Seperangkat Alat Tulis [markmin]

22-A

Mau nengok malam pertama pasutri yang baru jadi? Ayo kita lihat Mark dan Jaemin ini.

Mark baru selesai mandi duduk di kasur kamar Jaemin. Si yang punya kamar masih ke dapur, katanya mau mengambil minum. Eh, tapi kan kamar Jaemin sekarang kamar Mark juga.

Mark tersenyum sendiri seperti orang gila. Ini pertama kalinya Mark masuk ke kamar Jaemin yang didominasi warna biru muda. Kamarnya terasa segar. Ada jendela kecil di sebelah kanan. Lalu ada rak berisi buku dan tanaman kecil, Mark tidak tau itu tanaman apa. Ada juga meja kecil tempat laptop dan beberapa alat tulis Jaemin.

Omong-omong alat tulis, Mark jadi teringat waktu ijab kabul dua jam lalu. Bagaimana bisa ayah Jaemin, yang sekarang juga menjadi ayahnya itu salah menyebut mas kawin menjadi alat tulis. Apa karena Jaemin seorang guru jadi mas kawin diganti dengan alat tulis.

"Ini minum"

Mark tersentak kaget karena Jaemin yang tiba-tiba masuk ke kamar mereka. Menyebut dengan kamar mereka membuat jantung Mark menjadi berdegup sedikit lebih cepat.

Jaemin mengulurkan secangkir kopi hitam untuk Mark. Jaemin tau sih kalau malam begini minum kopi nanti Mark tidak bisa tidur. Tapi tadi sewaktu Jaemin bertanya, suaminya itu berkata ingin kopi.

Ah, suami ya. Pipi Jaemin menghangat mengingat status mereka yang sudah berubah.

"Bro"

Mark dan Jaemin menoleh ke arah pintu. Pada Lucas yang berdiri menyender pada pintu, karena Jaemin tidak menutupnya.

"Udah nggak sabar mau malam pertama apa gimana jam segini udah di kamar" kata Lucas setelah Mark bertanya ada apa.

Handuk Mark melayang tepat di muka Lucas. Pelakunya ya Mark sendiri. Sebenarnya mereka tidak terlalu dekat. Tapi setelah mereka sempat bertemu di warung kopi dan mengobrol, mereka menjadi seperti itu sampai sekarang.

"Kalau ngomong itu congornya diatur"

Bukannya merasa bersalah Lucas malah tertawa kencang sampai mengundang ibu Jaemin untuk menengok. Dan karena Mark merasa tidak enak, dia memilih keluar mengobrol bersama keluarga Jaemin yang tersisa.

...

Hehe ✌️