14

2.1K 279 6
                                    


Mark menggandeng tangan Jaemin setelah mereka sampai ke GOR. Menghampiri teman-teman Mark lainnya yang sudah menunggu di dekat pintu masuk. Disana juga ada Chenle bersama Jisung. Bahkan mereka juga sempat mengobrol sebentar.

Jika ada yang bertanya bagaimana Mark saat ini, maka Mark akan jujur. Dia cemburu. Meski cuma mantan, tetap saja dulu mereka punya perasaan saling suka, saling sayang. Dan jujur Mark takut akan nanti Jaemin yang kembali dengan mantannya.

Mungkin terdengar sedikit kekanakan, mengingat Mark yang sudah mengutarakan lamarannya pada Jaemin. Tapi Mark tetap laki-laki yang takut kehilangan wanitanya.

Konser sudah dimulai, namun pikiran Mark terus melanglang buana ke perempuan dengan jilbab biru di depannya.

"Kamu melamun?"

Mark mengerjap, lalu menunduk. Jaemin menghadapnya dengan muka khawatir. Ingin sekali Mark menarik pipi Jaemin karena mukanya yang lucu. Tapi cuma gelengan yang akhirnya Mark berikan untuk menjawab pertanyaan Jaemin.

"Meskipun ramai, kamu tetep jangan melamun"

Mark mengangguk. Tangannya terasa hangat karena Jaemin tiba-tiba menggenggamnya. Bibirnya bergerak mengucap kata terima kasih yang tidak bisa Mark dengar karena teriakan riuh disekitarnya.

Bibir Mark tertarik setelah Jaemin kembali menghadap ke panggung. Dirinya pun mengikuti Jaemin untuk melihat ke panggung. Lambat laun, Mark mulai menikmati konsernya.

Konser itu selesai pada pukul sembilan. Mark terlihat bahagia dan sangat antusias waktu bertukar cerita dengan teman-temannya. Menimbulkan seutas senyum di bibir Jaemin.

"Aku nggak nyangka loh kalau ternyata mbak Nana suka juga sama mas Duta" pertanyaan itu terlontar dari Chenle.

"Ya bebas dong mau suka sama siapa aja"

"Mas Minho diem aja ya, aku naya ke mbak Nana bukan mas Minho"

Semua yang disana tertawa. Tidak terkecuali Mark. Setidaknya hatinya sudah tidak sepanas tadi. Bersama teman-temannya membuat perasaan Mark membaik.

Mark berpamitan kepada teman-teman dan Chenle untuk mengantar Jaemin lebih dulu.

"Sudah malam. Takut bikin khawatir orang rumah" begitu alasannya.

Mark menggandeng tangan Jaemin lalu tersenyum sebentar, sebelum dia menggeret Jaemin menuju tempat parkir. Senyum yang sama pun terlihat di wajah cantik Jaemin.

...

Nggak jadi konflik :)

Seperangkat Alat Tulis [markmin] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang