Epilog

254 32 7
                                    

"Mau ke mana kalian?!"

Yoongi berusaha untuk tetap berdiri guna melindungi Jennie yang saat ini sedang mengambil beberapa barang-barang penting sebagai perbekalan nanti. Tak lupa menitah Kanan dan Kiri untuk lebih dahulu membawa barang tersebut ke tempat yang sebelumnya sudah mereka sepakati.

Jennie menyentuh pundak Yoongi ketika semua sudah beres. Dia mengangguk tatkala tatapan mata Yoongi berpendar penuh keraguan.

"Lakukan, aku percaya padamu, Yoongs."

Yoongi mundur beberapa langkah, ia meninggalkan Jennie untuk mencari-cari buku mantra orisinalnya. Ia menyesal karena sebelumnya tidak ada terbesit niatan untuk menghafalkan mantra buatan sendiri, sedikit bodoh karena tak dapat menyimpan beberapa kalimat asing ke dalam otaknya. Tak ada waktu untuk memikirkan itu semua, ia harus bergegas.

Jennie mengayunkan tongkat untuk tetap mengurung Hoseok agar tidak keluar. Dia juga berusaha untuk mencegah suruhan pemerintah Pixabay yang sedang menggedor pintu gubuknya tak sabaran. Dia kewalahan. Namun, dia harus berusaha, ini semua demi keselamatan mereka; Kanan, Kiri, terutama Yoongi.

Jennie buat tameng berbentuk kubah berwarna ungu sedikit transparan untuk melindungi dirinya sendiri, serta melapisi sekat antara ruang tengah dengan ruangan yang saat ini di tempati Yoongi. Tujuannya lagi-lagi hanya untuk mencegah Hoseok dan para penyihir di luar tidak masuk dan mencegah Yoongi, Kanan, dan Kiri untuk keluar lebih dahulu.

"Jun!"

Yoongi menghampiri Jennie yang napasnya sudah terengah-engah. Napas Jennie putus-putus dengan tubuh yang membungkuk karena kehabisan tenaga. Yang melakukan semuanya memang tongkat sihir, tetapi untuk mengeluarkan suatu keajaiban dari ujung tongkat butuh energi. Energi tersebut didapatkan dari tubuh penggunanya. Jadi, tidak heran jika sekarang, Jennie terlihat lemah dan kuyu.

Setelah mengintruksikan kepada Kanan dan Kiri untuk kabur dengan membawa barang-barang seperti jamur, buku mantra, beberapa potong roti tulip, dan masih ada beberapa barang lagi. Yoongi tidak terlalu mengkhawatirkan mereka berdua sebab sebelum memutuskan untuk membiarkan Kanan dan Kiri melewati pintu belakang sebagai akses kabur dari kepungan, ia sudah lebih dahulu melindungi Kanan dan Kiri dengan tameng sihir seperti yang digunakan Jennie, tetapi milik Jennie masih kasat mata, sedangkan miliknya berfungsi untuk menyamarkan Kanan dan Kiri—hingga membuat dua makhluk sama jenis itu tak terlihat oleh mata telanjang para penyihir.

Kembali fokus pada Jennie, dia masih terus berusaha menahan kekuatan yang dikeluarkan para penyihir dari luar gubuk. Sedangkan Hoseok masih terkapar di lantai dengan tubuh yang lebih dari sekadar lemas. Mata Hoseok tampak sayu, Hoseok kehilangan banyak daya.

"Aku bantu!"

Yoongi lantas mengulurkan tangannya guna menyentuh pundak Jennie. Ia tidak bisa ikut campur dalam mantra yang Jennie gunakan karena itu akan berakibat fatal. Bukannya membantu, kalau ia sampai ikut campur hasilnya malah merusak rencana. Jadi, ia hanya akan mentransfer sebagian energi untuk Jennie gunakan. Atau, jika Jennie masih butuh energi, ia rela menyumbangkan nyawa untuk wanita itu. Yang terpenting adalah keselamatan Jennie.

Jennie merasakan energi Yoongi yang melimpah mengalir dalam trombositnya. Dia bisa merasai dengan jelas seperti apa cara Yoongi menyentuh dan memberinya begitu banyak cinta melalui energi yang mengalir. Yoongi terlalu tulus, dan dia berjanji untuk selalu menjaga Yoongi sepenuh hati—sepertu Yoongi yang selalu berusaha membuatnya bahagia. Jennie bertekad.

"Serangan terakhir?" tanya Jennie tanpa menoleh Yoongi, dia bertanya dengan suara lirih.

"Aku akan terus menjagamu, jadi jangan pernah ragu."

Jennie diam-diam tersenyum.

Dengan energi yang sudah kembali menggumpal di dalam tubuh, dia fokuskan energi-energi tersebut menjadi satu kesatuan yang utuh. Dia biarkan energinya dan Yoongi menjadi homogen. Dia rasai betul-betul kehangatan dan ketulusan Yoongi yang begitu terasa, kental, dan tak akan pernah bisa dia hitung berapa jumlahnya. Jika dia memang harus mati, setidaknya dia sudah dapat membantu Yoongi melewati akses menuju ke luar negeri Pixabay.

[✓] PythonissamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang