Sudut lain Ziva

762 92 59
                                    

Karena kenangan buruk
Akan selalu membekas
Walaupun itu sudah berlalu lama💫
___________________________________

Gadis yang biasanya dikenal ceria dan periang itu menangis di sudut ruangan yang gelap, didekapnya sebuah foto usang yang sudah kusam dan berdebu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis yang biasanya dikenal ceria dan periang itu menangis di sudut ruangan yang gelap, didekapnya sebuah foto usang yang sudah kusam dan berdebu itu.

"Maafin aku kak!!" Ucapnya disela isak tangisnya.

"Aku akan balas dendam kak, dia memang brengsek kak. Kakak disana yang tenang ya"

Gadis itu semakin terisak mengingat kepingan-kepingan masa lalu dirinya sewaktu masih kecil.

Flashback on
Tampak seorang bocah yang sedang mendorong pelan seseorang yang berada di kursi roda.

Ya, bocah itu adalah Ziva kecil yang sedang mengajak jalan-jalan kakaknya keliling taman. Diusianya yang baru menginjak 8 tahun namun pemikirannya sudah melampaui usianya.

"Kakak lihat itu ada bunga! Kakak mau adek petikin bunga gak?" Tanyanya lembut pada kakaknya.

"Ehmaa maa uuuu" ucapnya dengan susah payah.

"Sebentar ya kak" ucap Ziva dan menepikan kakaknya di pinggir taman dan berlari untuk memetik beberapa bunga disana.

Selang beberapa menit datang gerombolan anak-anak perempuan seusia Ziva dengan angkuh mendekat ke arah kakak Ziva.

"Eh ada siapa tuh gengss lihat yukk!" Teriak salah satu dari mereka dengan gaya yang paling menonjol dan sok-sokan.

Bocah kecil itu sengaja mendorong keras kursi roda milik kakak Ziva. Dengan satu dorongan saja kursi itu melaju lumayan cepat karena jalanan yang menurun menjadi salah satu faktornya.

Kursi roda itu terus melaju hingga menabrak sebuah batu dan menyebabkan terpelantingnya seseorang yang berada di kursi itu. Gadis yang terjatuh itu hanya bisa menangis dengan tersedu-sedu.

Ziva yang sudah kembali dari memetik bunga kaget karena keberadaan kakaknya sudah tidak ada lagi di tempat tadi dan hanya menyisakan beberapa segerombolan bocah yang tertawa terbahak-bahak.

Ziva menelusuri tatapan segerombolan bocah itu dan melihat kakaknya sudah menangis dengan posisi tengkurap di jalanan.

"Kak Zeaaa!!" Teriak Ziva dan melempar asal bunga yang dipetiknya. Bocah itu berlari dan menghampiri kakaknya.

"Kakak gak apa-apa? Ada yang sakit?" Tanyanya dengan raut wajah yang khawatir.

"Aaa uuuu ttsssaa titttt" jawabnya masih dengan tersedu-sedu.

Ziva berusaha mengangkat kakak nya dan mendudukkannya kembali ke kursi roda, walaupun dengan susah payah bocah itu tetap berusaha demi kakaknya.

Bocah tadi yang dengan sengaja mendorong kursi roda milik kakak Ziva mendekat dan dengan tanpa rasa bersalah tertawa mengejek.

Terjebak dalam Friendzone (Kapal Pesawat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang