Mengapa Kita?

463 72 26
                                    

Cek this video 👆👆

Reccomend banget buat di dengerin dijamin bakalan sukaa dahh ❤️
____________________________

Jangan pernah mengumbar janji
Jika hanya untuk mempermanis
Jangan pernah berikan senyuman
Jika hanya untuk menunda luka 💔

Jangan pernah mengumbar janjiJika hanya untuk mempermanisJangan pernah berikan senyumanJika hanya untuk menunda luka 💔

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ma, maksudnya mama apaan? Aku nanti malem gak bisa mau jalan sama Lyodra maa. Pliss lahh, Sam gak mau ngajak jalan sama orang gak kenal. Lagipula Siska Siska siapa itu juga Sam kaga kenal," ucap Sam sambil melemparkan tasnya ke sofa rumah.

"Lyodra teruss, kamu kapan ada waktu buat keluarga?" Wanita paruh baya itu mendudukkan tubuhnya di sofa.

"Tapi Siska juga bukan keluarga kita kan? Jadi ngapain Sam capek-capek ngajak jalan anak orang. Bukan siapa-siapa juga." Sam mengabaikan mamanya dan menaiki tangga menuju kamarnya.

"Ajak jalan Siska atau pilih putus sama Lyodra!" Teriak wanita paruh baya itu dari bawah dan meninggalkan Sam yang masih berdiri di tangga.

Sam menghela nafasnya kasar dan memasuki kamarnya. Dihempaskan tubuhnya ke ranjang kamarnya, dirinya mengambil ponselnya dan mencari kontak WhatsApp dengan username Mine

 Dihempaskan tubuhnya ke ranjang kamarnya, dirinya mengambil ponselnya dan mencari kontak WhatsApp dengan username Mine✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sam menatap langit-langit kamarnya membayangkan apakah gadisnya akan marah atau tidak. Yang diketahuinya Lyodra tidak pernah marah sama sekali, sungguh akan sangat menyesal jika dirinya dulu benar-benar mengakhiri hidupnya.

Sam beranjak ke kamar mandi dan mulai menyalakan air di bathtub dan mulai merendam tubuhnya.

19.00 PM

"SAM!!!!" Panggil wanita paruh baya itu dari bawah.

"Iya maa Sam denger." Lelaki itu beranjak dari kamarnya dan bergegas menuruni tangga.

Wanita paruh baya itu menatap putra satu-satunya itu dari atas sampai bawah. Penampilan anak semata wayangnya ini hanya mengenakan kaus bissa dan celana pendek dengan rambut yang acak-acakan.

Terjebak dalam Friendzone (Kapal Pesawat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang