15

3K 181 5
                                    

Assalamualaikum. Untuk para readersku tercinta jangan jadi silent readers yah harap memberi jejak entah itu komen maupun vote karena dengan kalian memberi jejak buat aku semangat nulis. Aku juga mau publish cerita baru, jangan lupa baca yah, terimakasih.



Badanku semakin lemas saat ini bahkan bunda sudah mewanti-wantiku untuk dirawat dirumah sakit saja namun aku tak mau.

"Sayang, badan kamu makin lemes muka kamu juga pucet, kita kerumah sakit aja ya bunda khawatir" ucapan bunda membuatku tersenyum walaupun tertutup oleh bibir pucatku.

"Nggapapa ko bun Nay cuma butuh istirahat"

"Nay, kali ini aja turutin bunda yah" ucap bunda bahkan matanya sudah berkaca-kaca.

"Bun Nay nggapapa"

"Nggapapa gimana sih, udah pokoknya kita kerumah sakit"

Aku menghela nafas pasrah, namun ucapan bunda benar. Jujur saja badanku saat ini tak mendukungku untuk beraktifitas.

Aku memilih memejamkan mataku saat ini karena jujur saja kepalaku semakin sakit, perutku bahkan sudah ingin mengeluarkan isinya namun aku tahan.

"Nay, sayang makan dulu yuk" sayup-sayup ku mendengar suara bunda, namun aku tak bangun.

"Nay, hei sayang bangun ayo bunda bawain makan loh"

"Naay... Nay..."

"Nikko... Ayah...."

"Bun, kenapa?"

"Cepet, cepet bawa Nayna kerumah sakit Nik, yah cepet"

***

Aku membaringkan tubuhku dikasur, setelah ke distro aku memilih untuk pulang dan tak ikut teman-temanku jalan-jalan entah kemana.

Perasaan ini, kenapa mendadak tidak enak? Nayna.

Sungguh saat ini perasaanku sangat tidak enak, pikiranku saat ini tertuju tentang keadaan Nayna saat ini apakah dia baik-baik saja.

Rasa cemas membuatku benar-benar dilanda khawatir sampai suara ponselku berdering tertera naman Nikko disana.

"Hallo assalamualaikum kenapa Nik?"

"Wa'alaikumsalam emmm ka"

"Iya kenapa? Disana baik-baik aja kan?" tanyaku khawatir.

"Ka Nay..."

"Nayna kenapa? Jangan bikin kaka panik?"

"Ka Nay masuk rumah sakit"

Deg. Nayna masuk rumah sakit? Kenapa?

"Rumah sakit mana share loc biar kaka kesana cepet" ucapku tergesa-gesa bahkan aku langsung mematikan sambungan secara sepihak dan segera mencari kunci mobilku.

"Eh, eh Devan kamu mau kemana?" pertanyaan mama membuatku berhenti.

"Rumah sakit ma"

"Siapa yang sakit? Kamu?" pertanyaan mama membuatku menghela nafas panjang.

"Nayna masuk rumah sakit mah"

"Apa!!! Ayo cepet mama ikut"

"Tapi mah..."

"Ngga ada tapi-tapian mama ambil tas dulu"

Aku menghela nafas gusar saat ini, saat mama sudah kembali kami segera meninggalkan rumah.

Diperjalanan aku begitu cemas, bahkan sampai mencengkram stir kuat-kuat membuat mama cemas dan takut jika terjadi apa-apa.

Setelah menempuh perjalanan setengah jam aku sampai dirumah sakit yang Nikko sampaikan, segera aku keluar dari mobil dengan mama.

Nayna [ Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang