10

1.9K 111 12
                                    

6 murid cowok sedang bersantai di kantin. Padahal bel masuk sudah berbunyi sejak tadi. Mereka tertawa mendengar lelucon yg dilontarkan rylan dan kenath.
Tawa mereka terhenti ketika seorang guru masuk kedalam kantin.

"mampus, cabut cabut"ucap juna berdiri dari tempat duduknya dan segera berlari kearah belakang kantin, begitupun dengan para sahabatnya yg lain.

Setelah dirasa guru itu pergi, mereka segera keluar dari tempat persembunyian.

"untung gak ketahuan"ucap rylan mengelus dada.

"disini udah gak aman, ke taman belakang sekolah kuy"ucap joshua.

"boljug tu, yaudah ayo"ucap verrel.
Lalu mereka keluar dari kantin dan berjalan secara mengendap endap kearah taman belakang sekolah.

Langkah mereka berenam terhenti ketika mendapati 6 orang cewek sedang duduk di kursi kayu yg membelakangi mereka.

"siapa ya mereka"ucap jordan penasaran dengan suara kecil.

"yodah samperin kuy"ucap joshua. Perlahan lahan mereka mendekati 6 gadis itu, ketika sudah dekat, mereka ingin mengageti para gadis itu, tapi ternyata salah satu dari gadis itu menyadari seseorang dibelakang mereka.

"ngapain"ucap ecca lalu membalikan badanya. Ecca menatap datar kearah 6 cowok yg sedang cengengesan gak jelas.

"enggak hehe"ucap besim sambil tersenyum.

"ganggu aja kalian"ucap salsa.

"sorry dong"ucap jordan.

"kalian ngapain kesini, bukanya masuk kelas"ucap seseorang dibelakang mereka. Sontak mereka berenam menoleh kearah dimana suara itu.

"eh ada bapak"ucap rylan.

"keliling lapangan 5 kali"ucap pak rahmad dengan tatapan tajam.

"tapi pak"ucap mereka serempak.

"10 kali"ucap pak rahmad. Dengan cepat mereka ber 12 segera berlari kearah lapangan untuk menjalankan  misi, eh bukan hukuman hehe.

Keringat mencucur dipelipis mereka, padahal ini masih putaran ke 5, kurang 5 lagi.

"gue capek"teriak meli lalu mempercepat larinya. Yg lainya hanya menggelengkan kepala mereka.

Setelah putaran ke 10 mereka ber 12 membaringkan tubuh mereka ke tanah, bodo amat mau kotor seragam mereka.

"ta, ayo ke kantin, beli minuman"ucap diana sambil berdiri disusul yg lain.

"kalian duluan aja nanti gue susul"ucap mita menahan rasa sakit di perutnya. Mereka pun hanya mengangguk.

Sakit batin mita. Perutnya sakit lagi, padahal tadi perutnya sudah sembuh tapi sekarang kenapa sakit lagi. Ia menggigit bibir bawahnya agar tak ada suara ringisan.

"lo sakit"ucap seseorang. Mita membuka matanya dan menatap kearah orang itu.

"gak"ucap mita dingin.

"tapi muka lo pucet"ucap juna, entah kenapa ada rasa khawatir.

"bukan urusan lo, pergi sana ganggu aja lo"ucap mita mendorong bahu juna agak kasar. Bukanya pergi, juna malah membaringkan tubuhnya disamping mita.

"gue bilang pergi"ucap mita dengan mata berkaca kaca menahan sakit.

"gak"ucap juna. Terpaksa mita bangkit dan meninggalkan juna yg juga sudah duduk, dan menatap punggung mita yg sudah mulai menghilang.

Mita mengambil ponselnya dan mengirim pesan ke salsa bahwa mita tidak bisa kekantin.

SalsaBantal

Me
Gue gak ikut ke kantin.

Lah napa?

Me
Gue langsung ke kelas aja.

Oh oke.

Read.

Mita memasukan ponsel ke saku roknya. Bukanya berjalan kearah kelas, ia malah berjalan kearah uks.
Mita langsung masuk dan mendapati tak seorangpun di dalam uks. Ia langsung berjalan kearah ranjang uks.
Ia meringis karena perutnya masih sakit. Rintihan demi rintihan keluar dari mulutnya, bahkan air matanya pun ikut keluar. Ia meringkuk di atas ranjang uks.

***

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 15 menit yg lalu, tapi 5 orang gadis masih sibuk mencari temanya yg lain.

"aduh, mita kemana sih"ucap tari sambil membawa tas mita.

"coba ke uks aja yuk"ucap salsa, lalu mereka pun berjalan menuju uks, siapa tau mita ada disana.

Mita menghapus air matanya ketika mendengar pintu seperti ada yg membuka.

"dicariin eh malah disini lo"ucap ecca. Mita memaksakan dirinya tersenyum.

"nih tas lo"ucap tari menyerahkan tas mita.

"lo sakit"ucap meli saat menyadari wajah mita lebih pucat daripada tadi pagi.

"enggak, gue gak sakit"ucap mita menggelak, lalu berdiri.

"lo gak usah pura pura, jujur aja, jangan bikin kita khawatir"ucap salsa meninggikan suaranya.

"gue gak sakit, beneran deh, gue cuma kecapean doang"ucap mita meyakinkan teman temanya itu. Yg lainya pun hanya menghela nafas kasar.

"yaudah ayo pulang"ucap mita mendahului temanya dan keluar dari uka.

"dasar"ucap mereka serempak lalu menyusul mita yg sudah keluar.

Sesampainya di parkiran, mita langsung masuk kedalam mobil, ia menyenderkan tubuhnya. Setelah mobil teman temanya sudah keluar dari gerbang, ia baru menyalakan mobilnya dan keluar dari area sekolahan.
Selama perjalanan pulang, mita menahan rasa sakit. Karena tidak kuat mita memberhentikan mobilnya dipinggir jalan. Ia melepas sealbet dan memukul stir mobilnya dengan keras dan berulang kali, mencoba menghilangkan rasa sakit yg menjalar ke bagian punggung belakangnya.

***

Sesampainya dirumah, mita memarkirkan mobilnya sembarangan dan berjalan menuju pintu.
Mita langsung masuk, sepi itulah yg ia lihat. Sepertinya ken belum pulang sekolah. Mita langsung berjalan kearah kamarnya.

Sesampainya mita dikamar, ia langsung masuk, menutup pintu dan tak lupa ia juga menguncinya. Ia melempar tas nya sembarang arah. Ia berjalan kearah kasur dan menjatuhkan dirinya di atas kasur itu, tanpa melepas sepatu dan mengganti seragamnya dulu. Wajah yg tadinya sudah pucat semakin pucat. Ia menangis, kenapa rasanya sungguh sakit, seperti ada benda tajam yg menusuk kearah perutnya berulang ulang kali.

***

Jan lupa vote, commen dan follow akun gue ya.
Makasih.

Sad Ending [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang