Akhirnya mereka memutuskan untuk menemui pie, tentu saja karena kao khawatir akan kejiwaan pie bila di tinggalkan begitu saja oleh kim. Di sepanjang perjalanan menuju rumah pie, kim berpikir bagaimana cara nya menjelaskan pada kao soal anniversary mereka yg terlupakan.
"Ng.. kao.. Aku minta maaf tentang semalam.. aku.." ucap kim ragu-ragu untuk memulai takut kao marah
"Sst.. Sudahlah kim... Kata-katamu yg kudengar di bandara sudah lebih dari cukup.." balas kao lembut disertai senyuman manis
"Kao.. " ucap kim pelan, dirinya semakin kagum akan sikap dewasa kekasihnya
"Mm.. boleh ku tau, kenapa kamu masih peduli pada pie yg jelas2 adalah rivalmu?" Tanya kim sesaat kemudian, setelah tersadar dari rasa kagum nya
"Bohong bila kukatakan aku tidak ada rasa cemburu, tapi kim.. sebagai manusia, aku tidak bisa menutup mata ketika tau ada orang yg membutuhkan bantuan. Apa jadi nya bila pie kamu tinggalkan begitu saja? Dia sudah cukup menderita karena di tinggal oleh ayah dan anak nya, bila ditinggalkan mu juga.. aku rasa dia takkan sanggup.. bila kamu harus pergi, pergilah dengan cara yg baik.."
Kim menatap dalam ke arah kao, sungguh luar biasa pemikiran dan pengertian nya. Tidak heran bila wanita ini mampu membuat kim terpesona untuk kesekian x nya.
"Kim.." panggil kao lembut, tapi tak ada sahutan dari kim
"Kim.." ulang kao
"Aah.. iya, kenapa kao?"
"Apa yg kamu lamunkan?" Tanya kao geli melihat tingkah kim
"Mm.. tidak ada, selain jatuh cinta pada orang yg sama berkali-kali.."
"Gombal.." ucap kao sembari mencubit pelan pinggang kim
"Aw.. sakit, itu jujur.. mm kao.. apa boleh ku tau kenapa kamu masih ada di bandara tadi? Ku kira aku sudah terlambat.."
Kao pun menceritakan kejadian yg terjadi. Sesungguhnya saat kao ingin beranjak ke pintu masuk, tiba2 gantungan kunci dari kim terjatuh. Dan itu mengingatkan nya pada janji mereka dulu. Janji untuk tidak akan berpisah apapun yg terjadi sampai maut memisahkan.
Hal itu lah yg membuat kao berat untuk meninggalkan kota ini, termasuk kim. Saat kao tengah dilema, takdir malah menuntun nya kembali kepada kim.
Di saat itulah kao melihat kim dan mendengar isi hati kim yg sebenarnya.
"Jadi ini yg membuatmu kembali padaku?" Ucap kim seraya menggenggam erat gantungan kunci kao dan menyatukan dengan miliknya
Gantungan kunci itu mereka beli saat berlibur ke jepang. Bahkan kata si penjual, itu bisa seperti jimat penghubung untuk pasangan agar selalu bersama. Dulu kim tak percaya, kini dia sangat berterima kasih.
"Kao.. terima kasih telah memberiku kesempatan"
"Aku sangat mencintaimu kim, tapi tolong jangan abaikan aku seperti kemarin. Jujur.. aku sakit.."
"Aku berjanji.. hanya kamu di hatiku" ucap kim lembut seraya mengelus pipi kao
Kedua nya saling menatap dan beberapa saat kemudian bibir kedua nya sudah saling menempel. Supir taksi yg melihat hal tersebut melalui kaca mobil hanya bisa tersenyum malu.
"Dasar anak muda tidak tau tempat.." gumam nya
Akhirnya mereka sampai ke rumah pie, kim mengetuk pelan. Seorang bodyguard pie membukakan pintu dan sangat senang ketika melihat siapa yg datang
"Tuan kim.. bibi inn mencari anda dari tadi, keadaan nona pie tidak stabil lagi daritadi dia terus berteriak-teriak memanggil nama anda"
Kim melihat ke arah kao, kao pun membalas tatapan mata kim seolah khawatir kepada pie
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguard From Thailand (Season 2 - END)
FanfictionLanjutan dari season 1 Berisi konten (++) Bagi yg belum cukup umur, mohon untuk tidak membaca nya. Kim adalah bodyguard pie yg berwatak dingin, namun berubah menjadi hangat setelah jatuh cinta pada nona nya itu. Tapi karena suatu peristiwa membuat n...