4

3.7K 405 19
                                    


Pagi itu Jaemin datang paling awal ke tempatnya mengajar. Bahkan kepala sekolah TK belum terlihat. Setelah membuka pintu dan menyapu, Jaemin duduk bermain hp di ruang guru. Kebetulan mumpung anak-anak belum datang.

Sambil mengunyah roti isi yang dia beli di kantin tadi, Jaemin membalas pesan dari Mark. Yang berkata selamat pagi dan jangan lupa sarapan.

Pertanyaan klasik. Tapi Jaemin suka.

Jaemin terus berbalas pesan sampai tidak menyadari hadirnya salah satu teman gurunya.

"Seneng banget mukanya"

Jaemin tersenyum malu, lalu menyimpan hpnya di atas meja. Menggigit kecil roti yang sempat dia abaikan tadu.

"Biasa kok, bu"

"Kamu wa an sama siapa? Pacar ya bu?"

Jaemin melotot. Meskipun guru didepannya ini terpaut satu tahun diatasnya, tapi mereka sudah seperti teman biasa. Bahkan kadang tanpa malu mereka menggosip bersama.

Guru dengan name tag Yeri di depan Jaemin itu tertawa pelan. Menoel hidung Jaemin.

"Nggak apa-apa kali. Kan disini cuma kamu sendiri yang belum punya pasangan"

Keduanya lalu tersenyum kikuk begitu bu Hani, kepala TK itu masuk ke ruang guru. Bu Hani ini memang kelihatannya galak, tapi sebenarnya dia orang yang baik. Jadi tidak heran kalau tiba-tiba bu Hani masuk dan ikut mengobrol santai bersama dua guru lainnya.

"Kenapa? Bu Nana mau menikah?"

Jaemin yang terbiasa dipanggil Nana itu menggeleng ribut. Menyangkal pertanyaan bu Hani dengan berkata tidak. Tapi bu Yeri terus menggoda Jaemin sampai pipinya memerah.

"Sudah, sebentar lagi jam masuk anak-anak" bu Hani menengahi. "Oh ya, nanti ada murid baru di kelas B ya bu Nana"

Jaemin segera mengangguk. Mengambil keperluan yang akan dia gunakan untuk mengajar di kelas B. Lalu pergi ke kelas untuk bersiap mengajar.

...

Seperangkat Alat Tulis [markmin] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang