🦋Sepuluh🦋

72 5 0
                                    


Kita adalah dua insan yang saling melengkapi🌠







Matahari bersinar membangunkan gadis yang masih bergulat dalam selimut tebalnya.

Meira meraba ponselnya yang berada di sebelahnya.

Setelah mendapatkan ponselnya Meira melihat jam pada ponselnya.

Aduh jam 06.45 lagi batin Meira.

Dengan gerakan cepat Meira langsung beranjak dari kasurnya berlari menuju kamar mandi kemudian melakukan ritual mandi bebek.

Sehabis mandi, Meira memakai seragam sekolahnya. Meraih tasnya ke pundak kemudian melangkah turun ke bawah.

"Mah meira berangkat dulu ya." Pamit Meira melihat Tasya yang berada di dapur.

"Iyaa, hati-hati ya." Ucap Tasya.

"Iya mah." Balas Meira.

Meira langsung melangkah keluar menuju garasi rumahnya menaiki sepeda motor helo kittnya kemudian motor melesat pergi menuju sekolah dengan kecepatan tinggi.

Masa bodo dengan keselamatannya karena Meira sudah hampir terlambat!.

Tak butuh lama, Meira tiba di sekolahnya untung saja gerbang belum di tutup oleh Pak Udin.

Meira memarkirkan sepeda motornya di parkiran lalu melangkah menuju kelasnya. Setiba di kelas Meira  menuju bangkunya di sambut sahabatnya.

"Mei, ya ampon tumben baru dateng ngapel dulu lo ya." Ucap Sinta.

"Ngapel ndasmu Sin gue telat bagun lupa ngatur si kitty alaram gue  untung ga telat." Balas Meira sambil mengatur nafasnya akibat aksi olaraga paginya.

"Itu sih dl ya." Ujar Sinta lalu terkekeh.

Tolong sabarkan hamba ya Tuhan, kalau orang sabar makin di sayang pacar batin Meira .

Bel masuk berdering.

Bu Asma berjalan memasuki kelas Meira sambil membawa tumpukan buku di tangannya.

"Pagi anak-anak." Sapa Bu Asma.

"Pagi bu." Jawab seluruh murid serempak.

"Ibu absen dulu ya." Ujar Bu Asma.

"Oke bu." Balas salah satu murid.

"Anita." Ujar Bu Asma.

"Hadir bu." Jawab Anita.

Hingga.

"Galen Vero Wijaya." Ucap Bu Asma.

"Galen sakit bu di rawat di rumah sakit." Balas Meira.

"Ouh begitu, terima kasih informasinya Meira" jawab Bu Asma.

Belajar di mulai sehabis Bu Asma menggabsen. Bu Asma menjelaskan materi kemudian membahas soal dan membuatkan pr untuk di kerjakan di rumah.

Bel istirahat berbunyi.

Meira menutup buku catatannya kemudian merebahkan tubuhnya di atas meja. Dava dan Julian beranjak dari kursi mereka berjalan menghampiri meja Meira.

"Mei." Panggil julian.

"Iyaa." Jawab Meira membuka matanya menatap mereka.

"Si Galen beneran sakit? bisa sakit juga tuh bocah. Di rawat di mana Galen?" Tanya Dava.

"Ya bisa lah kalian gimana sih Galen kan juga manusia. Sakit itu manusiawi wajar. Di rawat di rumah sakit bunda." Jawab Meira.

"Ouh makasih Mei nanti mau bareng ga jenguk Galen." ajak Julian.

G A L E N ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang