EPILOG

2.3K 101 24
                                    

Seoul, musim semi 2027

"Nona Rose, Anda cantik sekali! Ah, tidak, tidak, maksudku... Anda tampak terlihat sangat cantik dan anggun dengan gaun ini," ucap Desainer Hong.

"Terima kasih," jawab Rose terdengar lesu."

"Ada apa Nona? Kenapa Anda malah tampak murung menjelang hari berbahagia Anda?" Tanya Desainer Hong dengan penuh perhatian.

Namun, Rose mengabaikan pertanyaan tersebut dan lebih memilih untuk duduk di sofa yang ada di dekat cermin.

Desainer Hong pun menjadi bingung harus berbuat apa.

"Apa Nona mau kuambilkan minum? Orange juice? Teh?" Desainer Hong mencoba menawarkan.

"Air putih saja," jawab Rose singkat.

"Ok, aku akan segera kembali," ujar Desainer Hong sebelum pergi meninggalkan ruang fitting tempat Rose berada.

Ruang fitting itu cukup besar, berbeda dengan ruang fitting yang biasa ditemukan di mal atau toko baju. Ruangan itu berukuran 2 x 3 meter, hampir sebesar ukuran kamar tidur mungil. Dindingnya berlapis wallpaper berwarna ungu dan emas yang menjadi ciri khas interior toko Desainer Hong.

Rose mengeluarkan ponselnya dari tasnya. Lalu, membuka kunci ponselnya dengan sidik jarinya. Namun, ia tidak menemukan notifikasi apa-apa di layar ponselnya.

"Huh," Rose mendengus.

Jarinya kemudian bergerak cepat menuju aplikasi pesan singkat yang selalu digunakannya setiap hari. Namun, mood-nya justru jadi bertambah buruk ketika ia mengetahuo bahwa pesannya sudah dibaca tanpa direspon.

"Nona Park Chaeyoung, saya datang untuk mengantar minuman ...."

Rose menoleh ke arah pintu. Ia kembali mendengus, apalagi saat melihat sosok yang berdiri di pintu sambil membawa segelas air.

"Oppaaaa!!!"

Rose berusaha berjalan sambil menjinjing dress-nya yang cukup membuatnya kerepotan itu. Kemudian, memeluknya erat-erat.

"Maaf ya, aku telat ... Gapapa kalo kamu mau marah ...." ujar Seungyoon sambil mengelus punggung Rose yang terekspos itu.

"Sebel. Aku ngga bisa marah. Tadinya emang mau marah, tapi kalau udah begini aku jadi ga bisa marah," gerutu Rose.

Seungyoon tertawa mendengarnya. Lalu, ia diam-diam meletakkan gelas yang dibawanya di atas meja yang ada di dekatnya. Kemudian, mengecup bibir Rose untuk membuat gadis itu berhenti menggerutu.

Seungyoon dapat merasakan Rose mengembangkan senyumnya saat itu. Ia pun memutuskan untuk mengangkat tubuh Rose layaknya seorang pengantin tanpa melepaskan tautan bibir mereka.

Rose menangkup wajah Seungyoon dengan kedua tangannya, seolah tidak ingin kekasihnya itu menjauh. Bibir Seungyoon seperti candu bagi Rose karena ia selalu sulit melepaskannya ketika mereka sudah bersentuhan. Apalagi, lidahnya juga dapat selalu menggiringnya menuju kenikmatan demi kenikmatan.

"Ahn—"

Rose melenguh ketika Seungyoon membaringkannya di atas sofa.

"Kamu cantik banget pake dress ini," puji Seungyoon.

"Then, I should keep wearing it," ujar Rose sambil menggoda Seungyoon yang duduk di tepian sofa dengan menyentuh pahanya.

"Rasanya aku mau ngerobek dress ini..."

"What? Nooo!" Rose terbangun untuk duduk setelah mendengar perkataan Seungyoon.

"Hehe, bercanda. Tapi, rasanya aku ngga rela kalau di hari pernikahan nanti orang-orang liat kamu secantik ini," ujar Seungyoon.

Maknae's Love Trip 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang