Hatiku masih sama kosong tanpa dirimu-
Pagi yang cerah Galen terbangun dari tidurnya menggerjapkan matanya beranjak duduk menggumpulkan nyawanya yang masih berada di awang-awang. Galen menghusap wajahnya beranjak berdiri melangkah gontai menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Sehabis mandi.
Galen memakai baju di dalam walk on closet lalu melangkah turun ke bawah.
Kedua bola Galen melihat kedua orang tua dan adiknya sudah berkumpul berada di meja makan lantas Galen menghampiri.
"Hai abang udah rapi plus ganteng mau ke mana nih?" Tanya Marsela.
Galen duduk di kursi "Panti asuhan." Jawab Galen lalu menyantap makanan yang sudah di sediakan Vilia untuknya.
Vilia menatap Galen putra semata wayangnya dengan raut wajah sedih "Gal sampai kapan kamu terus mengurus panti asuhan nak. Kamu tidak berfikir untuk menikah? umur kamu sudah pantas untuk menikah nak. Mama mohon kamu cari wanita lain dan berhenti memikirkan Meira. Meira bukan jodoh kamu nak. Meira sudah bahagia di surga sana dan kamu juga harus bahagia bersama yang wanita lain berhenti terkubur dalam kenangan indahmu itu hidup terus berjalan nak." Ucap Vilia penuh dengan penekanan.
Setiap hari, setiap pagi Galen selalu di sambut dengan pertanyaan kalimat kapan menikah oleh mamanya. Galen yang setiap hari mendengar ucapan mamanya perihal menikah MUAK! beranjak berdiri sambil membanting garpu serta sendok.
"Sampai kapanpun Galen ga akan menikah mah. Galen cinta banget sama Meira. Galen udah coba untuk jalin hubungan sama wanita lain tapi sia-sia Galen cuma nyakitin wanita itu karena di hati Galen cuma ada Meira mah. " Janji Galen lalu melangkah pergi.
Vilia yang mendengar itu merasa sangat sedih sekali kepalanya pusing tujuh keliling putra semata wayang kesayangannya tak mau menikah karena sangat mencintai Meira.
Galen mengendarakan mobil sportnya dengan kecepatan tinggi serta emosi yang menggebu-gebu menuju panti asuhan.
Sesampai di panti asuhan Kasih.
Galen melangkah turun dari dalam mobil menemui anak-anak panti yang selalu membuatnya bisa melupakan Meira sejenak dengan sukacita mereka menghapus rindu Galen pada Meira walau sejenak tetapi sumber kebahagiannya juga.
"Kakak Galen, kangen." Seru anak-anak berlari menghampiri Galen lalu memeluk Galen erat.
Hingga Galen tak dapat bernafas karena di kerubungi anak-anak panti.
Galen meneteskan air matanya melihat anak-anak panti yang penuh dengan sukacita tidak sepertinya.
"Tata kenapa? jangan cedih ya nanti aku omelin orang yang nakal cama tata." Ucap Desi lalu menghusap air mata yang jatuh di kelopak mata Galen.
Galen tersenyum lalu memeluk anak-anak itu erat!.
Galen sudah membuat keputusan sampai kapanpun ia tidak akan menikah karena ia mencintai Meira. Cintanya pada Meira tulus dan sejati. Galen juga pastikan cintanya pada Meira abadi sampai Galen bertemu Meira di surga.
Galen akan menghabiskan sisa hidup dan waktunya untuk membantu banyak orang mulai dari memberi sedekah pada orang tak mampu, korban bencana, membuat panti asuhan lagi dan satu lagi yang paling mulia adalah membangun tempat beribadah Gereja.
Galen ingin di sisa umurnya ia dapat berguna bagi orang lain itulah mimpinya sedari Galen kecil.
Sederhana tapi sangat mulia.
***********
Bonus foto Galen di kantor guanteng pool🦋💖
Tamat ceritanya bestie makasih yang udh baca jgn lupa vote and comment sampai jumpa di cerita aku yg lainnya 💖💖💖
KAMU SEDANG MEMBACA
G A L E N ( END)
General FictionGalen Vero Wijaya anak dari Marsel Vero Wijaya dan Vilia Valencia Florenza tampan, baik hati, penyanyang, tidak tegaan dan manja itulah sifat Galen. Galen di amanahkan harus menjaga anak dari sahabat ibunya sedari Sma, yaitu Meira, yang memiliki pen...