24

1.6K 99 0
                                    

Mita berjalan menuju lapangan untuk melaksanakan hukuman. Tadi ia meminta hukuman kepada bu alexa agar ia tidak di beri hukuman untuk membersihkan gudang, dan sekarang ia diberi hukuman hormat ke bendera sampai jam istirahat.

Mita berdiri tepat disamping seorang gadis cantik bertubuh mungil. Gadis itu sempat kaget ketika mendapati mita. Karena tubuh mita lebih tinggi dari gadis itu, alhasil gadis itu tidak terkena sinar matahari, jadilah mita yg terkena sinar matahari itu.

"kamu ngapain disini?"tanya gadis itu, dia adalah killa. Tapi mita tetap diam.

***

Akhirnya bel istirahat berbunyi. Mita mengusap keringat yg ada di dahinya dengan tanganya. Mita berjalan menuju ke pinggir lapangan, matahari sangat panas. Mita menengadahkan kepalanya ke atas. Tiba tiba seseorang menepuk pundaknya, dan mendapati killa sedang tersenyum kearahnya.

"ini ada minum buat kamu"ucap killa dengan nada lembut sambil tersenyum.

"thanks"ucap mita sambil mengambil air botol itu dari tangan killa. Killa yg melihat itu langsung tersenyum lebar, tapi seketika senyumnya hilang ketika mita justru membuang minumanya ke tong sampah. Dengan rasa tidak bersalahnya mita berdiri dan menatap tajam kearah killa.

"lo, gak usah sok peduli lo sama gue"ucap mita sinis lalu pergi dari hadapan killa. Rasanya killa ingin menangis sekencang kencangnya.

Aku pengen kamu bersikap ke aku seperti dulu, ngejagain aku, dan selalu ada buat aku jika aku terpuruk gumam killa sambil menunduk. Dan tanpa ia sadari, mita berdiri dibelakangnya.

Mita berjalan di koridor dengan tatapan kosong, sesekali menabrak bahu siswa siswi yg berlalu lalang. Pikiranya tertuju ke killa. Apakah ia terlalu jahat kepada killa. Pertanyaan seperti menggiang di kepalanya.

"ta"panggil seseorang dari belakang. Sontak mita kaget setengah mati.

"lo kemana aja, kita tungguin di kantin juga"ucap diana.

"sorry"ucap mita singkat dan langsung pergi meninggalkan diana.

"kebiasaan tu anak"gumam diana lalu menyusul mita yg entah kemana.

Bukanya ke kantin menemui teman temannya, mita justru ke kelas, ternyata kelas sepi hanya ada beberapa yg sedang memakan bekal mereka yg mereka bawa dari rumah.

"wah si kampret bukanya ke kantin malah tidur di kelas"ucap diana lalu berjalan kearah mita yg tertidur.

"ta, bangun"ucap diana. Mita mengangkat kepalanya.

"paan"ucap mita pelan.

"ayo ke kantin"ucap diana.

"ogah"

"kenapa? Lo sakit lagi?"

"cuma pusing dikit"

Diana hanya mengangguk.
"yodah, nanti gue beliin makanan ya"ucap diana langsung ngacir keluar dari kelas.

Tak lama kemudian, mita merasakan seseorang seperti duduk di depanya, karena penasaran, mita mendongakan kepalanya, dan mendapati juna sambil tersenyum.

"kata diana tadi kamu sakit, ini aku bawain kamu makanan"ucap juna sambil meletakan kantong plastik berisi nasi goreng dan sebotol air putih.

"lagi gak mood makan, nanti aja aku makanya"ucap mita pelan.

Juna membuka nasi goreng itu.
"kamu harus makan sekarang"ucap juna tegas. Dan mau tak mau mita memakan nasi goreng itu. Juna tersenyum sambil mengacak pelan rambut mita.

***

Suasana kelas saat ini sangat berisik, karena jam kos. Di tambah kelakuan rylan, besim, jordan, joshua dan verrel, sedangkan juna duduk bersama mita dengan tenang. Rylan dan besim menyanyi, sedangkan jordan, joshua dan verrel memukul meja.

"AKU SUKA BODY GOYANG PAPA MUDA, PAPA MUDA DADADADADA"

Jordan menoyor kepala rylan dan besim secara bersamaan.

"salah lirik goblok, yakali papa muda, mama muda dong"ucap jordan.

"oke siap siap"ucap rylan lalu berdiri, salah satu kakinya ia naikan di kursi sedangkan sebagai micnya adalah sapu.

"AKU SUKA BODY GOYANG MA-"teriaka rylan dan besim terhenti ketika mendapati ketua osis masuk kedalam kelas mereka, vera namanya.
Seketika kelas menjadi hening.

"siapa yg nyanyi tadi?"tanya vera berdiri di tengah tengah pintu.

"gue, kenapa?"ucap rylan dan besim.

"suara kalian tuh kedengeran sampe bawah tau"ucap vera. Rylan dan besim diam.

"kalo nyanyi tuh suaranya pelan aja, ga usah teriak teriak segala, apalagi suara kalian itu...."ucapan vera menggantung.

"jelek"ucap vera dan langsung pergi. Rylan dan besim seketika cengo.

"WAH, SI VERA NGAJAK GELUD NJIR"teriak besim tak terima.

"dia cewek ogeb"ucap joshua menoyor kepala besim.

"enak aja ngatain suara kita jelek, suara kita tuh merdu banget"ucap rylan.

"merusak dunia"ucap tari, ecca, diana, meli, dan salsa.

"mampus lo"ucap juna lalu tertawa, begitupun yg lainya. Sedangkan rylan dan besim menatap datar kearah teman temanya.

"au ah, gue marah"ucap besim dramatis.

"ayo kita pergi aja"ucap rylan merangkul bahu besim dan segera keluar dari kelas.

"punya pacar gitu amat sih"gumam ecca dan meli sambil geleng geleng kepala.

***

Mita baru saja keluar dari garasi, setelah memasukan mobilnya. Dibelakangnya terdapat killa yg sedang menunduk. Tadi bundanya sempat mengirim pesan kepadanya, agar killa pulang bersamanya, karena bundanya masih ada pekerjaan di kantor. Tiba tiba memberhentikan langkahnya dan membalikan badanya kearah killa.

"buatin gue bubur sama teh hangat, anterin ke kamar gue"ucap mita dingin.

Killa yg tadinya menunduk seketika mengangkat wajahnya dan menatap mita.
"kamu sakit?"tanya killa.

"bukan urusan lo"ucap mita datar dan langsung pergi ke kamarnya.

Mita masuk ke kamarnya, tak lupa juga menutup pintunya. Mita melepas sepatunya dan menaruh tasnya di sofa. Mita berjalan kearah lemari dan masuk ke kamar mandi.

5 menit kemudian, mita keluar dengan baju santainya. Wajahnya terlihat sangat pucat. Ia berjalan secara perlahan lahan kearah kasurnya. Lalu menutup seluruh badanya dengan selimutnya.

Tak lama, suara pintu terbuka, ternyata itu adalah killa sambil membawa nampan berisi bubur dan teh hangat.

"taruh di nakas"ucap mita pelan. Killa segera meletakan nampan itu di nakas dekat tempat tidur mita. Setelah itu killa menatap mita, tanganya terulur untuk mengecek suhu badan mita.

"gak usah pegang pegang"sinis mita.

"aku cuma pengen ngecek keadaan kamu doang"ucap killa lembut. Lalu tangan killa memegang dahi mita, dan ternyata panas.

"kamu demam, aku ambilin obat dulu"ucap killa lalu mengambil obat penurun panas di kotak P3K yg ada dikamar mita.

"sini aku suapin, setelah itu minum obat"ucap killa sambil mengambil mangkok bubur itu.

"gue bisa sendiri"ucap mita.

"aku suapin aja, kamu masih lemes"ucap killa. Mita terpaksa menuruti perkataan killa.

Suapan terakhir itu membuat killa tersenyum lembut. Lalu killa meletakan mangkok itu di nampan dan mengambil teh hangat itu.

"ini minum obatnya"ucap killa sambil memberikan mita sebutir obat. Mita segera mengambil obat itu dan menelanya lalu meneguk teh hangat itu, untuk mengurangi rasa pahit obat itu.

"kamu istirahat dulu ya"ucap killa. Dan mita hanya menurut, mita memejamkan matanya.

"cepet sembuh"gumam killa sambil mengelus pipi mita. Lalu segera keluar dari kamar mita.

***
Jan lupa vote and commen ya.

Sad Ending [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang