10-Proof

228 32 5
                                    

"Maaf, apa Eunji tidak sekolah hari ini?"

Seorang siswi yang Jimin yakini sebagai teman satu kelas Eunji itu mengendikkan bahu acuh. "Tidak tahu. Aku tidak peduli dengannya."

"Ah.." Jimin agak terkesiap. "Baiklah. Maaf mengganggu," ucapnya sopan. Image itu penting.

Siswi itu menatap Jimin penasaran. "Tapi mengapa kau mencarinya? Ku pikir sudah tak ada lagi yang peduli pada pembunuh sepertinya."

Seketika Jimin terdiam. Rupanya begitu tanggapan para siswa terhadap Eunji setelah kejadian kemarin. Kalau begitu, bukan tidak mungkin dia akan dirundung oleh yang lainnya.

Bagus! Jika memang benar, Jimin bisa menjadi satu-satunya orang yang akan menolong Eunji dari perundungan yang dilakukan teman-temannya. Jimin akan semakin terlihat bersinar di mata Eunji dan Eunji akan semakin bergantung pada Jimin. Dengan begitu Jimin bisa segera menyelesaikan tugasnya.

Tapi, apakah perasaannya akan menjadi kendala lagi kali ini? Jimin harap tidak. Karena sejujurnya ia masih bimbang soal perasaannya terhadap Eunji.

"Halo? Kau mendengarku?" Siswi itu mengibaskan tangannya di depan wajah Jimin yang terlihat melamun.

Namun alih-alih menjawab pertanyaan gadis yang sebenarnya berniat menggodanya itu, Jimin malah mengambil langkah pergi tanpa mengucap sepatah katapun. Membuat siswi itu menghentakkan kakinya kesal dan memutuskan kembali ke kelasnya.

Jimin merogoh saku celananya setelah kakinya berpijak pada rooftop sekolah. Kemudian mengeluarkan sebuah ponsel dari sana bersamaan dengan mendudukkan dirinya pada salah satu kursi.

Park Jimin
Ji, kau tidak sekolah?
Kenapa?
Apa kau sakit?

Read.

Jimin menatap layar ponselnya. Mendadak pemuda itu resah. Ah, sialan. Kenapa Eunji hanya membaca pesannya?

Dan kenapa ia merasa khawatir begini?!!

Park Jimin
Ji..
Kau masih marah, ya?
Kau semarah itu?
Ji:(
Eunji-yaa..
Kau benar-benar membenciku?
Ku mohon maafkan akuㅠㅠ
Aku benar-benar minta maafㅠㅠ
Aku sangat menyesalㅠㅠ
Ji:(
Min Eunji:'(
Tolong maafkan aku:(
Aku bersedia berlutut
di hadapanmu sekarang juga
Aku minta maafㅠㅠ
Eunji..

Min Eunji
Sialan!
Berhenti spam, Park Jimin!
Kau sangat menggangu!
Keparat!

Park Jimin
Eunjiii<3
Akhirnya kau
membalas pesanku:3
Jadi, bagaimana?
Kau baik-baik saja?
Kau sehat?
Kau tidak sekolah, ya?
Aku tidak melihatmu dari pagi
Aku rindu❤:(

Min Eunji
Aku baik-baik saja jika itu
yang kau tanyakan,
Jadi berhenti spam!
Itu benar-benar membuatku
gila, sialan!

Jimin melepas tawa tanpa sadar ketika dibayangkannya wajah kesal Eunji saat ini. Dia mungkin tidak tahu kalau dirinya benar-benar terlihat seperti orang tidak waras saat ini.

Sementara di sisi lain, ada Eunji yang saat ini tengah mengontrol pernafasannya setelah di buat tidak normal karena pesan-pesan spam Jimin yang membangkitkan emosi jiwa raganya.

Namun belum saja ia mendapatkan ketenangan batin sepenuhnya, suara dering telepon yang tiba-tiba terdengar segera kembali mengusiknya. Eunji mendengus sebal ketika dilihatnya nama Jimin terpampang pada layar ponselnya.

Target [Park Jimin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang