3.

640 133 123
                                    

Dahulukan vote sebelum membaca ya!

Happy reading.

Selamat! lo berhasil buat jantung gue berasa maraton.

-Rigel

***

"Elang, Aura. Turun sayang, makan malam dulu"ucap Alana.

Elang dan Aura pun turun setelah mendengar panggilan itu.

"Aura, Gimana sekolah kamu?"tanya Alana.

"Biasa aja"ucap Aura. Alana pun menggelengkan kepalanya.

"Gimana hubungan kamu sama Chika, Lang?"tanya Alana.

"Baik baik aja kok Mah"ucap Elang. Aura menatap kakanya sekilas lalu melanjutkan makannya kembali.

"Kamu dapet temen di sekolah?"tanya Alza kepada Aura.

"Dapet"jawab Aura. Merekapun melanjutkan makannya dengan keheningan hanya ada suara sendok dan piring yang saling teradu.

Aura pun segera bergegas menuju kamar, ia sedang ingin membaca Novel yang baru di belikan Papahnya tadi.

Aura membaca kata demi kata dengan telaten sampai suara ketukan pintu membuatnya menghentikan membaca.

"Masuk"ucap Aura. Sosok Elang terlihat di ambang pintu.

"Kakak mau nanya sama lo dek"ucap Elang.

"Apa?"

"Lo malu punya kakak kayak gue? Sampai lo nyuruh gue jangan pernah kenal kalau di sekolah dan kita harus sembunyiin nama belakang kita 'Lais'."ucap Elang.

"Gue gamau ada yang manfaatin lo, ataupun gue"ucap Aura. Elang pun mengangguk paham.

"wulan tau lo adik gue? atau dia tau gitu lo anak Alza pemilik sekolahan"tanya Elang lagi.

"Gak"jawab Aura.

"Terus dek lo tau ga-"ucapan Elang tiba tiba terpotong dengan ucapan Aura.

"Bawel, pergi. gue mau lanjut baca"ucap Aura dingin tanpa ekspresi.

"Sabar Lang ini adik lo, resiko punya adik kayak es batu jadi sering berlatih sabar"batin Elang.

***

Aura tiba di sekolah pagi pagi sekali, ia sengaja untuk berangkat bersama papah nya lebih awal karena lelah mendengarkan celotehan kakaknya.

Waktu sudah menunjukan pukul 7:15 sebentar lagi akan memasuki jam pelajaran yaitu pukul 7:30.

"Hay gaiseeeee, Wulan yang cantik baik hati dan tidak sombong, rajin menabung dan suka mencolong DATANG!!!!!!"ucap Wulan heboh saat memasuki kelas. Ia sama sekali tidak merasakan malu sama sedikitpun.

"Hay Aura yang cetar membahenol temen Wulan yang paling bengis sejagat raya!"ucap Wulan menyapa Aura. Aura malah menutup telinga nya. Wulan ini sangat berisik seperti ayam yang sedang bertelur.

Rigel dan Aura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang