Dia di Masa Lalu

735 84 21
                                    

Aku pernah merasa kehilangan
Dan aku gak mau
Kehilangan untuk kedua kalinya 🍂
______________________________________

Di bawah rintik-rintik hujan, dengan awan kelabu nan pekat yang menutupi sinar matahari sore. Waktu menunjukkan pukul empat sore. Seorang cowok menatap batu nisan di depannya dengan wajah sendu.

"Gue udah nepatin janji sama lo, gue udah bahagia kok. Lo disana yang tenang ya, gue sekarang udah bahagia sama ...." Cowok itu sengaja menggantungkan ucapannya.

Dengan masih mencoba tegar cowok itu tersenyum.

"Sama cewek yang mirip sama lo, lo gak bakalan percaya kalau ada yang mirip sama lo. Tapi kenyataannya ada. Namanya Lyodra biasa dipanggil Lyly, dia mirip sama lo" ceritanya seakan-akan gadis itu berada di depannya.

Flashback on🥀

Sekitar 3 tahun yang lalu

Gadis itu nampak gelisah menunggu kehadiran cowok itu. Berulang kali dirinya menatap sekitar mencari keberadaannya, pasalnya sudah hampir setengah jam tak ada tanda-tanda bahwa cowok itu akan datang. Di lihatnya ponsel yang berwarna silver miliknya. Tak ada notifikasi darinya. Gadis itu memutuskan untuk mencoba menghubungi cowok itu.

Berulangkali teleponnya hanya dijawab oleh operator, hingga akhirnya cowok itu menghubunginya.

"Lo dimana Sam? Capek gue nungguin lo dari tadi gak dateng-dateng" omel gadis itu dengan suara yang naik beberapa oktaf.

"Sebentar gue masih ada urusan sedikit ini, tungguin gue hampir otw nih. Nanti kalau marah-marah cantiknya ilang" tawa cowok itu di seberang sana dengan membawa sebuket bunga yang baru dibelinya.

"Awas lo kalau lama gue tinggal" jawab gadis itu masih dengan nada juteknya.

Gadis itu kemudian menutup sepihak sambungan teleponnya. Cowok itu mengukir senyumnya yang sedari tadi ditahannya.

Belum beberapa menit cowok itu melajukan motornya suara dering ponselnya kembali terdengar. Cowok itu terlihat santai karena berfikir bahwa gadis itu yang meneleponnya. Namun dering ponselnya tetap berbunyi seakan-akan menandakan bahwa seseorang diseberang sana ingin menginfokan sesuatu yang penting.

"Siapa sih yang telepon terus-terusan?" Jengkel Sam menepikan motornya.

Cowok itu menatap layar ponselnya yang menampilkan nama Arthur.

"Lo sekarang dimana Sam? Penting ini!" Teriak seseorang di seberang sana.

"Gue mau nembak cewek kenapa?" Jawab Sam santai.

"Cepet ke markas, gawat ini. Geng motor sebelah nyerang tiba-tiba!" Ucap Arthur dan mematikan ponselnya.

Tanpa pikir panjang Sam membalikkan laju motornya dan menuju ke markas. Cowok itu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Keselamatan teman-temannya lebih diutamakan daripada dirinya.

Sam segera memasuki markasnya yang sudah tampak tak beraturan lagi, motor-motor banyak terparkir di sisi depan markas.

Tampak seorang cowok dengan tubuh kekar sedang memukuli temannya.

"Lo siapa?" Teriak Sam penuh amarah.

"Oh jadi ini ketua geng nya? Bocah tengil kayak lo enaknya diapain ya?" Ucap seseorang tadi.

Cowok dengan tubuh kekar itu mendekati Sam memandangi tubuhnya dari atas hingga bawah.

Dengan satu kali hentakan Sam tersungkur, cowok itu memang benar-benar kuat. Sam berusaha berdiri dan membalas pukulan cowok itu. Mereka berdua saling baku hantam. Anak buah mereka pun juga saling baku hantam. Keadaan semakin runyam saat mereka tidak ada yang saling mengalah.

Terjebak dalam Friendzone (Kapal Pesawat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang