12-Sweet Night

319 35 1
                                    

*Video di mulmed jangan lupa di play yaa, biar feel nya nyampe^^

*Video di mulmed jangan lupa di play yaa, biar feel nya nyampe^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Ruangan berinterior minimalis dengan beberapa perabot mewah sebagai pengisi itu terasa menghadirkan suasana kosong meskipun cahaya temaram lampu-lampu yang terpasang pada langit-langit rumah terlihat hangat. Nyatanya, meskipun hubungan antara Jimin dengan sang ayah baik-baik saja, kediaman Keluarga Park ini tetap terasa dingin pun kaku karena baik ayah maupun anak, keduanya sama-sama jarang di rumah. Jimin sibuk pada misinya, dan Jiwoo sibuk pada tugasnya sebagai asisten dari CEO Hanseok Group. Membuat hunian itu malah menjadi lebih mirip tempat tinggal bagi para pembantu daripada kediaman Keluarga Park.

Malam ini, nampaknya Tuan Kim tak melimpahkan banyak tugas pada Jiwoo. Terbukti dengan keberadaan pria itu di kediamannya sendiri, ditemani sebuah koran di tangan serta secangkir teh hangat di meja. Jiwoo terlihat tenang membaca berita-berita terbaru. Namun ketenangannya itu tak bertahan lama setelah suara sang putra tiba-tiba memanggilnya.

Jimin sudah pulang, namun yang menarik perhatiannya adalah seorang gadis di sebelah putranya tersebut. Dilihat dari penampilannya, Jiwoo langsung dapat menebak itu siapa.

"Annyeong haseyo, Min Eunji imnida."

Jiwoo tersenyum ramah pada gadis SMA yang kini membungkukkan badannya sopan setelah menyapa dan memperkenalkan diri. Pria itu meletakkan korannya pada meja di samping. "Ah, kau pasti gadis peringkat pertama yang selalu Jimin bicarakan padaku," tanggapnya tanpa menghilangkan senyum hangat dari rupanya yang mulai berkeriput.

Eunji melirik Jimin sejenak. Kemudian mengembalikan pandangannya pada Jiwoo dan tersenyum canggung. "Ah, iya," sahutnya singkat.

Jimin tersenyum saja melihat tingkah sang Ayah yang sangat mendukung perannya dalam misi ini. Tentu saja Jiwoo berbohong tadi. Jimin tidak pernah menceritakan Eunji pada sang ayah sekalipun. Namun dia sedikit banyak tahu mengenai target putranya kali ini. Sesibuk-sibuknya Jiwoo, dia selalu tahu apa saja tugas yang Tuan Kim berikan pada sang putra.

"Ayah, apa malam ini dia bisa menginap disini?" pinta Jimin.

Jiwoo lantas mengangguk tanpa pikir panjang. "Tentu saja. Dia bisa tidur dengan Bibi Song jika tak keberatan."

"Saya tidak keberatan. Terima kasih sudah mengizinkan," ucap Eunji sebelum membungkukkan badannya lagi sebagai tanda hormat.

Jiwoo tersenyum simpul. "Tidak masalah." Pria itu beranjak bangkit dari sofa. "Aku harap kau bisa tidur dengan nyenyak disini. Maaf jika suhu disini terlalu dingin atau terlalu panas," tukasnya pada Eunji.

"Ini sudah lebih dari cukup bagiku. Terima kasih atas kebaikan Anda," balas Eunji sembari melayangkan senyum simpul agar kelihatan tak terlalu cuek.

Target [Park Jimin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang