"Kau tidak punya pacar, kan?"
Suara bariton milik Tuan Kim itu mendominasi ruangan bercat putih ini. Seokjinㅡputra bungsunya, mendadak menelan saliva ketika jantungnya tiba-tiba berdegup kencang. Perasaannya tidak enak.
"Ne, maseumnida," jawab Seokjin pada akhirnya. Sejujurnya Seokjin sedikit merasa bingung disini. Ada apa ayahnya itu tiba-tiba membahas hal seperti ini? Pun Tuan Kim selama ini tak pernah peduli soal kehidupan percintaannya. Namun daripada menanyakan kebingungan yang melanda kepala, Seokjin memilih tetap diam.
*Iya, benar
Tuan Kim mengangguk setelah mendapatkan jawaban atas pertanyaan tak terduganya. "Kalau begitu bersiaplah. Ayah akan menikahkanmu setelah kau wisuda nanti," terang Tuan Kim.
Seokjin seketika mengangkat kepalanya kaget. Menikah, tentu saja. Untuk apa lagi orang tua menanyakan hal seperti itu kalau bukan untuk menjodohkan anaknya?
Seokjin kemudian membuka suara setelah menarik napas singkat, "Ayah, maafkan aku. Aku tidak bisa melakukan itu. Ada.. gadis yang ku sukai," akunya.
Tuan Kim tampak menumpu dagunya dan menatap Seokjin serius. "Benarkah? Siapa gadis itu?"
"Min Eunji," ujarnya. "Dia masih SMA, tapi sebentar lagi lulus. Dia gadis yang sangat cerdas. Nilainya tinggi di setiap mata pelajaran dan selalu mendapat peringkat pertama. Dia juga gadis yang tangguh dan sangat mandiri," ungkap Seokjin, mencoba membuat Eunji terlihat seperti sosok gadis yang sempurna di mata sang ayah.
Tuan Kim mengerutkan keningnya terang-terangan. "Min Eunji? Bukankah dia putri dari pemilik perusahaan Min Company?"
"Oh.. I-iya, benar."
Tuan Kim terdengar menghela nafas sementara alisnya masih terpaut, terlihat seperti beliau tidak menyetujui hal tersebut. Namun kemudian, Tuan Kim diam-diam mengulum senyum tak terartikan. "Baiklah, boleh saja."
Wajah Seokjin seketika terlihat cerah.
"Tapi aku ingin kau melanjutkan kuliahmu di Finlandia. Setelah itu, kau bisa melakukan apapun yang kau mau terhadap gadis itu," tandas Tuan Kim.
Seokjin tampak berpikir. "Finlandia?"
"Iya. Kau akan tinggal disana dengan pamanmu." Tuan Kim menaikkan alisnya. Senyum tak terbaca itu pun masih melekat di wajahnya. "Bagaimana?"
Seokjin mengulum bibir bawahnya ragu. Maksudnya, kenapa ia harus belajar di Finlandia jika pada akhirnya akan kembali kesini? Memangnya apa yang akan berubah? Toh Ayahnya juga sudah menyetujui hubungannya dengan Eunji?
Namun setelah dipikirkan baik-baik, Seokjin akhirnya mengangguk setuju. "Baiklah, Ayah."
Tuan Kim tersenyum lebar, puas dengan keputusan yang diambil putranya. "Ya sudah, kau bisa keluar."
Seokjin membungkuk sopan sebelum akhirnya melangkah keluar ruangan ayahnya tersebut.
Sementara disini, Tuan Kim lekas mengambil ponselnya. "Selamat siang, Asisten Park. Bisakah aku bertemu dengan Jimin? Iya, sekarang juga. Suruh dia datang ke ruanganku. Terima kasih."
.
.
.
"Seperti yang kau tahu, Min Company adalah saingan terbesar perusahaan ini. Dan persaingan ini menjadi makin tidak sehat sejak salah satu orang dari mereka membunuh istriku. Seokjin sepertinya tidak tahu itu.."
Lelaki berparas tampan dengan jaket jeans dan celana hitam yang sedikit sobek di beberapa sisi itu tampak serius mendengarkan penuturan Tuan Kim.
"Seokjin bilang, dia menyukai Min Eunji."
Park Jimin menautkan alisnya. Menelisik ragu ketika nama itu terdengar cukup familiar di telinganya. "Putri dari CEO Min Company?" tanyanya memastikan.
Tuan Kim menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. "Selain itu, ku dengar dia juga cukup berpengaruh dalam memajukan perusahaan ayahnya. Gadis itu sangat cerdas, katanya."
"Apa dia akan menjadi target saya berikutnya?" tanya Jimin lagi.
Tuan Kim tertawa puas. "Benar, benar begitu. Wahh, Park Jimin. Kau pintar sekali," pujinya. Tuan Kim tahu dia memang selalu bisa mengandalkan putra dari asistennya tersebut.
"Jadi, apa rencana Anda?" tanya Jimin dengan raut wajah serius.
"Cinta bisa mengalahkan logika. Apapun yang terjadi, tak peduli salah atau dosa, orang yang sedang jatuh cinta akan terus membenarkan pujaan hatinya," ujar Tuan Kim.
"Begitu pula gadis itu. Aku yakin kita bisa menyingkirkannya, jika kau membuatnya jatuh cinta padamu. Pacari gadis itu. Lalu setelah dia percaya seutuhnya padamu.." Tuan Kim menjeda kalimatnya dan mengulas senyum.
"Singkirkan dia."[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Target [Park Jimin]
FanfictionEunji tidak pernah tertarik untuk membuat kisah cinta semasa sekolah seperti gadis lain. Apalagi jika itu dengan Park Jimin, murid baru yang diam-diam menjadikan Eunji target balas dendam seseorang. "Apa sih maumu? Kenapa terus menggangguku?" "Mauku...