🦋Tiga🦋

124 7 0
                                    

Jangan takut, tetap di sampingku aku kan menjagamu~
🌠🌠🌠






"Mah berangkat ya." Pamit Meira lalu menyalam tangan mamanya terburu-buru.

"Ga sarapan dulu Mei? berangkat bareng siapa?" Tanya Tasya mama Meira.

"Ga mah Meira buru-buru nanti aja di sekolah. Berangkat bareng Faisal lah mama." Jawab Meira.

"Udah dulu ya mah byee." Meira berlari kecil menuju depan pagarnya.

"Maaf lama, yuk." ajak Meira lalu naik ke atas motor Faisal.

Sesampai di sekolah Meira. Meira turun dari atas motor Faisal "Sal makasih udah anterin aku. Nanti jemput aku lagi ya pulang sekolah aku mau ke kedai eskrim temenin ya. Pinta Meira.

"Iyaa, belajar yang rajin ya sayang." Ucap Faisal lalu menghusap kepala Meira lembut.

"Iyaa, Byeee sayang." Meira  melangkah masuk ke dalam pekarangan sekolahnya.

Meira berjalan menuju kelasnya dengan hati bahagia pasalnya sudah lama ia tidak pergi berduaan dengan Faisal kekasihnya. Faisal mau menemaninya pulang sekolah ke kedai eskrim.

Sesampai di kelas, Meira menaruh tasnya di bangku lalu melangkah ke kantin untuk membeli sarapan. Perut Meira lapar sekali karena tidak sarapan tadi tapi tak mengapa karena Faisal lebih penting.

Sehabis membeli roti di kedai, Meira kembali ke kelas sambil menyantap roti. Meira berjalan memasuki kelasnya ternyata kelasnya sudah ramai dan Galen sudah datang.

Meira berjalan kembali ke tempat duduknya.

Bel masuk berbunyi.

Pak Jono guru mata pelajaran kimia melangkahkan kakinya menuju kelas 11 IPA 3.

"Pagi anak-anak, sekarang kita akan belajar praktek keberadaan molekul semuanya mari ke laboratorium." Perintah Pak Jono.

Seluruh isi kelas berbondong-bondong melangkah pergi menuju laboratorium.

Sesampai di laboratorium, Pak Jono menjelaskan langkah-langkah mencari keberadaan molekul.

Setelah Pak Jono selesai menjelaskan dan mencontohkan kini tiba saatnya murid mempraktikan yang pak Jono ajarkan.

Meira dan Sinta berkutat dengan zat kimia dengan semangat saat Meira tengah mencampurkan zat Sinta tak sengaja menyenggol tabung berisikan zat itu membuat mengeluarkan asap yang banyak.

Meira yang persis tepat di sebelah Sinta batuk-batuk karena kehabisan nafas dan jatuh pingsan seketika di lantai. Membuat seluruh isi laboratorium panik dan heboh.

"Panggil PMR Dava cepatttt!!!!!" perintah Pak Jono khawatir.

"Baik pak." Balas Dava.

Saat hendak Dava berjalan hendak memanggil PMR suara Galen membuat langkahnya berhenti.

"Gausah panggil PMR pak, saya aja yang gendong Meira ke uks." Dengan cepat Galen menggendong tubuh metira dengan ala bride style menuju uks.

Sesampai di uks, Galen meletakan tubuh Meira di atas brangkar lalu mencari minyak kayu putih di kotak P3K kemudian menaruh di atas hidungnya Meira agar siuman.

Kedua bola mata Meira yang tadinya tertutup rapat perlahan terbuka.

"Minum dulu Mei." Galen meyodorkan teh hangat.

Meira menurut lalu meminumnya kemudian memengang kepalanya yang terasa pusing akibat menghirup zat kimia.

"Tiduran aja dulu Mei." Galen membantu Meira tiduran.

G A L E N ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang