31

42 8 5
                                    

Happy reading...

"Kak mau kemana?" Arkan yang sedang memakai sepatu pun menoleh ke belakang.

"Mau ke rumah pacar" jawabnya. Dwi mengangguk mengerti.

Sesuai rencananya tadi siang, malam ini Arkan berniat pergi mengunjungi rumah Tisha.

"Kak, aku boleh ikut?" tanya Dwi kembali menghentikan kegiatan Arkan memakai sepatu.

"Papa pulang malem. Lo di rumah aja, temenin Mama." ujar Arkan, seraya bangun. Lalu dia pergi menuju rumah Tisha dengan motornya.

***

Tisha bergegas menuruni tangga. Tadi saat sedang asyik membaca novel, tiba-tiba Andin memanggilnya dari arah dapur.

"Kenapa Ma?" tanya nya, Tisha berdiri di samping ibunya yang sedang menata makanan di atas meja.

Malam ini Andin masak banyak, karena memang dia sudah tau Arkan akan datang kesini malam ini.

"Arkan ko belum dateng?" Tisha melongo mendengarnya. Ibunya memanggilnya ke bawah hanya untuk menanyakan itu?. Entah ada apa dengan Andin, sepertinya dia sangat menantikan kedatangan Arkan.

"Lagi dijalan kali Ma" jawab Tisha sekenanya.

Tisha duduk dimeja makan, tangannya mencomot sedikit makanan di sana. Masakan ibunya memang tidak ada dua nya. Selalu saja enak.

TokTok

Tisha memandang ibu nya, seolah bertanya.

"Sana bukain. Kaya nya Arkan deh" ujar ibunya. Tisha pun merapihkan rambutnya sebentar. Lalu beranjak menuju pintu utama.

Yang pertama kali Tisha lihat saat membuka pintu adalah senyuman konyol yang terpancar dibibir Clara.

"Kamu ngapain ke sini?" tanya Tisha bingung. Tisha kira sungguh Arkan yang datang. Tapi nyatanya bukan.

"Mau nginep" jawabnya.  "Bunda sama Ayah pergi ke luar kota. Katanya ada kerjaan. Gue takut di rumah sendiri, jadi gue kesini deh." raut wajahnya berubah sendu.

Tisha paham, Clara sudah sering seperti ini. Orang tua dia memang penggila kerja. Sampai tidak pernah ada waktu untuk Clara. Sama seperti Tisha, Clara selalu terlihat ceria seolah tidak ada beban di hidupnya. Namun kenyataannya tidak seperti itu.

"Ya udah masuk sini". Tisha mempersilakan Clara masuk. Belum sempat dia menutup pintu kembali, sebuah motor masuk ke dalam pekarangan rumahnya.

Tisha membuka pintunya kembali, lalu berjalan menuju teras dengan senyum mengembang.

"Cie,udah nungguin ya" Tisha tergelak.

"Engga ya. Orang aku tadi abis bukain pintu buat Clara. Eh kamu dateng" elak nya.

"Clara? dia disini?" tanya Arkan.

"Iya. Dia mau nginep." jawab Tisha.  "Ayo masuk."

Arkan dan Tisha berjalan memasuki rumah. Langsung saja mereka pergi ke dapur.

"Oh ini alasan tante Andin masak banyak." cibir Clara saat melihat Arkan memasuki dapur.

Arkan memandang Clara sinis. "Sirik aja lo!" ujarnya pelan. Takut terdengar ibunya Tisha. Malu atuh, Arkan teh da harus jaga image.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Different SidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang