09. DUA KETOS

6.4K 1K 207
                                    

09. DUA KETOS

•••
"Kamu tenang aja ya, aku gak akan selingkuh dari kamu,"
•••

"Yong, kagak balik lo?" tanya Rose diambang pintu kelas, sambil menggendong tas pink dengan gantungan bunga mawar kesayangannya.

"Kagak, Black Wings mau tarung lagi," ucap Taeyong masih duduk santai dikursinya.

"Lo pulang cepet, jangan ada di area sini, apalagi sampai lewat lapang kosong," sambung Taeyong.

"Emang lawan SMA mana lagi?" tanya Rose.

"Lawan preman pasar, Rose. Mereka malakin mulu pedagang pasar, sama Jeka ditonjok, eh gak terima, jadi nantang sama kita semua" ucap Taeyong.

"Oh, ya udah. Gue duluan ya," ucap Rose yang dibalas anggukan tipis oleh Taeyong.

Rose berjalan melewati koridor. Tadinya, dia mau menunggu Jaehyun sampai selesai latihan basket. Tapi, Taeyong malah nyuruh dia cepat pulang. Alhasil, Rose kini menuggu jemputan didepan halte dekat Warung Amih.

Rose memicingkan matanya, ia tak salah lihat, disebrang sana Jaehyun malah asik bercengkrama dengan Mina.

Bukannya dia latihan basket?

Rose: Woo, skrng ada latihan basket?

Eunwoo: Hah? Ga ada anjir, gue udah di rumah daritadi

Rose menelan ludahnya merasa lehernya tercekik rasa cemburu, ia buru-buru memasukan ponselnya, menahan air mata yang henda turun tidak tahu tempat atau waktu.

"Neng, ayo atuh," kata sopir.

"I-iya pak," sahut Rose.

Disisi lain, Jaehyun sebenarnya melihat itu semua. Melihat bagaimana Rose menutup wajahnya dan memasuki mobilnya secara terburu-buru.

Namun kembali ia disadarkan dengan wanita yang sedari tadi mengajaknya berbincang, tak lain adalah Mina anak IPA 1.

"Oh, iya. Sorry Na, gue harus pulang dulu, Kak Krystal udah nelfon, sorry ya"

"Kamu gak antar aku pulang?" tanya Mina ge'er.

"Sekali lagi, maaf gue ga bisa, ini mendadak" kata Jaehyun segera menaiki motornya dan pergi dari hadapan Mina.

Meninggalkan Mina dengan rasa kecewa dan sedih. Salah ia sendiri terlalu berharap pada Jaehyun.

Sebenarnya, Jaehyun tidak pulang. Ia menuturkan mobil Rose dari belakang, ia tau jika Black Wings akan bertarung dekan Lapangan Kosong. Ia hanya memastikan jika Rose pulang dengan selamat tanpa terkena cegatan preman-preman pasar.

Mulut emang munafik, tapi hati lo enggak, ucapan Taeyong tadi siang selalu terngiang dipikiran Jaehyun, dengan cepat ia menepis, ia menganggap ini sebagai rasa peduli saja, tidak lebih.

***

Pagi ini koridor dipenuhi banyak orang, mereka menatap tidak percaya pada seseorang yang berjalan dengan santai di wilayah SMA Harapan Bangsa.

Deka, dia berjalan dengan tangan kosong dan seorang diri. Ketua Osis SMA Wijaya dengan seragam yang digulung sampai sikut, kancing baju atas yang dibuka satu, baju yang dikeluarkan, juga jas almamater Wijaya yang berwarna biru tua.

"Widih, ada yang berani ke wilayah kita neh," ucap Taeyong di depan pintu IPA 3  sambil tangannya bertumpu pada gagang pintu, terlihat seperti preman.

AKARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang