Bagian 6

378 18 0
                                    


HAPPY READING!!


6
****


Drt..drt..drt..

Berkali kali bang Rafa meneleponku, aku tak menerima panggilannya.

"Yaelah angkat dong va, bang Rafa pasti khawatir kamu gak pulang." Dea menyodorkan segelas air putih kepadaku.

"Biarin,"

"Malem ini aku tidur disini."

"Istri itu haram keluar rumah tanpa izin suami." jelas Dea.

Aku tak merespon ucapan Dea. Bukannya aku tidak tau hal itu, tapi aku saat ini ingin menenangkan diri dulu.

"Aku ke kamar dulu va."

"Okey. Kamu pinjemin aku baju dong yak, gerah nih."

"Iya iya, makanya kalau mau kabur bawa baju dong."

"Ribet amat lu."

Aku melanjutkan menonton tv, jarang-jarang aku bisa menonton acara di tv sebebas ini.

Tok..tok..tok

Terdengar suara orang mengetuk pintu dari luar.

"Assalamualaikum." teriaknya.

"Wa'alaikumsalam,"

"Deaaaaaa, ada orang tuh."

"Kamu buka dong va." Dea keluar dari kamarnya dan menuju pintu.

"Lagi asik nih acaranya."

Dea hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkahku.

"Wa'alaikumsalam,"

"Bang Rafa?"

Aku terperanjat kaget mendengar ucapan Dea, kulirik sedikit kearah pintu.

"Siapa yak?"

Aku terkejut melihat bang Rafa datang kesini, darimana dia tahu kalau aku di rumah Dea.

"Pulang."

Sepatah kata yang dia ucapkan membuat aku bertambah kesal.

"Gak mau."

Tanpa babibu dia menarikku dengan kasar, akupun mengubris tangannya.

"Sekarang abang mau apa?,"

"Deeva gak bakal balik ke rumah, Deeva mau__ "

"Mau apa? Mau cerai? Kamu pikir segampang itu, haa?" bentaknya.

"Deeva gak punya siapa siapa..hiks..hiks. Mama sama papa udah ninggalin Deeva yak." aku memeluk Deeva.

"Maafin abang, abang gak bermaksud buat kamu sakit hati,"

"Kita pulang ya." ajak Bang Rafa membujukku.

ADEERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang