10

2.4K 331 45
                                    


Sewaktu sampai di rumah, Jaemin disambut Rona—keponakanya, anak mbak Chitta kakak Jaemin. Bocah tiga tahun itu langsung menghampiri Jaemin dan meminta gendong, padahal Jaemin belum juga turun dari motor.

Rona ini sangat manja ke Jaemin, mungkin karena Jaemin guru taman kanak-kanak dan pembawaan Jaemin yang lebih kalem.

Tidak lama waktu Jaemin mengajak Rona bermain di ruang tamu, Mark datang. Kali ini membawa bolu pisang. Katanya lagi-lagi buatan ibunya. Jaemin jadi juga ingin bisa membuat macam-macam makanan seperti itu. Sepertinya nanti Jaemin akan benar-benar minta diajari ibu Mark.

"Kamu cocok loh jadi ibu" celetuk Mark tiba-tiba.

Jaemin yang sebelumnya mengusap bibir Rona karena anak itu makan dengan berantakan, menghentikan sebentar kegiatannya. Lagi-lagi pipinya menghangat.

"Kan aku udah sering ngurusin anak orang"

"Berarti ngurus anak kita nanti bisa ya"

Jaemin tidak pernah mengumpat, bukan tidak pernah, cuma saja memang untuk mengucap kata laknat itu sangat sulit. Jadi untuk menutupi kegugupannya Jaemin memilih istighfar sambil mengelus dadanya.

"Tadi katanya kamu mau ada yang penting. Ada apa?"

Mark seketika teringat dengan tujuannya. Tapi sebelum itu dia mengusap tengkuknya, menarik napas dalam lalu dihembuskan. Mark beralih menatap Jaemin yang menunggu katanya penting dari Mark.

"Aku mau nglamar kamu, jadi istri ku"

Jaemin terlihat sangat kaget. Bahkan yang tadinya sedang memberi minum Rona sampai tiba-tiba berhenti dan membuat anak itu hampir tersedak.

Dengan perasaan berkecamuk Jaemin menunduk. Memainkan ujung baju. Jujur tidak tau harus bagaimana. Pernyataan Mark ini terlalu tiba-tiba. Tidak seperti waktu Mark mengajaknya untuk berpacaran waktu itu.

Konteksnya pun sudah berbeda.

Tiga bulan mereka berpacaran. Jaemin memang merasa mulai cocok dengan Mark. Dan sepertinya Mark sendiri juga begitu. Tapi juga tidak menyangka kalau secepat itu.

"Aku ulangi. Kamu mau nikah sama aku?"

Jaemin masih bergeming.

"Coba tanya sama ayah dan ibu. Kalau mereka kasih izin, aku mau"

...

Hshsh, maap ya kalo semisal dari kemarin2 banyak typo, biasalah jari:')

Seperangkat Alat Tulis [markmin] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang