Malam nya.. kim menepati janji dengan membawa pie ke kamar kao. Tentu saja dengan disertai sedikit omelan dari bibi inn, yg tidak suka pie di bawa pergi. Karena bibi inn paham sekali perasaan pie. Tapi pie tetap memilih pergi dengan kim untuk menemui kao, sebab itu permintaan kao sendiri.
Sepanjang lorong RS, tidak ada kata2 apapun yg keluar dari mulut mereka. Hingga akhirnya mereka sampai di depan kamar kao.
Saat kim membuka pintu kamar kao, terlihat kao sedang berusaha mengambil minum dan hampir saja terjatuh. Dengan cepat kim menarik tubuh kao dan menempatkan nya dengan benar di tempat tidur. Sesaat pemandangan itu membuat pie cemburu. Segera pie mengalihkan pandangan nya dari mereka dan berusaha menahan perasaan nya agar tidak terlihat.
Walau pie memutuskan ikhlas tapi perasaan cinta di hati nya untuk kim masih tetap ada. Itu adalah hal yg tidak bisa dipungkiri saat ini.
"Kao.. lain x berhati-hati lah, kamu tau?? Aku sangat khawatir padamu.." ucap kim penuh perhatian, sehingga membuat kao sangat bahagia di perhatikan dengan amat sangat oleh kim.
Sesaat kemudian barulah kao menyadari bahwa pie telah datang, segera kao menyambut nya dengan senyuman manis.
"Pie... Kemarilah..."
Pie di bantu kim, mendekat ke arah kao. Dengan lembut kao menggenggam jemari pie dan berkata dengan tulus..
"Pie aku sudah tau semua nya dari kim, terima kasih sudah sangat peduli dengan hidupku.. aku tidak tau harus membalas mu dengan cara apa"
"Kao.. sudahlah.. aku sangat ikhlas membantu mu dan ku harap kamu bisa sembuh.. hanya itu yg ku mau"
"Terima kasih pie... Semoga Tuhan membalas kebaikan mu.."
Pie hanya tersenyum menanggapi perkataan kao.. andai itu benar. Hanya satu hal yg pie inginkan.. dia hanya ingin bahagia dengan orang yg dia cintai. Tapi itu tidak akan mungkin kan...
"Dan pie... Bila aku sudah sembuh nanti, aku dan kim berencana untuk pindah ke tempat yg lebih tenang.. kami mau ke chiang mai, di sana udara nya masih sangat sejuk.. kamu harus datang mengunjungi kami. Iya kan kim?"
Deggggghhhh
Sakit rasa nya hati pie mendengar rencana masa depan kao dan kim. Sudahlah.. bukan kah dia sudah mengikhlaskan nya. Tapi kenapa rasa nya sesakit ini???
Sementara kim hanya menatap teduh pemandangan yg ada di depan nya sekarang. Pancaran mata nya tertuju pada sosok pie yg sedang berpura-pura bahagia atas semua ini. Sebab kim sangat paham peringai pie yg sedang bersedih, jemari tak bisa berhenti memutar ujung baju nya sendiri.
"Oh iya pie.. bagaimana dengan uk? Apa sudah ada kabar? Aku sangat mengkhawatirkan nya.."
Tiba2 senyuman pie berubah menjadi muram. Seolah dunia nya ikut hilang dalam waktu sekejap mata. Kebahagiaan palsu yg tadi dia ciptakan seakan enggan untuk hadir lagi. Dan kao serta kim menyadari hal itu, membuat kao menjadi merasa bersalah karena nya.
"Maaf pie.. aku tidak bermaksud.."
"Tidak apa kao.." potong pie cepat dan segera mengalihkan pandangan nya ke sisi lain agar air mata yg lolos ini tidak terlihat oleh siapapun.
Tapi tetap saja hal itu tidak dapat di samarkan, entah sebagaimana baiknya pie berusaha menghindar dan menutupi hal tersebut.
Namun dengan cepat kao mengalihkan pembicaraan ke arah lain agar pie melupakan kesedihan nya tentang uk. Dan upaya itu berhasil, perasaan pie mulai membaik.
Malam sudah larut dan kao pun telah tertidur lelap. Akhir-akhir ini dirinya memang mudah sekali lelah. Tak heran bila tiba-tiba dirinya tertidur begitu saja saat sedang berbicara.
Di kamar ini sekarang tinggal kim dan pie yg masih sibuk dengan pemikiran masing-masing. Mereka terdiam seakan tidak mengenal satu sama lain. Hingga akhirnya pie memutuskan untuk kembali ke kamarnya karena merasa kaku pada situasi ini.
Tapi satu hal di luar dugaan terjadi..
Kim menahan kursi roda pie yg hendak berlalu. Membuat pie seketika menatap wajah kim dengan penuh tanda tanya.
Dan hal lain di luar akal sehat nya pun terjadi, kim memeluk nya..
"Sebentar saja.. tetap lah di sini.." suara kim terdengar lirih
Pie hanya bisa terdiam menerima sikap kim yg aneh menurut nya. Apa ini mimpi?? Tapi bila ini benar mimpi.. aku tidak ingin terbangun.
1menit.. 2menit... 5menit...
Kim belum juga melepaskan pelukan nya, makin lama.. mereka makin tenggelam dalam suasana yg kim ciptakan.
Setelah 10 menit kim baru melepaskan pelukan nya dan menatap tajam mata pie. Tatapan itu seakan menggambarkan perasaan hati nya selama ini. Perasaan yg sudah lama terkubur sangat dalam tapi tetap utuh untuk pemiliknya.
Saat ini.. pie melihat sesuatu yg sudah lama dia inginkan.. ya.. pie melihat cinta di mata kim. Cinta yg sudah lama dia nantikan balasan nya.. dan hari ini jadi kenyataan.
Namun tatapan itu malah membuat mereka terhanyut dalam pusaran nya.
Tanpa banyak bicara kim segera mencium bibir tipis pie dengan lembut. Di kulum nya bibir itu dengan penuh perasaan. Membuat pie kembali terbuai oleh suasana yg kim ciptakan. Hingga akhirnya pie pun membalas setiap lumatan yg kim berikan.
Berdosa kah ini? Perasaan ingin memiliki kembali hadir.. dan gila nya mereka mereka melakukan nya di depan kao.. kekasih kim. GILA... Itu kata yg tepat mewakili mereka sekarang.
Dan ciuman itu semakin lama semakin menuntut.. seolah tidak cukup hanya sampai di sini.. mereka ingin lebih.. lebih.. dan lebih..
Tapi ketika mereka hampir lupa diri dan melangkah lebih jauh, kim tersadarkan oleh suara pie yg berdecak kesakitan karena tangan kiri nya tak sengaja tersentuh kim.
"Aww.."
"Maaf nona... Apa itu sakit?" Tanya kim khawatir di saat kesadaran nya kembali.
Pie malah memandang wajah kim yg sangat khawatir itu dengan mimik yg serius tapi sendu.
"Di sini lebih sakit kim.." ucap pie seraya menunjuk ke arah hati nya.
Degggghhhhhhh
Perasaan kim seakan tertampar oleh kenyataan yg ada. Tanpa di sadari dirinya sudah terjebak oleh cinta segitiga. Cinta yg tersisa untuk kao dan juga cinta yg tersimpan untuk pie..
Oh Tuhan.. betapa bodoh dan jahat nya kamu kim... Maki kim pada dirinya sendiri, di saat dia tersadar telah melakukan kesalahan besar yg membuat semua nya semakin rumit.
"Kenapa kamu melakukan itu di saat aku ingin melupakan mu?" Tanya pie dengan mata yg di penuhi kesedihan
Kim pun tidak percaya dengan apa yg dia lakukan pada pie barusan. Dirinya seakan tersihir untuk melakukan itu. Mungkin saat ini pikiran nya terkalahkan oleh perasaan yg ada..
Yah... Perasaan yg dia tahan sejak bertemu dengan pie kembali. Perasaan yg tidak bisa dia hilangkan selama 8th ini walaupun hatinya teramat sakit ketika mengingat pie menolak nya dulu. Perasaan yg tidak bisa lenyap begitu saja walau ada cinta baru di hidup nya.
Perasaan itu membekas terlalu dalam untuk diri kim.. cinta untuk pie.
Cinta memang lucu.. bagaimana tidak? Sesakit apapun kamu masih mengharapkan nya.. sekalipun ada orang lain yg tulus mencintaimu.
"Jawab aku kim..." Cecar pie dengan nada memohon
Kim hanya terdiam tak berani menjawab pertanyaan pie. Kepala nya tertunduk seakan malu dan bingung menghadapi situasi ini.
Ketidakmampuan dirinya menahan perasaan untuk pie membuat dirinya merasa sangat bersalah pada kedua nya.. kao dan juga pie.
Merasa semua nya hanya salah paham dan tidak ingin kecewa untuk kesekian x nya.. pie memutuskan untuk pergi dari kamar kao secepatnya.
Pie tidak ingin membuat segalanya menjadi semakin tak karuan..
Belum sempat dirinya mendekat ke arah pintu, sebuah kalimat membuat jantung nya berhenti berdetak..
"Aku masih mencintaimu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguard From Thailand (Season 2 - END)
FanficLanjutan dari season 1 Berisi konten (++) Bagi yg belum cukup umur, mohon untuk tidak membaca nya. Kim adalah bodyguard pie yg berwatak dingin, namun berubah menjadi hangat setelah jatuh cinta pada nona nya itu. Tapi karena suatu peristiwa membuat n...