27.Garis Hidup

26.4K 1.6K 68
                                    

Seminggu kemudian

Semua telah berubah begitu saja. Sekarang Sherin sudah berubah menjadi wanita yang lebih baik orang tuanya pun sudah menerima Sherin kembali dan seminggu lagi ia akan menikah dengan Alex teman masa kecilnya.

Semua bagaikan mimpi dulu Sherin sangat terobsesi pada Revan sampai ia mencelakakan naya namun sekarang ia sudah bahagia dengan cinta sejatinya.

Sekarang Sherin tengah bersiap karena sebentar lagi ia akan menemui naya dan Revan bersama alex untuk mengantarkan undangan pernikahan mereka berdua.

"Ayo Lex kita berangkat" Ucapnya pada Alex yang tengah duduk di ruang tamu.

"Ayo"

Mereka berdua pun pergi ke rumah naya dan Revan. Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya mereka tiba di depan rumah naya.

Tok tok tok

"Permisi naya Revan"Ucap alex

"Iya tunggu sebentar" Teriak naya dari dalam rumah

Ceklek

"Loh Alex ada apa tumben lo kesini sama Sherin juga"

"Ini gw mau nganterin undangan ke Lo sama Revan"

"Hah!, siapa yang nikah?"

"Gw sama Sherin lah"

"WHAT!"

"Astagfirulloh nay suara Lo tuh mirip toa banget yah" Ucap sherin

"Ups sorry" Balas naya sambil menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

"Oh iya nay gw mau minta maaf sama lo dan revan"

"Santai aja gw udah maafin Lo kok, oh iya maafin gw juga udah ngusir lo"Naya memeluk tubuh Sherin. Alex bersyukur naya dan Sherin sudah akur.

"Yaudahlah gw mau anterin undangan yang lain dulu yah"

"Ohh gitu oke deh, tuh kan gw sampe lupa nyuruh kalian masuk"

"Yaelah udah santai aja yaudah lah gw ama Sherin pergi dulu ya jangan lupa datang"

"Oke" Ucap naya sambil mengacungkan jempolnya

Setelah Alex dan Sherin menghilang dari pandangannya naya segera menutup pintu dan memasuki rumahnya.

Ia langsung mencari keberadaan revan.

"REVAN"Teriaknya.

"Apa nay"Jawabnya yang baru saja turun dari tangga

"Van kamu lihat deh aku dapet undangan loh"

"Dari?"

"Dari Sherin sama Alex"

"Coba lihat" Ucap Revan

Naya segera memberikan undangan itu padanya.
Setelah undangannya berada ditangan Revan ia segera membuka dan membacanya.

Revan yang tadinya berdiri dekat tangga langsung berjalan menuju sofa dan diikuti oleh naya.

"Van gak nyangka aku mereka bisa berjodoh gitu"

"Iya"

"Aku juga ga nyangka bisa nikah sama musuh terbesar aku disekolah"

"Namanya juga garis hidup semua yang Allah tentukan ga akan pernah ke tebak"

"Iya" Jawab naya sambil tersenyum
"Van nanti kita dateng yah"

"Iya pasti"

"Ya udahlah aku mau mandi dulu" Nayapun meninggalkan Revan dan menuju kamar mandi.

Malam harinya naya sedang duduk di balkon kamarnya ia sedang asik melihat bintang bintang yang bertaburan dan menghiasi langit malam itu.

"Kamu ngapain malem malem di luar" Suara Revan tadi berhasil mengejutkan naya

"Ish Revan kaget tau"

"Lah ga ada yang ngagetin perasaan"

"Tadi kamu ngagetin aku"

"Aku cuman nanya"

"Nyinyinyi"

"Yaudah iya aku salah maafin aku yah, lagian kamu ngapain malem malem diluar sendirian lagi"

"Itu aku lagu liat bintang banyak indah banget"

Revanpun memposisikan dirinya tepat disebelah naya ia juga ikut memperhatikan bintang bintang itu.

"Van bintang indah tapi aku ga mau jadi bintang"

"Maksudnya"

"Yah aku gamau jadi satu diantara seribu bintang yang bersinar dihati kamu"

"Itu gak akan pernah terjadi" Tegas Revan

Naya hanya bisa mengembangkan senyumnya dan beralih memeluk Revan dengan erat.

Tok tok

Desi mengetuk pintu kamar naya dan revan untuk mengantarkan makanan yang ia buat namun berulang kali Desi mengetuk tidak ada jawaban sama sekali

Ceklek
"Eh kok ga di kunci"

Tanpa permisi Desi masuk begitu saja dan mencari keberadaan naya dan Revan

"Kok pada ga ada sih" Akhirnya Desi menyerah dan memilih menaruh makanannya di meja dekat ranjang.Namun, pada saat ia ingin keluar ia mendengar suara orang yang sedang tertawa di balkon kamarnya dengan segera ia melihatnya.

"Ekhemm, pantesan mamah cari cari kalian tau taunya disini" Omel Desi sambil menyilangkan tangannya di dada.

"Ehh mamah" Jawab naya dengan cengiran khasnya.

"Ihh mimih" Desi mengulang perkataan naya dengan menye menye
"Tuh tadi mamah bikinin kalian makanan"lanjutnya

"Mana mah" Jawab naya dengan antusiasnya.

"Tuh di meja deket ranjang kalian"

Tanpa bilang apapun naya langsung berlari menghampiri makanan tadi.

"Van sana cobain dulu makanannya"

"Iya mah" Revan pun langsung menyusul naya.

'Mamah bahagia lihat kalian bahagia'-Desi

🌸🌸🌸

Hallo guys apakabar👋
I'm Comeback❤
Sorry telat update😆

Jangan lupa Vote Dan Comment:))
AKU SAYANG KALEANN😙😙😙

50 komentar dan 180 vote aku up part selanjutnya😊

Bye bye👋
See you next chapter🌸

My Ketos Is My Husband [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang