"Bunda, abi bun." seorang gadis kecil dengan kedua kaki kecilnya melangkah menuju sang ibu yang sedang duduk disofa.
"Anak bunda. Diapain lagi sama abi sayang? Aku ngomong sama bunda." tenangnya mengusap airmata dipipi anak perempuannya itu.
"Abi tadi itu, anu bunda cubit-cubit pipi Avy, sakit bunda." tangisnya lagi memeluk leher Fasha.
"Ooo anak bunda. Ayok kita kasih abi ciuman sampai abinya nangis." Avy, gadis berusia empat tahun itu yang mempunyai nama panjang Avyra Munawarah, menganggutkan kepalanya kuat lalu berlari kencang dengan kaki kecilnya menuju kamar Fikri dan Fasha.
Fasha tertawa kecil menggelengkan kepalanya, mendengar suara dari kamarnya. Fikri berteriak keras meminta ampun pada Avy yang pasti sedang memeluk abi nya itu erat dan menciumi wajah Fikri bertubi-tubi.
Fasha menghela nafasnya panjang, melihat kamar yang berantakan, selimut Seta bantal berserakan. Dan lagi kedua orang yang disayangnya itu malah sedang asik menonton sebuah film animasi yang sedang buming.
"Abi, Avy juga mau cemilan kayak Rarra itu abi.." tunjuk Avy yang melihat Rarra adik imut dari Nussa sedang memeluk banyak cemilan di dadanya, traktiran dari teman-temannya.
"Iya nanti kita beli ya sayang."
"Avy, udah waktunya mandi sayang. Mas, kamu mandiin Avy ya, aku mau masak dulu."
"Iya sayang. Ayo anaknya abi, kita mandi." Avy berteriak girang dan berlari menuju kamar mandi. Anaknya itu memang pencinta air.
Fikri mendekati Fasha, memberikan senyuman manisnya, mengecup kening Fasha lama. Fasha menutup kedua matanya merasakan hangatnya sentuhan Fikri.
Fasha memukul lengan Fikri, melototkan matanya lalu tertawa kecil meruntuki Fikri yang dengan berani mencium bibirnya saat masih ada Avy bersama mereka. Untung saja anaknya itu tidak melihat, kalau melihat aduh tidak tahu lah.
"Nanti malam ya sayang." Fasha tersenyum merona. Fikri terkekeh geli mengusap pipi dan bibir Fasha.
"Aku menyayangimu, ibu dari anakku."
"Aku juga menyayangimu mas."
Cup
"Sekalian mandi sama Avy, aku masak dulu."
"Oke sayangku."
Fikri mengambil handuk serta celana pendeknya. Laki-laki itu kemudian berlalu memasuki kamar mandi, memandikan anaknya serta dirinya juga.
Fasha menatap pintu kamar mandi. Masih terpias dipipinya rona merah kepink pink. Tidak pernah usai ucapan terima kasih dan syukur nya pada Allah swt. Baginya Fikri dan Avy adalah hartanya yang paling berharga.
Yeayy. Kemarin ceritanya udah selesai ya. Nah ini Extra Part nya, bagi yang menunggu Fakri dan Sahna sabar ya. Besok menyusul😊.
Jangan lupa bahagia. Jaga kesehatan ya semua.
Kita berdoa semoga pandemi ini segera cepat berlalu. Amiinn.
Jangan lupa vote dan komennya ya😁 saran dan kritik masukan Author terima. Terima kasih sudah membaca UK.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadz Kembar (SELESAI)
General Fiction" Cover by @RahmatunNufus3 " Diantara sebuah tirai kita terpisah antara laki-laki dan perempuan. Hukumnya haram saat sentuhnya menghalalkan segala cara agar memalingkan wajah menatap sinarnya yang cantik. Menghitbah diantara shalat tahajud sepertiga...