20

2K 242 27
                                    


Suara sholawatan sudah berbunyi dari sound sistem yang terpasang di dekat pintu masuk untuk tamu undangan. Meja dan kursi sudah ditata sedemikian rupa untuk menyambut para tamu yang sebentar lagi mau sampai.

Meja dan kursi di ruang tamu Jaemin juga sudah disisihkan keluar, meninggalkan satu meja kecil untuk nanti acara ijab kabul. Lantainya juga sudah dialasi karpet sampai ke ruang tengah.

Mark, bapak, ibu dan beberapa anggota keluarga lainnya masuk ke dalam rumah Jaemin. Sementara yang lainnya duduk diluar.

Bersama ibu dan ayahnya, Jaemin berjalan keluar dengan anggun. Mark sampai melongo melihat muka cantik Jaemin yang sudah dirias, meski kenyataannya tanpa riasan juga sudah cantik.

Mark dan Jaemin duduk bersebelahan di depan meja, bersebarangan dengan ayah Jaemin dan penghulu.

Kalau Mark boleh jujur, dirinya sedang gugup setengah mati. Kalimat yang sudah dia ingat dengan jelas di kepalanya tadi sudah menguap entah kemana. Bahkan keringat sebesar biji kedelai sudah turun membasahi dahi, padahal di ruangan itu sudah ada kipas besar.

"Assalamualaikum, calon istriku" kata Mark melirik ke Jaemin di sampingnya.

"Waalaikumsalam, calon imamku" jawab Jaemin.

Mark terenyuh mendengar jawaban Jaemin. Perasaan bahagia meletup-letup di dadanya. Apalagi melihat wajah ayu Jaemin dengan riasan tipis yang sangat cocok dengan wajah manisnya.

Bagaimana Mark tidak jatuh cinta lagi dan lagi. Iya, Mark lebay. Tapi Jaemin memang sangat cantik dengan kebaya putih, dan rambut yang ditata sedemikian rupa itu. Mark tidak akan bosan memuji wajah ayu Jaemin.

Satu minggu Mark dan Jaemin tidak bertemu, mau bertukar pesan pun dilarang. Menahan rindu selama itu ternyata cukup berat untuk Mark lalui. Dan setelah melihat wajah tersenyum Jaemin, hati Mark benar-benar sangat lega.

Sebelum ijab kabul benar-benar di mulai, penghulu meminta Mark untuk berlatih sebentar. Bapaknya yang duduk di belakang juga ikut mengajari Mark.

Sampai akhirnya waktu yang mereka nanti tiba.

...

Dari kemaren lupa terus mau update 😔 maap

Seperangkat Alat Tulis [markmin] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang