Menjauh

775 99 53
                                    

Aku tidak pernah menjauh
Tapi, semesta seakan
Menolak kita untuk
Bersama 💜🧡
___________________________________

Pagi yang cerah dengan matahari yang tersenyum menyapa semua manusia yang bergegas melakukan aktivitas nya. Jangan tanyakan betapa padatnya jalanan saat itu. Suara klakson terdengar dimana-mana. Mobil gadis itu terjebak dalam kerumunan mobil dan motor.

Gadis di dalam mobil itu termenung menatap jalanan yang dipenuhi kendaraan yang berlalu lalang.

"Kenapa Ly?" Tanya kak Oliv kakak Lyodra yang melihat adiknya melamun tidak jelas.

Gadis yang dipanggil itu masih membungkam, matanya menatap jalanan yang padat tapi tidak dengan pikirannya yang mengingat kejadian semalam saat dirinya diteror nomor tak dikenal.

"LYODRAAAA!!!!" teriak kak Oliv akhirnya.

"Eh iya, kenapa kak?" Tanya Lyodra yang tersadar dari lamunannya.

Kak Oliv memutar matanya jengah melihat adik satu-satunya itu.

"Kenapa kok ngelamun?"

"Gak apa-apa kak" jawab Lyodra berbohong, saat itu juga dirinya melihat sesosok yang dikenalnya sedang mengendarai sepeda.

"Tumben pakai sepeda tu bocah, kak ini macetnya masih lama kan? Lyly bareng sama temen aja. Byee!" Ucap Lyodra dan langsung turun dari mobilnya.

Kak Oliv hanya menggelengkan kepala melihat tingkah adiknya itu yang selalu aneh dan tidak bisa ditebak.

Gadis itu berlari mengejar seorang cowok yang sedang mengendarai sepedanya dengan santai.

"Kak Nucaaa!!!" Teriak Lyodra yang sudah kelelahan berlari.

Jarak dirinya dengan cowok itu sudah tidak terlalu jauh. Gadis itu memutuskan untuk berhenti sejenak mengatur nafasnya yang naik turun tak beraturan. Namun siapa yang menyangka bahwa cowok itu tidak berhenti dan tetap melajukan sepedanya seakan-akan tidak mendengar teriakan gadis itu.

Lyodra yang mengetahui bahwa Nuca mengabaikannya kembali meneriaki namanya.

"Kak Nucaa!! Lyly ikut dongg!" Teriaknya lagi dengan sisa tenaga yang dimilikinya, keringatnya sudah mulai membasahi tubuhnya.

Namun tetaplah sama, cowok itu tidak menghiraukan teriakan gadis itu. Lyodra masih diam membeku menatap punggung Nuca yang semakin mengabur dari pandangannya.

"Kak Nuca kenapa sih? Gak biasanya kayak begini. Apa karena sekarang udah punya pacar ya?" Ucap Lyodra kecewa.

Gadis itu memutuskan untuk menaiki ojek online karena tak ada harapan lagi mengejar Nuca, sedangkan jarak ke sekolah masih lumayan jauh untuk ditempuh dengan berjalan kaki.

Tangannya meraba ke saku rok sekolahnya untuk mengambil ponselnya. Tapi tak ditemukan sesuatu dalam sakunya.

"Loh kok gak ada?" Panik Lyodra dan merogoh kembali sakunya yang kosong.

"Perasaan tadi gue bawa deh" gadis itu kemudian mengecek ke dalam tas nya dan mengacak-acak isi tas sekolahnya.

5 menit ia habiskan untuk membongkar tasnya, namun nihil dia tak menemukan benda berwarna rose gold itu. Hingga ia tersadar bahwa ponselnya ia letakkan di jok mobil kakaknya.

"Mampus deh gue. Bodoh bodoh bodoh" ucapnya sembari memukul pelan kepalanya.

Gadis itu menatap jam yang melingkar di tangannya yang menunjukkan pukul setengah tujuh.

"Masih ada waktu setengah jam, kalau gue lari nuntut gak ya?" Gumamnya.

Gadis itu bangkit dan memulai ancang-ancang, dengan seluruh tenaga yang dimilikinya dia berlari menyusuri jalan. Sesekali gadis itu berhenti sejenak untuk menghembuskan nafas panjang dan kembali berlari dengan segala peluh membasahi tubuhnya.

Terjebak dalam Friendzone (Kapal Pesawat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang