Jyuto menangkap pemandangan aneh ketika ia berpatroli. Tiga orang dewasa tengah berdebat di depan pagar panti asuhan. Manik emerlandnya menjadi jeli untuk menangkap setiap adegan yang ada. Dua orang diantaranya adalah pasangan–begitu lah kesimpulan yang ia dapat tengah beradu mulut dengan pria tua. Sepertinya pria itu pemilik panti.
Jyuto menghindupkan sirine mobilnya dengan ketika matanya menangkap Pria yang bersama wanita itu mengangkat tangannya, ingin memukul pria tua di hadapannya. Keduanya menoleh dengan panik, kemudian berlari pergi meninggalkan sang pria tua seorang diri.
Jyuto melepaskan sabuk pengamannya, kemudian keluar dari mobil dinasnya. Perlahan kakinya berlari kecil mendekati pria tua di seberang jalan, membelah padatnya arus lalu lintas, tentu saja setelah mengunci pintu mobilnya. Jyuto tak mau mengambil resiko kehilangan mobil dinasnya sementara ia seorang polisi. Tidak elit sekali.
"Bapak baik-baik saja?" tanyanya pelan setelah sampai di depan pria tua itu.
Pria tua itu mengangguk, "Nak Iruma bukan? Terima kasih banyak."
Ah, Jyuto mengenalnya. Pria tua itu adalah Mizuki Maeda, pemilik panti asuhan tempat Jyuto mengurus dokumen pengangkatan [Name] menjadi anak Samatoki. Sepertinya ada yang sesuatu yang salah di sini.
"Ah, ya, Mizuki-san. Sama-sama."
Maeda tertawa kecil kemudian tatapannya berubah tajam. "Kebetulan Nak Iruma, ada yang ingin saya bicarakan dengan anda. Apa bisa?"
•
•
※Daddy Sugar※
•
•Jyuto menghembuskan asap rokok yang dihisapnya. Pandangannya menatap lurus ke arah laut lepas. Semilir angin sore mengibarkan rambutnya hingga berantakan. Masih teringat ucapan Maeda tadi siang di kantor panti asuhan. Karena itu lah ia berada di sini, menunggu kedatangan salah satu orang yang akan terkait ke dalam permasalahan ini.
"Yo, Jyuto."
Jyuto menoleh. Manik emerlandnya menangkap sosok Samatoki yang berjarak kurang lebih 5 langkah darinya. Pria berusia 29 tahun itu mendengus kasar mendengar sapaan kelewat santai milik Samatoki. Tangannya gatal ingin memberikan hadiah jadinya.
Samatoki bersandar di pagar pembatas, bersebelahan dengan Jyuto. Tangannya merogoh kantung celananya untuk mengambil rokok dan mancisnya. Rokok disulut ketika ujung lainnya telah terapit manis di bibir. Hisapan pelan menimbulkan bara di puntung rokok merambat mendekat ke arah bibir.
"Kau terlambat, kau tau?" Jyuto memulai pembicaraan, nada bicaranya terdengar menyindir.
Samatoki menghembuskan asap rokoknya, "hanya 30 menit." jawabnya santai.
Jyuto spontan melayangkan tangannya, memukul punggung Samatoki dengan keras.
"ANJING!"
Jyuto tertawa sebagai respon umpatan Samatoki, sejenak suasana tegang yang melingkupi mencair. Keduanya kemudian berbicara banyak hal untuk pengawal sebelum obrolan serius di mulai. Tawa kadang terdengar di antaranya ketika salah satu pihak melontarkan lelucon.
"Oh, ya. Bagaimana kalau ke apartemen ku saja? Aku tak bisa meninggalkan [Name] sendiri lama-lama." ucap Samatoki, secara sembunyi menawarkan acara makan malam bersama anaknya di apartemen.
Jyuto terlihat menimang, "Boleh Juga, lagi pula aku kangen dengan gadis kecil itu."
Keduanya kemudian beranjak pergi menuju mobil dinas milik Jyuto. Tanpa disadari seseorang tengah mengawasi interaksi mereka sejak awal pertemuan.
"Mereka menuju lokasi."
•
•
※Daddy Sugar※
•
•Samatoki membuka pintu apartemennya. Cukup heran nengapa pintu apartemennya tidak terkunci. Samatoki masuk lebih dahulu, melepas sepatunya, kemudian disusul Jyuto. Gelap menyapa keduanya. Samatoki lantas mengerutkan dahinya, bingung kenapa ke adaan rumah menjadi begitu gelap.
'Seharusnya [Name] menghidupkan lampunya,' batin Samatoki sembari menekan saklar lampu di dekatnya.
Samatoki tersentak. Ia bergegas memasuki setiap ruangan apartemennya dengan terburu-buru. Wajahnya terlihat gelisah dan takut disaat bersamaan. Jyuto menatap heran kelakuan leader divisinya itu. Berlari kesana kemari dengan panik. Membuka setiap pintu ruangan dengan kasar.
"Oi, apa—"
"BRENGSEK!"
Jyuto terlihat terkejut saat mendengar umpatan Samatoki yang memotong kalimatnya. Samatoki keluar dari ruangan yang Jyuto yakini sebagai kamar tidur [Name]. Pria itu mencengkram bahu Jyuto ketika sampai di depannya.
Wajahnya merah padam penuh amarah. "Apa ... Yang?" Benak Jyuto bertanya-tanya kebingungan.
"[NAME] HILANG!!"
Tbc ...
Akhirnya, masuk konflik.
Setelah sebelum-sebelumnya seperti chap tijel unfaedah :'v
Bentar lagi tamat nih awokwokwok :v
Mau sad ending apa happy ending gaes?11/5/2020
♪Aohitsugi Keyara
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Sugar (Samatoki)
FanficAda anak kecil yang datang ke arah Samatoki saat ia tengah berjalan-jalan menikmati festival musim panas. "PAPA!!" Samatoki cengo, "ANAK SIAPA INI ANJIR?!" Warning: typo(s), OOC dll