"Chaeyoung-ah, coba berdiri di sana, memandang ke luar jendela," ujar Seungyoon mengarahkan.
"Begini?" Tanya Rose sambil melirik ke arah luar jendela sesuai arahan Seungyoon.
"Hmm, ya," Seungyoon mengangguk-angguk sebelum akhirnya kembali fokus membidik dengan lensa kameranya.
Ia memejamkan sebelah matanya agar mata kanannya dapat lebih fokus menyasar dari lubang kecil yang menghadap lensa.
"Pretty?" Rose memastikan hasil jepretan Seungyoon.
"Tentu dong, kamu kan selalu cantik," ujar Seungyoon sambil berjalan ke arah Rose.
"Mana? Aku mau lihat," pinta Rose sambil menarik-narik gulungan lengan kemeja Seungyoon.
"Ini kamera analog, sayang, bukan digital ...."
Rose mendengus. Ia baru ingat kalau akhir-akhir ini Seungyoon sedang gila dengan koleksi kamera analognya. Tapi, ia tidak menyangka kalau saat liburan pun pria itu tetap kekeuh membawa kamera analognya dan mengunci koleksi kamera digitalnya di rumah.
"Indahnya ...."
"Ah, Oppa, stop gombalnya," kata Rose.
"Huh? Hahaha, maksudku kota ini sayang. Lihat, dari sini seluruh kota tampak seperti ilustrasi buku dongeng," ujar Seungyoon sambil memandangi pemandangan di luar jendela.
"Ah, kupikir ...." Rose tersipu malu.
Seungyoon pun mendongakkan wajah Rose yang masih malu-malu agar menghadap ke arahnya.
"Kamu juga, mirip gambaran putri di negeri dongeng. Terima kasih udah datang ke kehidupanku, Tuan Putri."
Skak mat.
Degup jantung Rose terasa tidak karuan. Ia tahu ini hanya satu dari sekian banyak koleksi gombalan Seungyoon, tapi setiap kekasihnya ini mengungkapkannya dengan wajah serius, Rose selalu lemah dibuatnya.
"I love you," hanya itu yang dapat keluar dari bibir Rose, bukan balasan gombalan atau kata-kata manis lainnya.
Seungyoon pun menarik tubuh Rose ke dalam dekapannya. Lalu, tanpa banyak bicara, mereka memautkan bibirnya satu sama lain. Sebuah kecupan lembut dihantarkan Seungyoon ke bibir kekasihnya itu. Ia mengecupnya cukup lama dalam satu tarikan napas panjang.
Rose merasakan bibirnya yang mungil seolah tertarik dalam kecupan Seungyoon. Namun, ia amat menyukainya, hingga senyum kecil tampak di sudut bibirnya. Tangannya pun menarik kemeja yang dikenakan Seungyoon kuat-kuat.
"Oh, I love his lips so much," ungkap Rose dalam hati.
"DAEBAAAAAKKKK!!! WANJEON IPPEO! Foto aku di sini!"
Seungyoon & Rose yang sedang memejamkan matanya pun langsung terbelalak kaget. Rose pun langsung terpaksa menyudahi ciuman mereka yang baru saja mulai menghangat.
"Oppa... kau dengar?" Tanya Rose panik.
"Hng," Seungyoon masih terengah-engah, berusaha mengatur napasnya. Kemudian, ia menyapu sisa-sisa rasa lip balm cherry milik Rose yang masih terasa di bibirnya dengan lidahnya.
Sial. Kenapa Seungyoon malah menampilkan wajah seksinya. Rose menggurutu kesal dalam hati. Namun, saat Rose menyadari salah seorang dari gerombolan turis asal Korea itu mulai menghadap ke arah mereka, ia langsung menarik tangan Seungyoon dan mengajaknya pergi meninggalkan tempat itu dengan melangkah cepat.
Jalan dan terus berjalan melewati lorong kastil yang sesungguhnya sayang untuk dilalui begitu saja.
"Hei hei, Park Chaeyoung ..." panggil Seungyoon agar Rose menghentikan langkahnya.
"Kita harus pergi menjauh dari mereka, bisa gawat kalau mereka mengenali & tau kita pergi bersama!" Ujar Rose panik.
"Iya, tapi ngga usah seperti pencuri yang dikejar polisi begini. Lagipula, kamu kan sudah lama mau ke sini," ucap Seungyoon.
Rose pun akhirnya menghentikan langkahnya, kemudian berbalik menghadap Seungyoon.
"Tapi aku takut. Kalau sampai kita ketauan, kalau sampai berita kita tersebar, kalau sampai ...."
"Sssh ... sudah, sudah. Iya, aku paham. Sudah jangan terlalu dipikirkan. Aku juga akan lebih hati-hati."
———
Kohl's Fountain.
Setelah puas mengambil beberapa foto di sekitar Kohl's Fountain, Seungyoon mendekati Rose yang tampak duduk dengan wajah tertunduk. Gadis itu pasti masih merasa cemas dengan keberadaan sekelompok turis itu. Padahal kastil yang mereka kunjungi ini besarnya 70.000 meter persegi, harusnya sangat kecil kemungkinan bagi mereka untuk kembali bertemu atau berpapasan.
"I just wanna see how beautiful you are.
You know that I see it ... I know you're a star.
Where you go I follow, no matter how far.
If life is a movie, then you're the best part ...."Just Seungyoon being Seungyoon.
Laki-laki itu tiba-tiba saja duduk di sebelah Rose sambil bersenandung. Kemudian, ia merebahkan badannya di bangku panjang yang mereka tempati & menempatkan kepalanya di pangkuan Rose sambil terus melanjutkan senandungnya.
Rose pun langsung tersenyum sambil menelusuri wajah Seungyoon dengan jemarinya.
"What have I done to deserve this sweetest guy ...." ujar Rose dengan matanya yang mendadak mulai berkaca-kaca.
Setelah itu, Rose membungkukkan tubuhnya untuk mencium kening Seungyoon, diikuti dengan ciuman di ujung hidungnya, dan akhirnya sampai ke bibir.
Seungyoon menarik perlahan tengkuk Rose untuk memperdalam ciumannya. Kini mereka saling bertautan, membalas kecupan demi kecupan. Tidak ada yang mendominasi karena gerakan mereka seirama.
Mereka seakan-akan sudah lupa dengan kejadian yang membuat mereka cemas beberapa saat lalu.
———
KAMU SEDANG MEMBACA
Maknae's Love Trip 🔞
RomanceLet's just go everywhere ✈️ Sequel of "Maknae's Love Story" Kang Seungyoon Rose/Park Chaeyoung ✅ COMPLETED