27. Hari Kematian

1.1K 80 67
                                    

Doooooooorrrrrr

Doooooooorrrrrr

Terdengar suara tembakan bergantian dari luar gedung tua itu, membuat kim tersentak. Dia kini tersadar bahwa tuan manaying tidak ada di dekat nya. Jangan-jangan suara tembakan itu..

Tuan... Kim mulai khawatir, rasa cemas pun menguasai dirinya.

Kim yg tidak fokus dan ingin mencari tau asal suara itu, di manfaatkan oleh seorang penjahat yg tersisa di sana.

Di saat itu lah, peluru tajam merobek kulit kim dan bersarang di dalam tubuh nya.

Doooorrrrr

Darah segar mulai berhamburan keluar, membasahi baju nya. Tembakan itu tepat mengenai bahu kiri kim, sekejap membuat kim merasakan sakit yg amat sangat di tubuh nya. Peluru itu seperti merusak seluruh syaraf nya hingga seperti tak berdaya. Dengan sisa tenaga yg dia punya, kim berbalik dan menembak si penjahat itu.

Dooooorrr
Dooooorrr

Tembakan yg tepat sasaran, tapi sesaat kemudian..

Brrukk

Tumbang lah tubuh kim ke lantai, kesadaran nya menghilang. Tak tau lagi apa yg terjadi.. semua nya menjadi gelap.

Sementara itu, operasi pie dan kao berjalan alot. Turun nya detak jantung kao membuat para dokter berkeringat dingin. Bagaimana pun di atas meja operasi hanya ada dua pilihan, hidup atau mati..

Di luar, bibi inn menunggu dengan perasaan tidak menentu. Semua bercampur aduk menjadi satu. Hingga untuk duduk tenang pun, beliau tidak mampu.

Bagaimana dengan operasi nya? Kenapa lama sekali? Bagaimana juga dengan Tuan dan kim? Kenapa tidak ada kabar? Semoga semua baik- baik saja.. hanya itu yg ada di pikiran bibi inn saat ini.

Di sisi lain, ploy yg terkejut melihat ayah nya dan manaying baku tembak.
Ploy hanya bisa terdiam menyaksikan peluru kasat mata itu menembus tubuh kedua nya tanpa ampun. Sehingga dalam hitungan detik, kedua nya terbujur kaku di tanah dengan tubuh bersimbah darah.

Dan di saat dirinya tengah panik seperti itu, lagi - lagi suara peringatan membuat nya lebih terkejut.

Polisi..

Bukan hanya panik, sekarang diri nya juga di dera ketakutan yg luar biasa. Bayangan akan penjara dan hukuman narapidana, membuatnya semakin tak karuan.

Tanpa berpikir panjang, dirinya segera melarikan diri menggunakan mobil yg berada di samping nya. Melaju cepat tanpa tujuan, yg ada di pikiran nya kala ini adalah pergi sejauh mungkin.

"Kejar wanita itu.. cepat.." perintah sang komandan kepada polisi lain nya ketika berada di TKP.

Kejar-kejaran mobil pun tak terelakan lagi, tak peduli banyak mobil yg melintas di depan nya. Semua di salip hanya untuk bisa kabur dari kejaran polisi ini.

Ploy hanya berpikir untuk tidak tertangkap, karena hidup nya pasti hancur dalam penjara.

"Tidak mau... Tidak..." Teriak ploy dalam hati

Dalam kekalutan dan ketakutan sebesar itu, membuat ploy menyetir tanpa perkiraan yg tepat. Terlebih ketika dirinya melihat, ada dua polisi mengejar nya dengan motor. Tentu saja keadaan itu membuat nya semakin gugup dan tidak dapat berpikir dengan akal sehat apalagi logika.

Sampai pada ketika, dirinya ingin menyalip lagi mobil didepan nya. Namun x ini naas.. sebuah truk besar datang dari arah berlawanan dengan kecepatan yg tinggi pula.

Hal diluar dugaan itu membuat ploy bingung, tanpa sadar tangan nya membuang setir ke sebelah kiri. Mengakibatkan mobil nya menyerempet mobil di samping nya.

Peristiwa ini membuat mobil nya oleng dan kehilangan arah nya sehingga menyimpang di tengah jalan raya.

"Tidaaaaaakkkk...." Teriak ploy seraya menutup mata nya

Ploy dalam ketakutan luar biasa ketika melihat truk itu datang dengan kecepatan tinggi ke arah nya. Tanpa ampun truk yg datang dari arah berlawanan itu menabrak nya dengan keras. Tak ayal mobil nya pun terbalik dan mengeluarkan asap.

Tak lama...

Bbbboooooommmm

Suara ledakan terdengar di tempat itu, disertai kobaran api yg membara. Polisi yg baru sampai di tempat kejadian pun terlambat. Karena mobil ploy sudah terbakar, itu lah akhir dari hidup ploy. Kematian yg mengenaskan..

Sementara di TKP awal,

"Lapor pak.. kedua orang ini telah meninggal dunia dan juga para penculik itu semua tidak ada yg selamat. Tapi di dalam, masih ada yg berdenyut nadi nya.. namun dia tidak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah" ucap polisi itu pada komandan nya

"Cepat hubungi ambulance, kita harus menyelamatkan anak ini dan orang itu ke RS sebelum terlambat.." perintah komandan seraya memandang kasihan ke arah uk yg tak sadarkan diri dengan tubuh lemas tak berdaya disertai bibir pucat pasi.

Tak lama ambulance pun datang dan membawa mereka ke RS terdekat. Sesampainya di RS terdekat, kim segera di larikan ke ruang operasi dan uk ke ruang IGD. Kemudian polisi itu memberitahu bibi inn perihal kabar penculikan ini.

Dengan wajah sangat terkejut, bibi inn menangis sejadi-jadinya. Lutut nya terasa lemas untuk berdiri.

Bagaimana ini?? Tuan... Kim... Nona uk...

Keadaan ini semakin rumit, bibi inn tidak mengerti lagi apa yg harus dia lakukan sekarang. Operasi nona pun belum selesai dari tadi. Dan bagaimana bila nona tau hal ini?? Kasihan nona... Dia pasti terpuruk mendengar kabar ini.

Di dalam ruang operasi, keajaiban terjadi. Detak jantung kao menunjukkan tanda kembali naik dan mulai normal. Tentu saja hal ini membuat para dokter bernafas lega.

"Syukurlah.." ucap dokter nao lega melihat perkembangan operasi nya yg mulai membaik

"Ini mukjizat dok.." ucap dokter mew ikut senang

Waktu terus berjalan hingga akhirnya operasi pun selesai juga. Para dokter keluar dari ruang operasi satu persatu. Dalam keadaan sedih, bibi inn menanyakan hasil operasi nya.

"Bagaimana dok operasi nya?"

"Semua lancar, kita hanya tunggu mereka sadarkan diri"

"Syukurlah..terima kasih Tuhan.." ucap bibi inn penuh haru

"Sebentar lagi akan kami pindahkan mereka ke ruang inap.."

"Terima kasih dokter.."

"Sama-sama.. saya permisi dulu.." pamit dokter nao

Masalah operasi nona sudah aman, hanya saja cara untuk memberitahu nona yg sulit. Apa nona akan terima bila mendengar kematian tuan besar?

Dengan langkah gontai bibi inn mengantar pie dan kao, ke ruang kamar inap. Mereka di jadikan satu tempat agar lebih mudah di jaga. Saat ini mereka masih belum sadarkan diri, mungkin karena pengaruh anestesi nya. Tapi bagaimana bila nona sadar dan menanyakan keadaan ayah serta anak nya? apa yg harus dia katakan?

Bibi inn terus berpikir tentang reaksi nona nya nanti saat mengetahui kebenaran yg ada. Kepergian tuan manaying pasti akan membuat jiwa nona terguncang.

Tiba-tiba sebuah telepon kembali menyayat hati nya.

"Maaf bu... Dengan sangat menyesal harus kami sampaikan hal ini. Kami turut berduka cita..." Ucap polisi itu di telepon.

Seperti nya x ini bibi inn tidak sanggup lagi untuk menerima kabar buruk yg hadir bertubi-tubi dalam waktu yg sama.

Dalam hitungan detik, tubuh bibi inn ambruk ke lantai. Beliau pingsan karena mendengar berita duka lagi. Mungkin ini adalah berita yg paling menyakitkan. Sungguh menyakitkan..

Bodyguard From Thailand (Season 2 - END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang