Maldives: Little Secret

2.8K 97 9
                                    

Sekitar jam 8 pagi, Seungyoon dan Rose sarapan di teras bungalow mereka sambil memandang lautan lepas yang mengelilingi tempat mereka menginap.

Rose sudah tampil rapi dan cantik saat itu. Ia mengenakan summer dress berwarna jingga. Make up bernuansa peach pun mempercantik penampilannya, hingga membuat Seungyoon sibuk mengunyah makanannya sambil terus memperhatikan gadis yang duduk di hadapannya itu.

"Cantik," komentar Seungyoon.

"Benar-benar cantik," komentarnya lagi, seolah mengoreksi pernyataan yang sebelumnya.

Rose yang merasa malu pun menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"Tok, tok," kata Seungyoon sambil pura-pura mengetuk kedua tangan Rose yang tampak seperti pagar penghalang.

"Stop~" pinta Rose dengan wajah tersipu-sipu.

"Ok, makan dulu yang banyak biar kita bisa berkeliling hari ini," ujar Seungyoon.

"Oppa, tapi ada satu tempat yang benar-benar harus aku kunjungi," ungkap Rose terdengar mendesak.

"Boleh. Mau ke mana? Cafe? Tempat spa? Tur melihat lumba-lumba?" Tanya Seungyoon.

Rose menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Lalu?"

"Hmm.... itu...."

———

"The Underwear House"

Seungyoon membaca tulisan yang terpampang besar di atas toko. Kemudian, melirik gadis di sampingnya.

"Aku lupa membawa pakaian dalamku..." akhirnya Rose mengakui kelalaiannya.

"Pfff... kamu? Apa?" Tanya Seungyoon sambil menahan tawanya.

"Ah! Jangan diledek! Aku benar-benar lupa!"

Seungyoon mengacak-acak rambut Rose karena gemas dengan tingkah gadis itu.

Lalu, ia berkata, "Sudahlah, tidak pakai juga tidak apa-apa. Nanti juga kulepas...."

"...."

Mata Rose membelalak mendengar perkataan itu. Ia pun mencubit pinggang Seungyoon, sebelum akhirnya menggandeng pria itu masuk ke dalam toko.

Di dalam toko, Rose memilih beberapa bra dan celana dalam dengan model simple yang berwarna pastel.

"Segini kira-kira cukup kan sampai kita pulang nanti?" Rose meminta pertimbangan Seungyoon.

"Yah, satu juga cukup~"

"Oppa!" Rose langsung mencubit lengan Seungyoon setelah mendengar jawaban itu.

"Aw aw," refleks Seungyoon kesakitan.

Setelah itu, Seungyoon pun mengeluarkan credit cardnya untuk membayar barang belanjaan Rose.

"Ma'am, do you have a fitting room?" Tanya Rose pada ibu penjaga toko.

"We do. It's on the corner," jawab ibu penjaga toko sambil menunjuk ruang kecil di pojok toko.

"Oh, thank you."
"Oppa, aku ke sana ya," kata Rose berlalu pergi dengan satu strapless bra dan celana dalam yang telah di-scan untuk pembayaran.

Seungyoon mengangguk.

———

Ruang itu hanya berukuran sekitar 1,5 x 1,5 meter. Dalam ruangan sempit itu, Rose berusaha meraih ritsleting dressnya yang baru sedikit terbuka.

Saat sedang kesusahan, tiba-tiba Rose merasakan ada tangan orang lain yang membantunya. Ia pun langsung refleks menengok ke arah cermin. Ternyata, Seungyoon sudah berada di belakangnya.

"Kamu ini... harusnya tunggu aku saja tadi," ucap Seungyoon.

"Oppa... apa penjaga tokonya tahu kalau Oppa di sini???" Tanya Rose dengan suara setengah berbisik.

"Tidak. Tiba-tiba ada gerombolan turis yang datang dan meminta bantuannya. Ia sedang sibuk di luar," jawab Seungyoon juga dengan berbisik.

"Oh, syukurlah...."

"Hee..." Seungyoon tersenyum nakal mendengar perkataan Rose.

"Eh, maksudku......"

"Iya, sudah tenang saja. Pokoknya aku akan membantumu," ujar Seungyoon sambil menjatuhkan dress yang dikenakan Rose.

"Sini, menghadap ke arahku," katanya lagi

Rose pun menurut saja seperti boneka. Keadaan ini membuatnya mendadak kaku. Ia merasa sangat deg-degan, entah karena pria di hadapannya atau memikirkan kemungkinan mereka bisa malu terpergok penjaga toko.

Namun, lain halnya dengan Seungyoon. Ia malah melangkah maju mendekatkan diri pada Rose, hingga Rose refleks mundur hingga menempel pada dinding ruang sempit itu.

Rose benar-benar berdiri kaku. Ia mulai menggigit bibirnya yang bergetar melihat Seungyoon telah menangkup sepasang payudaranya dengan tangan.

"Sayang sekali mereka harus dikekang dengan benda ini," ujar Seungyoon sambil melirik bra berwarna hijau pupus yang ada dalam genggaman Rose.

"Hngg..."

Rose mulai merintih ketika Seungyoon meremas si kembar itu. Kemudian, digigitnya bibirnya rapat-rapat untuk menahan suara-suara yang berusaha lepas dari bibirnya ketika Seungyoon terus meremas dan memuntir putingnya.

"Nggg...."

Rose benar-benar kesulitan menahan suaranya ketika lidah Seungyoon mulai bermain. Rose berusaha menutup rapat-rapat mulutnya dengan satu tangannya. Sementara tangannya yang lain meremas rambut Seungyoon.

"Hu... ughh... opp...a"

Seungyoon seolah-olah tidak berniat menghentikan aksinya. Kini, ia malah berlutut di hadapan kewanitaan Rose yang bersih tanpa bulu itu.

"Ah! Ahnggg....."

Rose berusaha bertumpu pada dinding di belakangnya. Namun, tiap lidah lunak itu bergerak dalam kewanitaannya, tubuhnya menggelinjang hebat. Seungyoon pun berusaha memegangi pinggang Rose agar gadis itu tetap dapat berdiri.

Kemudian, ia menyesap klitoris Rose hingga membuat gadis itu lunglai. Seungyoon pun segera bangkit untuk memeluknya agar Rose tidak jatuh. Dalam dekapan Seungyoon, Rose mengadu, "Oppa... aku hampir...."

Tanpa memberi kesempatan Rose menyelesaikan ucapannya, Seungyoon melumat bibir gadis itu. Sementara itu, tiga jarinya mulai menyasar kewanitaan Rose. Menghujamnya dengan gerakan yang cepat agar Rose segera mencapai klimaksnya.

———

Maknae's Love Trip 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang