Busan: Emergency Call

1.4K 71 12
                                    

"Seungyoona, ibumu ... dia masuk rumah sakit. Dia melarang Bibi untuk meneleponmu karena cemas pekerjaanmu akan terganggu. Tapi ... kalau kau ada waktu, sebaiknya kau pulang. Ibumu pasti akan senang. Aku tau ia merindukanmu."

Pesan suara itu baru didengar oleh Seungyoon ketika ia sedang menunggu bagasi di bandara. Wajahnya mendadak pucat, memikirkan hal-hal buruk yang mungkin terjadi.

"Chaeyoung-ah, aku harus ke Busan ... Apa kau bisa pulang sendiri?" Ujar Seungyoon sambil menatap kosong.

"Hah? Ada apa? Oppa ...." Rose mendesak Seungyoon untuk menjawabnya.

Setelah mendapat penjelasan dari Seungyoon, Rose pun memutuskan untuk menemani kekasihnya pulang. Selain untuk menenangkan Seungyoon yang panik, Rose juga berniat untuk memperkenalkan diri secara langsung kepada ibu kekasihnya itu karena sebelumnya mereka hanya sempat berbicara melalui video call.


———

Busan di awal musim gugur.

Udara sudah mulai dingin, tetapi cardigan tipis Rose masih bisa menahan hembusan angin yang sesekali menyapa kulitnya.

"Chaeyoung-ah," panggil Seungyoon sambil melambai-lambaikan kunci mobil yang baru diterimanya dari salah satu tempat penyewaan mobil yang ada di Bandara Busan.

Chaeyoung pun tersenyum menuju ke arah kekasihnya itu sambil menggeret kopernya. Meskipun sebenarnya ia agak letih setelah menempun 13 jam perjalanan Prague—Incheon ditambah 1 jam perjalanan Incheon—Busan.

"Sudah tau alamat rumah sakitnya?" Rose memastikan.

"Sudah, Bibi baru saja membalas pesanku," jawab Seungyoon.

Kemudian, Seungyoon menggandeng kekasihnya itu menuju parkiran mobil.

Di perjalanan, Seungyoon mengungkapkan bahwa hasil lab ibunya baru saja keluar. Katanya, ibunya hanya mengalami gangguan pencernaan karena virus dan dapat segera pulih setelah cukup istirahat dan mengkonsumsi obat serta makanan sehat.

"Syukurlah ..." ujar Rose.

"Iya, aku lega. Tapi, maaf ya, kamu jadi sampai jauh-jauh ikut ke sini," kata Seungyoon sambil menggapai tangan Rose dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya tetap mengendalikan stir mobil.

"Tidak apa-apa, aku jadi bisa bertemu dengan ibu... mu," kata Rose dengan agak terbata.

"Haha, kamu terdengar grogi! Tenanglah, ibuku orang yang ramah. Lihat saja pria hasil didikan ibuku ini," ujar Seungyoon bangga.

"Hmmm, ya... pantas saja Oppa mudah akrab dengan banyak orang, termasuk para junior... uhuk... yang cantik-cantik," sindir Rose.

"Tentu saja. Aku kan harus terus memperluas jaringan fansku," Seungyoon menanggapi sindiran kekasihnya itu dengan candaan.

"Whaaat—"

Sebuah cubitan pun melayang di paha Seungyoon.


———

Busan National University Hospital
Private room - Ruang 6.12

"Selamat siang, Nyonya Kang," sapa Seungyoon mengagetkan ibunya yang sedang menyaksikan televisi.

"Anakkuuuu," Nyonya Kang begitu histeris ketika melihat wajah putranya yang sudah kurang lebih dua bulan tidak ia temui.

"Halo, Ibu Kang," sapa Rose, menampilkan diri dari balik tubuh Seungyoon.

"Ah, Chaeyoungieee! Ada gadisku yang cantik rupanya!" Sambut Nyonya Kang.

"Gadis siapa? Gadis ibu?" Tanya Seungyoon sambil tertawa kecil melihat tingkah ibunya yang sok akrab dengan kekasihnya itu.

Rose pun menyambut uluran tangan Nyonya Kang dan memeluk wanita itu dengan hangat.

"Terima kasih sudah jauh-jauh datang ke sini ya, Nak," ujar Nyonya Kang.

"Iya, Bu. Bagaimana keadaan Ibu sekarang?"

"Ahhh, ini..."

"Ehem, aku ini anakmu lho, Bu. Aku jauh-jauh ke sini karena mencemaskanmu," Seungyoon memotong pembicaraan.

"Ah, kamu terlalu sibuk bekerja sampai jarang memperhatikan Ibu. Ibu lebih suka anak perempuan," protes Nyonya Kang, kemudian memberi isyarat pada Rose untuk duduk di kursi yang ada di samping tempat tidurnya.

Dalam waktu singkat, Nyonya Kang mampu membuat Rose nyaman dan menghilangkan rasa groginya. Ia benar-benar menyambut dan menerimanya dengan baik. Seungyoon pun bahagia melihat dua wanita yang dikasihinya dapat saling bercengkerama dengan akrab.

"Ngomong-ngomong, kalian ngga akan langsung kembali ke Seoul hari ini juga kan? Masa kalian tega meninggalkan Ibu yang masih lemah ini..."

"Hmm, lemah apanya, dari tadi udah bisa ketawa sekencang itu," goda Seungyoon.

"Hush, Oppa..." Rose menengahi.

"Hiks, lihatlah kelakuan anak Ibu satu-satunya itu. Dia sering bicara seenaknya. Apa dia juga suka berkata tidak sopan padamu, Nak?" Tanya Nyonya Kang dengan nada khawatir.

"Ah, Oppa selalu baik padaku. Ia selalu berkata sopan, bersikap manis, dan selalu menjagaku...." ungkap Rose.

"Ibu dengar sendiri kan, testimoni dari pacarku yang cantik ini?"

"Dari 1–10, berapa ratingnya sebagai pacar?" Nyonya Kang menyambung candaan Seungyoon dengan memberikan pertanyaan untuk Rose.

"Hmm... tujuh... setengah?"

Mata Seungyoon terbelalak begitu mengetahui skor yang diberikan Rose untuknya.

"Wah, dasar payah..." Nyonya Kang kembali menggodanya.

Sementara Rose berusaha merangkul lengan Seungyoon untuk menenangkan pria itu.

Nyonya Kang dapat melihat betapa serasinya mereka berdua. Rose adalah kekasih pertama Seungyoon yang diajak menemuinya. Melihat betapa bahagianya mereka berdua, membuat Nyonya Kang ikut bahagia.

"Kalian bermalamlah di rumah. Ajak Chaeyoung mampir, sudah jauh-jauh ke sini," Nyonya Kang menyarankan.

"Bagaimana?" Seungyoon menanti jawaban Rose.

"Mau! Aku mau!" Jawab Rose antusias.

"Hmm, jangan lupa beli bekal pengaman di mini market ... kecuali kalau kalian memang buru-buru ingin menghadiahkan seorang cucu untuk Ibu ...."

"Uhuk, huk ..."

Tenggorokan Rose langsung terasa tersedak begitu mendengar perkataan Nyonya Kang. Ia tidak menyangka kalau wanita itu begitu blak-blakan.

"Ohhh, atau... Kang Seungyoon yang skornya 7,5 ini begitu payah dan belum berpengalaman? Apakah begitu Chaeyoung?"

Rose tidak mampu bersuara. Namun, wajahnya mulai memerah.

Sementara Seungyoon berusah mengalihkan pembicaraan, "Aigoo, Nyonya Kang, sepertinya Anda harus segera istirahat."

Seungyoon berusaha merebahkan ibunya di tempat tidur. Namun, wanita itu menolak dan sepertinya masih menunggu tanggapan dari Rose yang kini menundukkan kepalanya karena malu.

















———
Ada yang mau bantuin Chaeyoung jawab pertanyaan Nyonya Kang, anyone? 🤪

Maknae's Love Trip 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang