Agatha sedang sarapan bersama keluarganya, ia memilih hanya memakan roti tawar dan segelas susu berasa coklat. Bunda Evi melihat ada yang aneh dengan anaknya itu, dari pulang sekolah kemarin Agatha hanya terdiam dan mengurung diri di dalam kamar.
"Adek diganggu lagi sama Bang Xandro?" tanya Bunda yang membuat Xandro tidak tau apa-apa terkejut.
"Nggak kok Bun. Xandro malahan nggak tau apa-apa," jelaz Xandro sedangkan Agatha hanya diam dan merangkul tasnya.
"Kamu sama Abang, ya. Soalnya Ayah ada rapat penting," ucap Ayah Albar dan Agatha hanya mengangguk dengan lemas.
"Agatha tungu di dalam mobil," ucap Agatha lalu meninggalkan ruang makan.
Di dalam mobil hanya ada alunan musik yang menemani kesunyian antara Agatha dengan Xandro. Sedari tadi Xandro selalu diam-diam melirik Agatha melalui kaca mobinya.
"Lo kenapa sih dek?" tanya Xandro yang tidak tahan didiamin oleh Agatha.
"Kayaknya semua hutang gue udah lunas deh. Kalau ada yang kurang bilang sama gue jangan jadi diam kayak gini. Suer deh, gue ngerasa bosan banget kalau lo nggak ribut," ucap Xandro sedangkan Agatha hanya menatap luar kaca.
"Stop. Turunin Agatha di sini," ucap Agatha dengan dingin dan Xandro segera memberhentikan mobilnya.
Agatha ke luar dari mobil jarak menuju sekolah sudah tidak terlalu jauh lagi. Agatha melihat ternyata ada Angkasa yang mengikuti mereka dari belakang menggunakan motor. Ia mengacuhkan pandangannya dan melangkah menuju sekolah.
Angkasa melihat gadis yang sudah menjauh itu, ada apa dengannya. Kenapa dia lebih diam daripada kemarin bahkan untuk menyahut sapaan dari Xandro, ia tidak mau lagi. Angkasa kembali mengikuti mobil Xandro dan mendahuluinya.
.........
Kakinya berjalan dengan lemas diiringi dengan tangan yang masih setia menggenggam erat ponselnya. Agatha berjalan di koridor sekolah dengan tidak adanya semangat untuk menjalankan hari-harinya. Junita dan Dirma datang menghampiri sahabat mereka itu dan melihat Agatha dengan heran.
"Yaelah, Tha. Baru juga sehari masa udah lemas kayak gini sih," ucap Dirma saat melihat Agatha hanya terdiam.
"Dirma harus banget ya aku ngelakuin ini. Aku nggak kuat," ucap Agatha.
"Harus, Tha. Biar dia sadar kalau lo juga bisa dingin kayak dia," seru Dirma dan mengepalkan kedua tangannya.
Junita mengangguk dan melakukan hal yang sama dengan Dirma. "Semangat, Tha. Kamu pasti bisa ngelakuinnya," seru Junita.
Dirma berdiri di tengah keduanya dan mendorong mereka agar masuk ke dalam kelas. Agatha hanya diam kekuatannya tidak ada hari ini, ia harus mengikuti rencana yang baginya sangat gila tetapi wajib dilakukan. Agatha pasti bisa.
.........
Minggu telah berganti dan kini Agatha merasa jika dirinya sudah tidak terlalu lagi mempedulikan Angkasa. Bahkan, ia sekarang sudah bisa tertawa lepas bersama sahabatnya dan kembali lagi menjadi Agatha yang ceria.
Xandro sempat bingung dengan adiknya itu, hampir satu minggu Agatha tidak semangat untuk melakukan apapun tapi kini Agatha sudah kembali seperti mula, ia menganggap jika kemarin adiknya itu sedang PMS.
Sedangkan Angkasa, cowok itu sama sekali tidak merasa peduli dengan Agatha. Tetapi, ia merasa bersyukur karena gadis itu sudah menjauhi dirinya.
Agatha sedang mengikuti langkah Bu Vivi sambil membawa tumpukan buku yang menjulang sangat tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Agatha
FanfictionHamil di saat dirinya masih menginjak bangku sekolah. Di campakkan oleh kedua orang tuanya sendiri. Siapa yang mau menemani seorang perempuan tak suci lagi sepertinya? 'Ini semua sudah menjadi takdir ku. Salah ku tak mendengarkan kata mereka hingga...