10

50 10 0
                                    

Tisha sangat gugup, jantungnya berdetak dengan kencang. Meskipun ini bukan yang pertama ketemu, tapi tetap saja Tisha merasa takut. Arkan mengatakan jika Mamanya ingin menemuinya. Tisha benar2 gugup sekarang.

"Ayo, ga usah takut. Mama ga bakal gigit ko" ujar Arkan, mencoba menenangkan gadis disebelahnya.

Tisha menggenggam ujung seragam yang dikenakan Arkan dengan kuat, melampiaskan kegugupannya.

"Assalamualaikum Ma" Arkan mengucapkan salam saat dia memasuki rumahnya. Tisha hanya diam saja membuat Arkan menyenggol bahu gadis itu.

"Apasi Ar?" tanya Tisha karna Arkan menyenggol bahunya.

"Ucap salam dulu! Mau kamu dicap ga sopan sama Mama mertua?" Arkan menegur Tisha, dan sedikit menggoda gadis itu.

"Ihh nyebelin" Tisha memukul bahu Arkan.

"Ucap salam dulu cepet! Kalo engga aku tinggal sendiri disini" Arkan mengancam Tisha.

"Iya iya ihh!!" Tisha mencebikan bibirnya kesal. Arkan hanya tersenyum melihat itu.

"Assalamualaikum..." Tisha pun mengucapkan salamnya.

"Nah gitu dong" Arkan mengusap rambut gadis itu.

"Ehemm!" Arkan menghentikan usapannya, dan beralih melihat ke depan, atau lebih tepatnya ke ruang tamu. Disana sudah berdiri wanita yang sangat Arkan cintai sedang tersenyum geli.

"Ajak masuk dong pacarnya, jangan berdiri disitu aja" mendengar itu Tisha langsung menundukkan kepalanya, menyembunyikan rona merah dipipinya.

"Pacar Arkan pemalu Mah, jangan digodain gitu nanti pingsan" Arkan terkekeh sendiri dengan ucapannya. Dia merasakan perutnya yang dicubit oleh Tisha, sontak diapun mendesis.

"Ahkk.. Tuh Mah, dia kalo malu suka nyubit ga jelas"

"Ihh Arkan nyebelin!!" ucap Tisha pelan pada Arkan.

"Arkan udah jangan digodain mulu kasian tuh. Sini Tisha masuk sayang" ucap Melly, Mama Arkan.

"Tuh sana Mama manggil. Aku mau ganti baju dulu"

"Iya!" jawab Tisha penuh penekanan seraya menatap tajam Arkan. Arkan yang ditatap seperti itu pun mengulurkan lidahnya pada Tisha, bermaksud mengejek gadis itu.

Tisha pun melangkah menuju ruang tamu yang sudah ada Melly disana.

"Gimana kabar kamu sayang?" tanya Melly saat Tisha sudah duduk disampingnya.

"Baik ko Tan" jawab Tisha seraya tersenyum.

"Panggil Mama aja, kaya Arkan"

"I-iya Ma" Tisha kembali menundukan kepalanya.

"Duhh gemes deh liat kamu kaya gini" ujar Melly seraya mencubit pipi Tisha.

"Mama jangan cubit2 Tisha!!" teriak Arkan yang sedang berdiri di pinggir tangga. Dia belum mengganti pakaiannya.

"Berisik kamu! Sana ganti baju!" balas Melly tak kalah nyolot.

Tisha merasa tehibur dengan perdebatan kecil diantara Melly dan Arkan. Dia sedikit merasa iri akan hal itu.

"Udah makan sayang?" tanya Melly.

"Belum tente"

"Mama!" Melly mengingatkan.

"Belum Ma" ralat Tisha.

"Bisa masak?" tanya Melly lagi.

"Bisa sedikit, ga terlalu lihai"

"Yaudah yuk bantuin Mama masak didapur" ujar Melly seraya menarik tangan Tisha agar mengikutinya.

"Tisha kamu ganti baju dulu aja sana" mendengar itu Tisha pun menoleh, dan mendapati Arkan yang terlihat lebih fresh, sepertinya habis mandi. Arkan menggunakan celana pendek selutut, dengan balutan kaos hitam ditubuhnya.

"Pake baju siapa?" tanya Tisha polos. Dia menatap Arkan yang sedang duduk dikursi meja makan seraya memainkan ponselnya. Arkan pun mendongak mendengar pertanyaan itu.

"Pake bajunya si Ijah sana!" jawab Arkan asal. Dia merasa gemas sendiri dengan sikap gadisnya.

Tisha mencebikan bibirnya. "Serius Arkan ih!" Tisha menghampiri Arkan dan duduk disampingnya.

"Pake baju aku sayang. Sana ganti dikamar aku, bajunya ada dilemari, pilih aja yang menurut kamu nyaman" Ucap Arkan lembut.

"Kamarnya yang mana?"

"Noh diujung dunia!" jawab Arkan dengan nada jengkel.

"Aku cuma nanya!"

"Arkan ga boleh gitu dong" ujar Melly yang sedang berkutat dengan masakannya.

"Lagian Ma, masa dia lupa sama kamar aku. Dulu kan dia sering kesini"

"Kan dia baru kesini lagi. Lagian pintu kamar kamu beda lagi sekarang"

Arkan hanya mendengus mendengarnya. "Kamar aku yang pintunya ada Spiderman nya" ucap Arkan pada Tisha tanpa menoleh pada gadis itu.

Tisha pun beranjak dari kursinya, dan melangkah menuju kamar Arkan. Dia sangat kesal dengan sikap Arkan hari ini. Sangat menyebalkan, selalu.

TBC

Salam sayang dari Arkan♡.


Arkan Gheyzar Arganta

Different SidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang