8

2.6K 346 44
                                    


Waktu itu libur semester, Jaemin jadi ada banyak waktu luang di rumah. Dan waktu itu Jaemin sedang berselonjoran di ruang tamu rumahnya, selesai mamdi setelah mencuci dan mengepel rumah. Mencari resep martabak manis di internet. Mumpung dia menganggur.

Tapi tiba-tiba dari depan ada suara motor berhenti di halaman rumahnya. Awalnya Jaemin cuma mengira kalau itu suara motor ayahnya yang tadi katanya pergi mau mencari pakan untuk Mike, sapinya.

"Assalamualaikum"

Glduk

"Akh"

Jaemin meringis memegangi kepalanya yang baru saja terkena pinggiran meja. Baru saja dia terjatuh dari sofa karena tiba-tiba mendengar salam.

"Eh, Jaemin. Nggak apa-apa?"

Jaemin menggeleng, berkata tidak apa-apa. Lalu mempersilahkan tamunya masuk.

Itu tadi Mark, yang tiba-tiba datang dan mengucap salam sampai mengagetkan Jaemin. Mark membawa sekantong martabak manis. Pas sekali dengan Jaemin yang juga kepingin martabak manis.

"Itu buatan ibu, katanya khusus buat calon mantu"

Pipi Jaemin menghangat, memimbulkan rona merah disana. Membuat Mark gemas dan mencubit pipi putih itu.

"Bilangin makasih buat ibu ya. Martabaknya enak. Kapan-kapan boleh lah minta diajarin" Jaemin tertawa setelahnya

"Boleh. Nanti aku bilangin ke ibu"

Eh?

Padahal niat Jaemin cuma mau bercanda. Lagi pula Jaemin belum punya nyali sebesar itu untuk bertemu ibu Mark. Meskipun mereka sempat bertemu beberapa kali waktu Mark mengajak ke rumahnya, tapi kalau sampai diajari membuat martabak itu menurut Jaemin masih terlalu menantang.

Kalau Mark sendiri sudah terlalu biasa di rumah Jaemin. Bahkan cuma mendengar suara motornya, ibu Jaemin sudah hapal kalau itu Mark. Ayah Jaemin sendiri sudah lumayan akrab dengan Mark.

Dilihat dari sini, sepertinya untuk membawa ke hubungan yang lebih lanjut, mungkin Mark bisa.

...

Aku lagi sok sibuk :) eheh
Selamat hari raya semuanya, maafkan aku yg banyak dosa ini:)

Seperangkat Alat Tulis [markmin] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang