23

1.6K 94 0
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 30 menit yg lalu. Dan selama 30 menit itulah mita menunggu killa di dalam mobil. Jika ia pulang sendiri, yg ada dia yg dimarahin bundanya, karena meninggalkan killa. Tiba tiba killa masuk ke dalam mobil.

"maaf, tadi aku ad-"

"diem"ucap mita dingin. Mita menyalakan mesin mobilnya dan segera menjalankan mobilnya meninggalkan sekolahan.

Mereka berdua baru sampai dirumah pukul 5 sore, karena jalanan tadi sangat macet. Punggung mita rasanya ingin patah saja, bayangkan 2 jam duduk di mobil.

"assalamu alaikum bunda, ayah"ucap killa ketika ia masuk ke dalam rumah.

Sedangkan mita memutar bola mata malas.

Pencitraan batin mita.

Lalu segera pergi ke kamarnya.
Mita membuang tas dan kunci mobilnya sembarang lalu merebahkan tubuhnya ke sofa yg ada di kamarnya. Nyeri di punggungnya semakin menjadi jadi. Rasanya sangat sakit. 

***

Mita baru saja keluar dari kamar mandi. Punggungnya masih sakit, tapi tidak seperti tadi sore. Mita duduk di meja belajarnya. Mita membuka ponselnya, ada banyak notif dari juna dan teman temanya. Mita memutuskan untuk membalas chat dari juna saja.

Tok...tok...tok...

Suara pintu diketuk membuat senyum mita seketika luntur.

"masuk"teriak mita.

Pintu terbuka menampilakn tubuh mungil killa sambil tersenyum. Tatapan tajam bak elang dari mita langsung menyambut killa, lagi lagi killa hanya menunduk.

"d-dipanggil bunda buat makan malam"ucap killa pelan, tapi masih bisa di dengar oleh mita.

"keluar"desis mita tajam. Dengan cepat killa segera keluar. Baru saja killa keluar, ken tiba tiba masuk ke kamar.

"ini lagi, ngapain lo kesini"ucap mita, ken hanya diam sambil berjalan kearah kasur.

"gue tanya bego"ucap mita sambil melempar polpen yg ada disampingnya.

Tuk

Polpen itu mendarat sempurna di dahi ken.

"SAKIT, ANJRIT"teriak ken sambil mengelus dahinya yg memerah.

"gitu aja sakit, cemen lo"ucap mita.

"ngapain lo kesini?"tanya mita lagi. Tiba tiba ken diam.

"gue putus ama retha"ucap ken dengan tatapan kosongnya.

"beneran?"tanya mita, ken mengangguk pelan.

"lo pacaran ama juna?"tanya ken tiba tiba.

"h-hah? Eng-"

"ga usah boong, gue dukung kok"ucap ken. Mita hanya tersenyum.

"sebagai pj nya, traktiran dong"ucap ken dengan senyum konyolnya.

"ogah, duit gue abis"ucap mita.

"boong kan lo, kemarin lo abis di transfer kan ama ayah"ucap ken, mita hanya diam.

"mau gue tabung njir"ucap mita.

"biasanya juga lo kaga pernah nabung, iye kan?"tanya ken menaik turunkan alisnya.

"keluar lo, eneq gue liat muka lo terus"ucap mita.

"sialan"umpat ken dan langsung keluar dari kamar mita tanpa menutup pintu terlebih dahulu. Mita terkekeh pelan lalu berdiri dan menutup pintu kamarnya.

Sad Ending [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang