30

37 7 2
                                    

Happy reading...

"Ma, maafin Tisha" lirih Tisha, masih dengan seragam sekolahnya Tisha bersimpuh di lutut ibunya.

Andin menyeka air matanya, lalu menatap Tisha yang masih menunduk. "Kenapa kamu ga bilang ke Mama dari awal".

Tisha juga ga mau kaya gini Ma, Tisha takut. 

Terdengar isakan tangis, Tisha menangis. Ia tidak bisa melihat Mama nya menangis seperti ini karna kecewa pada nya.Tisha tau dia salah,seharusnya dia beritahu ibunya soal penyakit yang bersarang di tubuhnya,bukan malah merahasiakannya.

"Kenapa Tisha?" tanya Andin lagi dengan suara lemah.

Tisha mendongak menatap Andin dengan air mata yang terus turun tanpa bisa di cegah.

"Tisha cuma ga mau nantinya Mama kepikiran soal ini,Tisha ga mau jadi beban buat Mama" ujarnya dengan kepala yang menggeleng lemah.

"Kamu bukan beban buat Mama. Kamu anak Mama, udah tanggung jawab Mama buat jagain kamu, sayang" Andin memegang bahu Tisha,menyuruhnya duduk disampingnya.

"Maaf..." sesalnya. Andin meraih tubuh Tisha,lantas memeluknya dengan erat.

"Mulai sekarang jangan ada lagi yang kamu tutup-tutupin ke Mama. Kamu harus lebih terbuka sama Mama." melepaskan pelukannya, Andin menyeka air mata putrinya.Tisha mengangguk lalu tersenyum simpul.

"Besok kita ke rumah sakit ya?" pinta Andin pada Tisha. "Mama pengen tau keadaan kamu." Tisha mengangguk, lantas memeluk Mama nya lagi.

***

Setelah memasukan motornya kedalam bagasi, Arkan melangkah memasuki rumahnya. Niatnya tadi saat mengantar Tisha pulang, dia ingin mampir sebentar dirumah Tisha. Hanya saja dia urungkan karna Mama nya menyuruhnya untuk cepat pulang.

"Anggap saja ini rumahmu ya. Kamu juga boleh panggil tante, Mama."

Arkan mengerutkan keningnya, menatap bingung Mama nya dan seorang gadis yang tengah asik berbincang.

"Ma?" panggil Arkan saat dia sudah berada disamping sofa yang ibunya duduki.


"Eh kamu udah sampe. Oh iya kenalin ini, Dwi. Anaknya temen Mama." ujar Melly. Arkan tersenyum simpul pada Dwi.

"Kamu masuk kamar gih" suruh Melly pada Dwi.

"Maksudnya apa si Ma?" tanya Arkan saat Dwi sudah pergi.

"Mulai sekarang Dwi bakal tinggal disini, orang tua dia udah meninggal karna kecelakaan. Karna orang tua nya sahabat Mama dan Papa,jadi Mama berniat buat angkat Dwi jadi anak Mama." jelas Melly.  "Sekarang Dwi jadi adik kamu. Mama harap kamu bisa terima dia" sambungnya seraya tersenyum penuh harap.

"Keluarga orang tua dia emang kemana?." tanya Arkan memastikan.

"Orang tua Dwi menikah tanpa restu dari pihak keluarga masing-masing. Jadi sampai sekarang Dwi tidak pernah di anggap oleh mereka. Bahkan disaat Orang tua Dwi meninggal pihak keluarga tidak ada satupun yang datang". Arkan mengangguk paham. Sepertinya sulit sekali menjadi Dwi,  disaat dia benar-benar sendiri, tidak ada satu orang pun yang peduli, bahkan keluarganya sekalipun.

"Oh iya Dwi besok udah mulai sekolah ditempat yang sama kaya kamu, jadi Mama harap temenin dia sementara ya. Kenalin juga ke pacarmu, biar dia ga salah paham."

"Iyala Ma pasti. Udah ah Arkan ke atas dulu ya" Arkan melenggang pergi menuju kamarnya.

Sesampainya dia di kamar, langsung saja dia berbaring. Urusan mandi nanti saja. Arkan meraih tas nya, lalu mengeluarkan ponselnya. Membuka kontak lalu menghubungi Tisha.

"Hello" ucapnya saat sudah tersambung dengan Tisha.

"Kenapa?"  tanya Tisha.

"Ga kenapa-napa si, hehe"

"Apasi ga jelas banget" cibir Tisha.

"Aku mau cerita nih, nanti malem ketemu yuk?" ajak Arkan. "Ehh aku aja deh main ke rumah kamu, gimana?" ralatnya. Dia juga agak males jika pergi jalan keluar, lebih baik dirumah Tisha saja. Tidak perlu keluar money.

"Hmm suka-suka kamu ajalah" jawab Tisha pasrah.

"Udah bye mau mandi dulu! Sampe ketemu nanti malem." Arkan mematikan telponnya. Lalu beranjak menuju kamar mandi. Setelah mandi dia akan makan lalu tidur.

TBC


Queenaya Rona Tisha

bintangnya jan lupa dipencet:v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bintangnya jan lupa dipencet:v

Different SidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang