Hati ini masih sama hanya ada namamu yang aku cinta-
Tak terasa waktu terus berlalu satu tahun berlalu kini Galen akan lulus dari sekolah ini. Sekolah berjuta kenangan bersama Meira kekasihnya.
Sehabis Galen menyelesaikan soal ujian nasional. Galen melangkah melangkah menuju taman sekolahnya.
Tempat ini adalah tempat saksi perjuangan Galen mendapatkan cinta Meira. Tempat kisah cintanya bersemi namun taman ini tak seindah dulu lagi karena Meira lebih dahulu pergi meninggalkannya.
Tiba-tiba Tari pacarnya datang menghampiri merusak suasana duduk di sebelahnya.
"Gimana sayang ujian kamu?" Tanya Tari lalu menghusap rahang Galen. Galen menepis tangan Tari.
"Lancar, ada yang mau aku omongin sama kamu." Jawab Galen serius.
"Apa sayang kalau kamu mau kita putus aku ga mau Gal...hiks..hikss..aku udah sayang banget sama kamu." Ucap Tari lalu memeluk Galen menangis di bidang dada Galen.
Galen melepaskan pelukan Tari "Iya aku mau omongin itu Tar kita putus aku rasa hubungan kita sampai di sini aja karena aku udah bosan sama kamu dan aku rasa setelah mendapat kamu sebagai pengganti Meira hati aku untuk kamu tapi sama aja hati aku hanya untuk Meira selama ini aku pacaran sama kamu sia-sia karena hanya Meira yang ada di hati bahkan pikiran aku setiap malam. " Ucap Galen lalu melangkah pergi.
Selepas Galen pergi Tari hanya dapat menangis terisak menatap punggung Galen yang berjalan semakin menjauh " JAHAT KAMU GAL!!" teriak Tari.
Galen mengabaikan teriakan Tari melangkah menuju rooftop di sana sudah berada kedua curutnya tengah asik memainkan ponsel.
"Abis dari mana lo Gal?" Tanya Julian sambil menghisap rokok di sela-sela jarinya.
"Taman mutusin Tari." Jawab Galen santai sambil duduk di sofa.
"Ujung-ujungnya lo putusin kalo gitu ngapain lo pacarin kambing." Seru Dava kesal.
"Buat pelampiasan aja tapi ternyata gue salah. Gue kira dengan orang baru gue bisa lupain Meira nyatanya sia-sia setiap hari yang ada di hati dan pikiran gue tiap malem cuma Meira kekasih gue." Jawab Galen santai.
"Sih goblok kasihan anak orang Gal lo mainin. Lo udah terlalu banyak nyakitin hati cewek Gal." Nasehat Julian sambil memijat pelipisnya binggung melihat tingkah Galen sahabatnya.
"Lo ga tau apa yang gua rasain Jul jadi lebih baik Lo diem." Ucap Galen lalu mengambil kotak rokok di saku bajunya menyalakan dengan pematik lalu menghisapnya nikmat.
"Emang apa yang lo rasain?" Tanya Julian.
"Gue selalu belajar untuk ngelupain Meira kalau gue milih gue mau amnesia. Tapi gue ga bisa dia cinta pertama gue dan gue terlalu sayang sama Meira." Jawab Galen.
"Kalau Lo sayang Lo ga mungkin pacaran sama Tari sampai hari ini Gal. Kalau Lo bilang Tari cuma pelampiasan kenapa Lo ga putusin dari awal? Kalau memang Lo tau hati dan pikiran Lo cuma buat Meira. Gue paham Lo jalin hubungan sama Tari buat lupain Meira tapi semua sia-sia karena Lo sadar Lo masih belum move on sama Meira. Nasehat gue kalau Lo memang ga bisa move on dari Meira cukup Tari aja yang Lo sakiti jangan Lo sakitin banyak hati cewek Gal. Lo ga tau susahnya nyembuhin hati itu butuh proses sama kayak Lo. Gue harap Lo sembuh move on dulu hati Lo sepenuhnya dari Meira baru Lo bisa jalin hubungan lagi. Kalau Lo udah sembuh dari masa lalu Lo setidaknya lo harus mencoba untuk membuka hati Gal. Gue mau yang terbaik untuk Lo." Ucap Dava lalu menepuk pundak Galen.
"Gua ga tau." Lirih Galen binggung.
"Ntar jangan lupa dateng prome night Gal." Ucap Julian.
"Hm." Balas Galen.
KAMU SEDANG MEMBACA
G A L E N ( END)
Ficción GeneralGalen Vero Wijaya anak dari Marsel Vero Wijaya dan Vilia Valencia Florenza tampan, baik hati, penyanyang, tidak tegaan dan manja itulah sifat Galen. Galen di amanahkan harus menjaga anak dari sahabat ibunya sedari Sma, yaitu Meira, yang memiliki pen...