13

1.8K 102 0
                                    

Juna berhenti di depan pintu kelas. Entah kenapa ia jadi dag dig dug serr gitu. Ia mencoba menetralkan detak jantungnya. Setelah dirasa sudah agak mendingan, juna langsung masuk. Semua murid menatap bingung kearah juna, karena juna membawa sebungkus roti dan 1 kotak susu yg dibelinya tadi di kantin.
Ketika juna sudah dekat dengan mita, ternyata mita tertidur dengan posisi kepala menghadap ke dinding. Perlahan lahan juna mendudukan bokongnya di kursi samping mita.

"mit"panggil juna. Tidak di respon oleh mita.

"mita"panggil juna sekali lagi tapi tetap tidak direspon oleh mita.

Juna menghela nafas kasar.
"woi, mit"panggil juna lagi, mulai ada pergerakan, perlahan tapi pasti, mita mengangkat kepalanya, dan betapa kagetnya ketika mita mendapati wajah juna sangat dekat dengan wajahnya, sekitar 10 centi mungkin. Dengan gugup mita memundurkan kepalanya.

"ngapain lo"ucap mita dingin dengan suara khas orang bangun tidur.

"oh ini, gue beliin roti sama susu, gue tau lo belum makan"ucap juna sambil menyerahkan sebungkus roti coklat dan sekotak susu coklat. Dengan senang hati mita menerima itu dari juna.

"thanks"ucap mita. Lalu mita bangkit dari tempat duduknya, tapi tanganya dicekal oleh juna.

"mau kemana?"tanya juna penasaran.

"ke toilet, mau ikut"ucap mita dan langsung ngacir keluar dari kelas. Sedangkan juna kini wajahnya memanas, sudah ia pastikan sekarang wajahnya memerah.

Ah shit batin juna berteriak keras.

Sesampainya di toilet, mita segera masuk dan mengunci toilet, ia berjalan menuju wastafel dan menyalakannya. Ia menatap pantulan wajahnya, pucat yg ia lihat. Tadi ketika ia baru saja masuk ke kelas, tiba tiba pusing di kepalanya muncul lagi dan disertai sakit perut, akhirnya ia memutuskan untuk tidur. Rasanya mita ingin menangis sekeras kerasnya.

Ada apa dengan tubuhnya?

Kenapa rasanya sangat sakit.

Sakit sekali.

***

5 gadis cantik sedang berdiri di depan kelas mereka yg mulai sepi. Hari ini semua murid dipulangkan lebih awal, entahlah.

"mita kemana sih"gumam salsa gelisah. Mereka semua bingung ingin mencari mita kemana lagi, semua tempat sudah mereka cari, tapi mita tetap tidak ketemu juga.

Lalu tak lama kemudian, seorang gadis berjalan santai menuju mereka berlima.

"darimana aja sih lo"semprot tari pada mita.

"oh tadi gua dari toilet"ucap mita santai, padahal ia menahan rasa sakit.

"tapi tadi kita cariin ga ada lo"ucap diana. Mita mengedikan bahunya acuh lalu masuk kedalam kelas untuk mengambil tasnya, sebelum itu mita memasukan novel dan earphone nya kedalam tas dan segera keluar dari kelas.

"eh ta, itu roti sama susu punya siapa?"tanya meli.

"oh itu, di kasih ama juna tadi"ucap mita.

"kenapa gak lo makan"ucap tari.

"gak laper"ucap mita singkat.

"udah ah, ayo pulang, gue capek"rengek ecca, dan itu membuat kesan imut yg ada pada ecca semakin bertambah. Mereka mengangguk dan berjalan menuju parkiran yg sudah sangat sepi, hanya ada beberapa kendaraan milik guru dan siswa yg belum pulang.

Kini mita sudah sampai di rumahnya, mita memasukan mobilnya ke garasi, setelah itu dia langsung masuk ke dalam rumah. Dan betapa terkejutnya ketika mita mendapati juna, rylan, verrel, jordan, joshua, besim dan ken sedang menonton tv diruang tamu.

"udah pulang dek?"tanya ken, sedangkan mita sibuk dengan pikiranya.

Ngapain dia kesini batin mita bingung.

"dek, gue tanya sama lo"ucap ken kesal.

"apasih"ucap mita yg juga kesal dan langsung ke kamarnya.

"lah, kampret malah ke kamar"gumam ken sabar.

"adek lo?"tanya joshua. Ken hanya mengangguk lalu memakan cemilan.

"kok gue baru tau sih, kalo lo punya adek"ucap jordan, ken hanya mengendikan bahunya acuh. Berbeda dengan juna yg entah memikirkan apa.

Mita sampai di kamarnya, ia langsung membuang tas nya dan menjatuhkan tubuhnya ke kasur, ia memukul mukul perutnya, rasa sakit itu masih terasa. Tanpa permisi air matanya mengalir, semakin lama semakin deras. Mita menggigit bibir bawahny agar tidak mengeluarkan rintihan.

***

Jam menunjukan pukul 22.00 tapi mita masih setia melihat bintang dari balkon kamarnya. Entah sejak kapan, ia menyukai bintang, padahal ia dulu sangat benci dengan yg namanya bintang. Matanya menatap 1 bintang yg paling bersinar diantara bintang yg lain. Tiba tiba pikiranya tertuju kepada seseorang yg selama ini ia rindukan, ia sangat merindukan sosok itu, sosok yg sangat ia sayangi melebihi apapun.

"gue kangen sama lo"gumam mita sambil menatap kosong kearah langit.

"lo ninggalin gue sendirian disini win"ucap mita lalu menutup wajahnya dengan tanganya.

Ia menangis.

"gue...gue gak bisa nepatin janji lo, gue tetep cengeng"ucap mita di tengah isak tangisnya dan tangisanya semakin keras.

Dan tanpa ia sadari ken berdiri tepat di belakangnya. Ken tadi tidak sengaja mendengar seperti seseorang menangis, jadi ken masuk ke dalam kamar mita dan mendapati adiknya itu sedang menangis di balkon, padahal cuaca sedang dingin.
Ingin sekali ken memeluk adiknya itu, agar tangisanya reda, tapi ken tahu pasti mita membutuhkan waktu untuk sendiri.

***

Cahaya matahari menelusup masuk lewat celah celah jendela. Tapi seorang gadis masih tertidur dengan nyamanya menghiraukan teriakan ken yg ada diluar kamarnya.

"MITA BANGUN"teriak ken dari luar kamar mita. Tapi bukanya bangun mita justru mencari posisi yg nyaman.

"MITAAA"teriakan ken meggelegar, dan itu membuat mita seketika bangun karena kaget.

"BRISIK LO KAMBING"teriak mita yg tak kalah keras.

"MAKANYA BANGUN"teriak ken lagi.

"GAK USAH TERIAK GOBLOK"

"LO JUGA TERIAK BEGO"

"DIEM LO MONYET"teriak mita lalu segera bangkit dan berjalan menuju kamar mandi, sesekali menghentakan kakinya.

Sedangkan ken, ia hanya mengelus dada sabar. Lalu ken segera turun ke bawah menyiapkan sarapan untuknya dan adik laknatnya itu.

***
Jan lupa vote, dan comen oke.
Hargai kerja keras author dong.

Sad Ending [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang