5-It's A Trap!

267 39 0
                                    

Eunji dapat merasakan hembusan nafas di tengkuknya. Gadis itu sontak membalikkan badannya dan berjalan muncur. Samar-samar ia melihat wajah seorang pria asing yang tersenyum mengerikan padanya.

"Kau takut?" tanyanya disela-sela tawa. "Jangan takut begitu, cantik. Kau akan baik-baik saja selama kau menurut pada kami."

"B@jingan," umpat Eunji.

"Ya ampun, cantik-cantik begini bicaranya kasar juga." Dia tertawa lagi. Eunji muak.

Gadis itu cepat-cepat berlari menuju pintu. Sempat jatuh tersungkur karena menabrak sebuah benda. Ah, sialan. Terlalu gelap untuk melihat. Eunji kembali bangkit dan berhasil meraih gagang pintu. Namun.. itu tidak terbuka.

Benar, juga. Pintunya kan dikunci.

Lagi-lagi pria itu tertawa. "Kau tidak akan bisa kabur dari kami, cantik. Jadi ikuti saja kata kami dan jadilah gadis baik."

Eunji tidak menghiraukan ujaran itu sama sekali dan memukulkan sikut lengannya ke arah jendela. Berharap kaca itu pecah dan membuat suara bising yang menarik perhatian warga sekitar.

Melihat itu, pria tadi segera menghampiri Eunji dan menarik kasar lengan sang gadis, membuatnya jatuh tersungkur. Gadis itu mengaduh kecil ketika sikutnya terasa sakit akibat membentur lantai.

"Karena kau terus membangkang, bagaimana jika kita ubah peraturannya?" Pria itu lalu mengeluarkan sebuah pisau lipat dari saku celananya. Berjalan mendekat dengan tatapan penuh intimidasi. "Setiap kau tak mematuhiku, benda ini akan ku goreskan di tubuhmu. Kedengarannya bagus, bukan?"

Kendati merasa cukup takut, Eunji tiba-tiba tertawa sinis. "Dasar pengecut. Beraninya hanya pada wanita, ya? Pasti kau juga akan kalah dariku jika menggunakan tangan kosong."

Dia tersenyum miring. "Kau menantangku?" Kemudian melempar pisau lipatnya ke sembarang arah. "Baiklah. Kemari kau jika berani."

"Wahh, ternyata kau sangat bodoh, ya?"

Eunji menunjukkan tangannya yang ternyata sedari tadi memegang kepingan kaca bekas pecahan jendela. Sontak pria itu membelalakkan matanya kaget. Matanya segera mencari-cari dimana pisau lipatnya tadi terlempar. Namun detik itu juga Eunji mengacungkan mata kaca ke arah leher orang tersebut.

"Sayang sekali, kau mendapat korban yang salah kali ini." Eunji tersenyum sok mengasihani.

"Asal kalian tahu," Eunji menjeda ujarannya sejenak dan menatap pria bernama Seoguk yang mengajaknya kesini tadi. "saat kau menuntunku menuju tempat ini, aku sudah curiga. Jadi aku menelepon kakakku."

Tak dapat dipungkiri lagi seberapa terkejutnya pria-pria itu.

"Kau dimana, Yoon?" tanya Eunji pada ponselnya di saku celana. Inilah kelebihan memakai seragam laki-laki.

"Aku akan sampai dalam setengah menit," sahut Yoongi dari seberang sana.

"SIALAN!" Pria itu tiba-tiba memberontak dan mengambil alih pecahan kaca di tangan Eunji. "Seoguk! Pegangi dia! Kita harus membunuhnya dengan cepat!"

Seoguk cepat-cepat mengambil ponsel Eunji dan membantingnya kuat-kuat. Kemudian menyatukan pergelangan tangan Eunji di belakang punggung gadis itu.

"Kau benar-benar cari gara-gara rupanya. Tadinya aku tak mau melakukan ini, tapi kau benar-benar membuatku muak."

Eunji dapat melihat dengan jelas pria itu melayangkan tangannya yang memegang kepingan kaca tadi ke arahnya. Dengan segera gadis itu menendang keras alat vital sang pria. Membuatnya terpaku sejenak, lalu mengumpat sangat keras. Terjatuh dan berguling-guling menahan sakit.

Target [Park Jimin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang