "ayo Saburo-san!"
Pemuda itu mendengus pelan melihat keceriaan gadis belia di sampingnya.
•
•
※Daddy Sugar※
•
•[Name] meletakkan sebuket bunga lily di atas sebuah nisan. Dengan cekatan gadis itu membersihkan sekitar nisan yang mulai ditumbuhi oleh rumput-rumput liar. Tangannya terangkat pelan mengelus nisan itu. Sorot mata merahnya yang ceria kini berubah menjadi sendu. Ia mengatupkan kedua tangannya di depan wajah sembari berdo'a demi orang yang di dalam tanah berhiaskan nisan di depannya.
"Hai, apa kabar? Maaf lama mengunjungi. [Name] agak sibuk akhir-akhir ini, soalnya sebentar lagi [Name] mau ujian kelulusan."
Saburo hanya diam memperhatikan gadis yang tengah berjongkok di sebelahnya. Meski paras rupawannya kini tengah menampilkan ekspresi ceria, namun sorot matanya nampak begitu sedih.
[Name] terus bercerita mengenai kehidupan yang akhir-akhir ini dijalaninya. Mengenai Jyuto dan Riou yang begitu protektif menjaganya. Tentang ia yang selalu ikut mantan tentara itu berkeliling hutan untuk melepas lelah.
Diakhir ceritanya [Name] memperkenalkan Saburo yang berada di sampingnya. Dengan kikuk si bungsu Yamada memperkenalkan diri.
"Hoi! Kalian!"
Suara bas memekakan telinga itu menghentikan kegiatan keduanya. [Name] bergegas berdiri dan berlari menghampiri orang itu.
"Papa!" [Name] menubruk dengan keras tubuh ayah albinonya itu.
Samatoki tertawa sembari memeluk tubuh putri kesayangannya. Saburo berdiri, memandangi sebentar nisan di depannya. Setelah kasus penculikan itu, Jyuto terpaksa cuti sebulan penuh karena luka tembakan di tangan yang ia dapat akibat melindungi Samatoki. Semuanya kembali dengan selamat.
Samatoki memutuskan mentes dnanya dengan [Name]. Hasilnya positif, gadis itu benar-benar anaknya. Kini Samatoki bisa menebus kesalahan yang dibuatnya semasa ia masih satu tim dengan Sasara. Kesalahan fatal yang tak kan pernah pria albino itu lupakan.
"Saburo-san!" teriakan [Name] membuat perhatian Saburo teralihkan.
Pemuda itu mendengus geli saat melihat [Name] dengan riangnya melambaikan tangan ke arahnya. Sementara di belakang gadis manis itu ada Samatoki yang menatapnya garang.
"Terima kasih sudah melahirkan [Name] ke dunia. Mohon dukungannya, Maria-san." ucap Saburo pelan sebelum menghampiri kedua Aohitsugi yang sudah menunggunya.
Samatoki menunjuk wajah Saburo ketika pemuda jangkung itu sudah berada di dekatnya. "Awas kau apa-apakan [Name]!"
"Iya, calon mertua." Saburo menarik tangan [Name] untuk berlari bersamanya meninggalkan Samatoki yang terlihat begitu marah.
"BOCAH SIALAN! AKU BELUM MERESTUI MU!"
End
SUBHANALLAH
ASDFGHJKL
JAJAJAJA♪Aohitsugi Samatoki
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Sugar (Samatoki)
FanficAda anak kecil yang datang ke arah Samatoki saat ia tengah berjalan-jalan menikmati festival musim panas. "PAPA!!" Samatoki cengo, "ANAK SIAPA INI ANJIR?!" Warning: typo(s), OOC dll