18

3.1K 164 5
                                    

Assalamualaikum. Haiii  aku comeback mon maaf ya setelah sekian lama baru up. Mohon maaf jika ada kesalahan kata, tandai jika ada typo dan slalu tinggalkan jejak. Terimakasih.

-

-

-

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu dan minggu berganti bulan.

Dengan berjalannya waktu saat ini semua tampak baik-baik saja dikeluragaku. Dimana aku mulai disibukkan dengan jadwal kuliah dan membuka usaha-usaha baru seperti cafe saat ini.

Kandungan Nayna sudah memasukki empat bulan, dimana saat ini kami tengah mempersiapkan acara empat bulanan dirumah.

"Jangan yah, nanti kamu cape kan kasihan dedenya" ucapku pada Nayna. Jujur saja, Nayna sedang merajuk karena aku melarangnya membantu keluarga yang tengah menyiapkan acara untuk nanti malam.

"Ish, aku nggapapa lagian juga aku pengin boleh yah" ucapan Nayna membuatku lagi-lagi menghela nafas.

"Dengerin tuh nak, masa bunda kamu ngrengek terus pasti nanti kamu cape kan kalo ikut bunda bantu-bantu? Bilangin ke bunda biar jangan egois" ucapku sambil mengelus perut Nayna yang sudah membucit.

"Ko kamu gitu sih? Yaudah iya aku juga takut anak kita cape aku mau tidur tapi temenin yah"

Akhirnya, setelah lama membujuk Nayna kini dia mau istirahat juga.

Aku menemani Nayna tidur saat mata teduh itu memejamkan mata pintu kamarku diketuk oleh seseorang membuatku mendengus sebal.

Saat aku membuka pintu aku dikejutkan dengan kehadiran dua keponakanku yng memegang mainan ditangan kecil mereka berdua membuatku tersenyum lantas mengajaknya masuk.

"Om Van, ante Nay bobo yah?" pertanyaan Dina membuatku tersenyum gemas lantas mengangguk mengiyakan.

"Yah, nda bisa main dong" ucap Deni.

"Yaudah kalian main sama om yah, emang mau main apa?"

"Ayo main boneka sama Dina om" ucap Dina.

"Nda oleh, om mau main robot sama Deni kan om?" pertanyaan Deni membuatku mengangguk.

"Tapi Dina gimana?" tanya Dina.

"Hmm gini aja, gimana kita main boneka Dina yang diculik monster terus nanti robotnya Deni selametin bonekanya Dina ok" ucapku yang dibalas anggukan mantap oleh keduanya.

"Siap om!!!" jawab kembar bebarengan.

Lama bermain dengan kedua keponakanku membuat ibu mereka dibuat pusing mencarinya, terlebih lagi saat ini mereka tidur dikasurku dengan Nayna.

Aku memlih keluar, benar saja Tante Nana sedang sibuk mencari sikembar.

"Dev kamu liat kembar ngga?" pertanyaan Tante Nana membuatku mengangguk lantas tersenyum.

"Mereka berdua tidur tante dikamar Devan sama Nayna" kulihat Tante Nana menghela nafas lega setelah mengetahui keberadaan sikembar.

"Yaudah, kamu siap-siap" ucap Tante Nana dan berlalu meninggalkanku.

Aku balik lagi menuju kamar, dilihatnya sikembar masih tidur namun Nayna tak ada dikasur.

Pintu kamar mandi terbuka, menampakkan istriku disana.

"Kamu kenapa? Ko lemes gitu?"

"Nggapapa, cuma tadi mual dikit ko" jawaban dari Nayna menbuatku menghela nafas panjang lantas menyuruhnya untuk duduk disofa yang ada dikamar.

Nayna [ Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang