Hari ini [Name] ditemani sang ayah pergi ke rumah Noah. Sudah seminggu ketiganya berteman. Dan kemaren Noah yang merupakan kakak kelas yang lebih tua 2 tahun darinya itu mengajak keduanya untuk mengunjungi rumahnya. Wajah Samatoki mengerut saat mendengar putri kecilnya ingin berkunjung ke rumah teman barunya. Namun pria itu tetap mengiyakan keinginan sang putri tercinta. Wajah Samatoki semakin mengerut mendengar alamat yang diucapkan [Name].
Kawasan perumahan elite terlihat di mata ketika mobil Samatoki memasuki gerbang komplek. Hati Samatoki mengumpat. Kawasan elit begini pasti dijaga ketat polisi. Ia lupa bawa sim sebenarnya. Sepanjang perjalanan mata [Name] disuguhi rumah mewah bertingkat dengan pagar megah menjulang. Sudah layaknya istana. Menoleh ke arah sang ayah, wajah kusut Samatoki terlihat. Sepertinya ayahnya kurang setuju [Name] memasuki kawasan megah begini.
"Papa marah?"
Pertanyaan [Name] lantas membuat Samatoki menoleh. Alisnya berhenti mengerut. Wajah menyesal anaknya membuat wajahnya melembut. Samatoki kembali fokus ke depan, takut menabrak.
"Tidak. Kenapa?" Samatoki mengetuk-ketuk setir mobil.
[Name] memainkan ujung jarinya. "Wajah Papa kelihatan sedang marah." jawabnya dengan jujur.
Samatoki menghela napas. "Tidak, bukan begitu. Papa cuman tidak senang tempat ini." Beberapa kali matanya menangkap sosok polisi penjaga komplek.
[Name] terdiam kemudian mengangguk pelan, mempercayai ucapan sang ayah. "Papa iri?" tanyanya.
"Ap-tidak! Yang benar saja!" Samatoki menjawab dengan tidak santai.
[Name] memiringkan kepalanya keheranan. Samatoki menghela napas, "Papa tidak iri. Kalau Papa mau, Papa juga bisa membangun rumah disini."
[Name] kembali mengangguk paham. Kemudian gadis kecil itu menyadari sesuatu. "Ah, Papa ...."
"Hm?"
"Kita kelewatan."
•
•
※Daddy Sugar※
•
•Beberapa pelayan menyambut kedatangan [Name]. Samatoki hanya mengantarkannya sampai gerbang. Sebuah mobil sedan hitam mengkilat menjemput [Name]. Tentu saja dijemput dengan mobil, tidak mungkin anak sekecil [Name] berjalan melewati halaman depan rumah Kambe yang luasnya setara 4 lapangan sepak bola. Yang ada Samatoki mengamuk nanti.
Sampai di pintu utama, [Name] dikejutkan dengan terbukanya pintu ganda yang terbuka dari dalam. Kambe Daisuke berdiri di hadapannya. Tatapannya bergerak dari atas ke bawah, meneliti penampilan [Name].
"Teman Noah?" Daisuke buka suara.
Dengan perlahan [Name] mengangguk. Daisuke menunduk agar lebih leluasa menatap [Name]. Tangannya menginsyaratkan agar [Name] mendekatinya. Dengan cepat anak itu menurut.
"Noah masih belum pulang. Siapa namamu?" tanyanya.
[Name] membungkuk kecil. "Aohitsugi [Name], Om."
Daisuke mengernyit mendengar nama anak di depannya. Seperti pernah mendengar, pikirnya. Daisuke berlutut di hadapan [Name], membuat tubuhnya sesajar dengan [Name].
"Kau mau menunggu?"
[Name] mengangguk sebagai jawaban. Daisuke meminta anak itu kembali mendekatinya. Dengan mudahnya Daisuke mengangkat [Name] ke gendongannya.
"Nah, anak pintar. Mau menemaniku?" tawar Daisuke.
[Name] kembali mengangguk, "mau Om!"
Daisuke mengernyit, "kau bisa memanggil ku selain Om?"
[Name] berpikir sejenak. "Kalau begitu, Ayah Dai!"
Daisuke mendengus mendengar panggilan dari teman barunya Noah itu. Kemudian ia melangkah kembali memasuki rumahnya, mengajak [Name] berkeliling. Sembari menunggu Noah pulang, Daisuke membawa [Name] ke taman belakang rumah keluarga Kambe. Wajah [Name] terlihat antusias begitu melihat bunya yang tertanam di taman itu.
Daisuke menurunkan [Name], membiarkan gadis kecil itu berlarian di taman yang luas itu. Daisuke duduk di bangku taman yang tersedia di dekatnya. Tatapannya tidak bosan terarah kepada [Name]. Anak yang berani, pikirnya ketika melihat [Name] tanpa takut sedikit pun berkeliaran di taman itu. Biasanya teman-teman Noah yang datang akan bersembunyi di belakang punggungnya saat melihat Daisuke datang ke arah mereka.
Dering ponsel terdengar memekakan telinga. Daisuke merogoh kantung celananya. Nama Yamada Saburo tertera di layar ponselnya. Pria itu beranjak pergi meninggalkan kawasan taman. Meninggalkan [Name] sendirian yang tengah asik memetik bunga di taman itu.
•
•
※Daddy Sugar※
•
•Noah membuka pintu rumahnya yang disambut dengan keheningan. Tidak sepenuhnya hening, karena Ayumu sibuk berceloteh tentang kecerewetan ayahnya. Ayumu berhenti berbicara dan mengikuti langkah tegas Noah yang memasuki rumah mewahnya. Manik crimsonnya menatap heran keadaan rumah Noah. Sang kepala keluarga tidak terlihat sejak mereka masuk tadi.
Biasanya Daisuke akan menyambut mereka, lebih tepatnya Noah ketika datang. Langkah kaki Noah lurus menuju taman belakang rumahnya. Feelingnya mengatakan bahwa sang ayah berada di sana. Sesuai dugaan, Noah melihat Daisuke tengah duduk di meja bundar ditemani satu set teh dan camilan serta anak kecil yang ia kenal.
[Name] yang sibuk memakan kuenya tak menyadari kehadiran Noah. Daisuke menoleh saat menyadari ada orang lain di sekitar mereka. Noah terlihat begitu ia menoleh ke belakang. Tatapan anaknya itu terlihat bingung.
"Oh, kau sudah datang Noah." Daisuke melirik ke belakang anaknya, "dan juga Ayumu."
"Halo Paman Daisuke!" sapa Ayumu dengan ceria.
Noah berjalan mendekati sang ayah, "oh, Ayah menemani [Name]?" tanyanya.
Daisuke mengangguk kecil. Pria itu kemudian bangkit, berniat meninggalkan ketiganya. Noah menggantikan sang ayah duduk di hadapan [Name]. Gadis kecil itu berhenti makan kemudian menyapa Noah dan Ayumu.
"Ah, Noah. Jangan lupa, hari ini mentormu datang. Jangan lupa ajak saja kedua teman mu itu." ucap Daisuke sebelum benar-benar menghilang dari taman.
Noah hanya bergumam singkat membalas ucapan Daisuke. Ayumu terlihat mengerucutkan bibirnya. Terlihat tidak suka mendengar ucapan Daisuke. Niatnya ikut bersama Noah untuk bersenang-senang, bukan belajar bersama.
"Apa itu enak?" tanya Noah penasaran saat melihat [Name] yang makan dengan lahap.
Gadis itu mengangguk, "Kambe-san mau-"
Ucapan gadis itu terpotong dengan suara klakson mobil. Sepertinya tutor Noah sudah datang.
"Ayo ke depan."
Tbc ...
Keknya Daisuke OOC.
Aku kurang mendalami Daisuke.
Ntar nonton ulang.
Jan lupa vote dan comment ya~23/4/2020
♪Aohitsugi Keyara
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Sugar (Samatoki)
FanfictionAda anak kecil yang datang ke arah Samatoki saat ia tengah berjalan-jalan menikmati festival musim panas. "PAPA!!" Samatoki cengo, "ANAK SIAPA INI ANJIR?!" Warning: typo(s), OOC dll