28

2.9K 224 9
                                    


Jaemin pulang dari mengajar langsung masuk ke rumah. Jam dua belas siang. Di teras samping dia lihat Mark yang membuat kandang untuk Manis—kucing campuran dari teman Mark—yang baru saja melahirkan.

"Mas"

Jaemin duduk di lantai keramik samping Mark. Mengelus bulu manis di dalam kotak kardus bersama anak-anaknya.

Mark yang sadar ada Jaemin, noleh. "Oh, udah pulang?"

Jaemin ngangguk. Mengulurkan tangan dan seperti biasa dia cium tangan suaminya sewaktu pulang atau mau berangkat mengajar.

"Naya mana, mas?"

Tanpa menoleh dari kayu-kayu didepannya Mark menjawab. "Ikut bapak tadi. Benerin kandang di belakang"

Naya itu anak pertama Mark dan Jaemin yang lahir empat tahun lalu. Gadis cantik anak bunda Jaemin suka sekali loh ikut kakeknya atau ayahnya kalau main-main ke kebun atau kandang tempat hewan peliharaan mereka. Apalagi bapak Mark ini punya banyak kambing yang setiap pagi susunya diperah.

Naya itu suka sekali memberi makan kambing-kambing kakeknya. Sampai Jaemin dibuat pusing, apalagi Naya juga suka memeluki anak kambing membuat anak itu jadi bau kambing.

"Naya!!"

Dan benar saja. Waktu Jaemin sampai ke kandang tempat kambing-kambing mertuanya, anaknya itu bermain bersama anak kambing. Mengejar anak kambing yang berlari karena takut dipegang Naya.

"Bunaaa"

Naya berlari ke Jaemin dan merentangakan tangan. Tapi sang bunda malah berdiri berkacak pinggang dengan wajah marah.

"Naya bau"

Mendapat peringatan dari ibunya, anak itu berhenti berlari lalu menyengir. Persis sekali seperti ayahnya waktu dimarahi. Benar-benar cocok kalau mereka jadi pasangan anak bapak.

Setelahnya Naya diseret paksa pulang Jaemin dengan alasan bau kambing. Naya harus mandi lalu makan siang dan tidur siang.

Sebelumnya Naya berpamitan ke kakeknya yang masih sibuk di dalam bersama kambing.

"Kakek. Naya dulu ya. Dada" tangan kecilnya melambai lalu berlari menuju rumah.

"Pak, kita ke depan dulu ya"

Setelah mendapat balasan iya, Jaemin segera menyusul anaknya.

.

"Hi, Naya bau kambing"

Naya merengut sebal sementara Mark tertawa puas melihat ekspresi merajuk anaknya. Setelah makan harusnya Naya tidur, tapi anak itu malah ikut duduk di teras katanya mau menemani ayah buat rumah untuk Manis.

Jaemin sudah sibuk dengan laptop dan kertas-kertas sudah tidak terlalu peduli dengan dua orang itu. Lagi pula sudah biasa kesayangan-kesayangannya itu seperti itu.

"Bunaa"

Merasakan duselan di pinggangnya, Jaemin menoleh dan mendapati Naya yang menduselkan kepalanya disana. Anak itu sesekali menguap dengan tangan mengucek mata.

"Ngantuk ya?" dan anak itu mengangguk.

Jaemin segera meminta Naya untuk membaringkan kepalanya di paha Jaemin. Mengelus pelan rambut lebat anak itu sampai tertidur.

"Katanya mau nemenin ayah. Malah tidur"

"Mas kalau ngantuk gak usah kode-kodean ngatain Naya. Sana tidur di dalam sekalian angkat ini anak kamu"

Mark segera beranjak mengangkat Naya dan digendong ke dalam. Menidurkan di karpet ruang tengah. Setelahnya Mark ikut berbaring dan memejamkan mata.

Jaemin masih ditempatnya tersenyum kecil. Kebahagiaan kecil semacam itu membuat hatinya menghangat.

...

Aku tiba-tiba kepikiran bikin part ini, padahal udah lama tamatnya eheh
Semoga suka ❤️

Ini dia Naya anak Markmin

Ini dia Naya anak Markmin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gumush banget

Sampai jumpa lain waktu

Seperangkat Alat Tulis [markmin] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang