Satu minggu berlalu ....
Namun, Seungyoon ternyata belum juga berani mengangkat topik pembicaraan mengenai perubahan sikap Rose sepulang dari Maldives. Seungyoon juga melihat kalau Rose sudah mulai kembali ceria dan tentu saja manja kepadanya.Seperti saat ini, ketika Seungyoon dan Rose berada di Hongkong untuk menghadiri pesta ulang tahun salah satu pemegang saham terbesar di YG. Untuk itu, mereka sengaja datang ke Hongkong sehari sebelum acara diadakan, sehingga mereka bisa punya waktu untuk berkelana singkat di sana.
———
"Oppa! Oppa! Ini diaaa yang aku lihat di Running Man!" Seru Rose begitu mereka tiba di suatu area yang tampaknya merupakan pusat perbelanjaan.
"Whoaaaaaa ...." Seungyoon menganga lebar melihat betapa ramainya tempat itu.
Untungnya, Rose mengingatkan untuk tidak lupa mengenakan kostum wajib outdoor dating mereka, yaitu topi dan masker.
Seungyoon mengeluarkan ponselnya untuk memotret keadaan di sekitarnya dari tempat ia berdiri saat itu.
Snap! Snap!
Foto-foto diambil berdasarkan sudut-sudut pengambilan gambar yang baik. Sementara Rose berdiri di samping Seungyoon, sesekali melihat ke arah ponsel Seungyoon, lalu mengamati sekitar."Udah, yukkk!" Rengek Rose akhirnya ketika rasa bosannya mulai muncul.
"Hahaha, ok, sayang."
Seungyoon pun langsung menyimpan ponselnya kembali ke saku celana pendek yang dikenakannya. Rose tersenyum senang. Kemudian, dirangkulnya lengan Seungyoon untuk menggeret kekasihnya itu menuju ke eskalator yang menurut info adalah eskalator terpanjang di dunia dengan panjang sekitar 800 meter.
Awalnya, mereka berdiri berdampingan saat menaiki eskalator tersebut. Dengan posisi, Seungyoon berdiri di sebelah kiri dan Rose di sebelah kanan. Mereka sibuk melihat pemandangan yang berjejer di kanan & kiri mereka, mulai dari toko-toko yang unik hingga restoran atau kedai yang tampaknya menjajakan makanan-makanan khas tradisional Hongkong yang lezat.
"Ughhh... hum, hum, excuse me!" Kata seorang bapak-bapak berotot besar yang memikul dua tumpuk kardus besar.
"Sorry ...."
Tersadar bahwa ia telah menghalangi jalan, Rose pun melipir ke sisi eskalator sebelah kiri. Seungyoon pun membantu Rose dengan memegangi pinggang kekasihnya itu sampai ia aman berdiri di hadapan Seungyoon.
"Thanks, Oppa," ucap Rose sambil sedikit menoleh ke belakang.
Seungyoon pun membalasnya dengan anggukan dan senyuman.
Namun, meskipun telah berhasil memastikan Rose aman berdiri di depannya, Seungyoon belum juga melepaskan tangannya dari pinggang Rose. Saat itu, Rose mengenakan kaos bermodel semi crop top, sehingga tangannya dapat dengan mudah menyentuh langsung pinggang kekasihnya itu dengan tangannya. Merasa mendapat akses yang mudah, tangan kanan Seungyoon pun kini benar-benar melingkari pinggang Rose, langsung bersentuhan dengan kulitnya.
Rose tidak masalah dengan hal itu. Ia merasa ada yang melindunginya.
Sayangnya, niat Seungyoon tidak selalu sebaik itu. Ketika tangannya merasakan kulit lembut kekasihnya itu, ia mulai menangih hal lebih.
Akan tetapi, ketika itu niat Seungyoon terpaksa harus ditunda karena mereka hampir menyelesaikan escalator yang pertama. Selanjutnya, mereka perlu berjalan beberapa meter untuk menuju eskalator yang kedua.
———
Belajar dari pengalaman sebelumnya, Rose memilih berdiri di sisi kiri eskalator atau jalur untuk orang-orang yang memilih untuk tidak berjalan. Seungyoon pun mengikutinya dari belakang.
Kemudian, tangannya kembali melanjutkan rencana sebelumnya.
"Uhuk," Rose batuk kecil, merespon datangnya kembali tangan Seungyoon di pinggangnya.
Di belakang tubuh Rose, Seungyoon tersenyum nakal. Ia sudah bisa menduga kalau Rose akan segera memahami rencananya karena kini tangan gadis itu mulai menepuk-nepuk tangannya dari atas material kaos yang dikenakannya.
"Oppa ...."
"Kenapa, Chaeyoung?"
"Hmm ....."
"Ada apa?" Tanya Seungyoon lagi, berlagak bodoh, sementara tangannya sibuk menyusuri permukaan perut rata kekasihnya itu, kemudian berputar-putar beberapa saat di dekat pusarnya sehingga membuat tubuh Rose bergidik seperti diserang area sensitifnya.Tahu kalau usahanya menghentikan Seungyoon akan berujung sia-sia, Rose pun kini menutupi sisi kanan kaosnya yang sedikit tersingkap dengan totte bag yang bergantung di bahunya. Sementara tangan kirinya mencengkeram pegangan eskalator kuat-kuat, takut kalau tiba-tiba kakinya melemah.
Dan benar saja ...
tiba-tiba tangan Seungyoon kini telah berhasil menyelip dalam bra yang dikenakannya, bermain-main dengan payudara kirinya. Rose pun terpaksa menggigit bibirnya kuat-kuat di balik masker hitam yang dipakainya, apalagi ketika jemari Seungyoon memijat bagian tersebut dengan begitu lembut."Hmmmp!"
Sebuah teriakan hampir saja lepas dari bibir Rose ketika Seungyoon tiba-tiba maju ke pijakan escalator yang sama dengannya. Kini tubuh mereka benar-benar berdempetan.
Rose berusaha menggeser kaki kanannya agar mereka dapat tempat berpijak yang lebih nyaman. Akan tetapi, usaha itu malah dimanfaatkan Seungyoon untuk menempatkan kaki kanannya di antara kedua paha Rose.
"Ini kan alasanmu pakai rok mini?" Seungyoon berbisik di telinga Rose.
"Hnggg—"
Rose hanya bisa menggigit bibirnya sekali lagi. Kemudian menyandarkan kepalanya di dada Seungyoon.
———
"Akan kubalas nanti ...."
Simpan Rose dalam hati.———
KAMU SEDANG MEMBACA
Maknae's Love Trip 🔞
RomanceLet's just go everywhere ✈️ Sequel of "Maknae's Love Story" Kang Seungyoon Rose/Park Chaeyoung ✅ COMPLETED