Kalian komen Next dan vote aku bakal next
Kuasai, agar harga diri tidak mati
-Mahesa, ketua geng R. Evil-
Terkam, musnahkan!
-Rigel Kent, ketua geng De'buaga-
***
Tanpa berpikir panjang Rigel menghampiri sebuah tempat senjata milik Galuh yang tersimpan disebuah lemari kaca. Rigel menatap sebuah pistol tersebut lalu menaruhnya di belakang celana miliknya.
"Gel, lo mau kemana?" tanya Zidan yang melihat Rigel memasukan senjata. Zidan melihat kemarahan Rigel yang begitu membara sampai-sampai Rigel membawa sesuatu yang berbahaya.
Rigel kembalikan tubuhnya, mensejajarkan dengan tubuh Zidan. "Ikut gue," ucap Rigel dengan tatapan lurus. Netra Rigel menatap lurus manik mata Zidan yang sepertinya bertanya-tanya.
Netra Rigel menyapu seluruh anggotanya, ia memperhatikan satu per satu anggotanya yang terdiam dengan menatap takut Rigel yang sedang dilanda kemarahan besar.
"Pake jaket De'buaga, jangan lupa masker hitam dan bawa motor kalian masing-masing. Motor khusus De'buaga," ucap Rigel dengan tegas. Rigel meraih jaket hitam cadangannya, sorot mata tajam terus lurus dengan kosong.
Rigel sudah memasah tubuh tegap, wajahnya ia tutupi dengan masker hitam. De'buaga adalah geng motor yang terbentuk hanya karena sering touring bukan geng yang selalu tawuran, berbeda dengan saat ini memaksa Rigel harus menyerang seseorang.
Semua anggota telah berbaris rapih dengan memakai serba hitam, orang-orang memandang De'buaga adalah geng motor misterius karena tidak ada satu pun orang yang mengetahui siapa sosok dibalik De'buaga.
"Kita harus ke markas Evil," komando Rigel.
"Gue, Zidan dan Raga. Kalian semua bagi tim, telurusi semua daerah kota ini. Saling kasih informasi," tegas Rigel. Handphone milik Rigel bergetar menandakan seseorang sedang menghubunginya. Nama Elang tertera begitu jelas di sana.
"Kenapa lo belum bawa Aura pulang? Lo gak sadar sekarang jam berapa? Ini udah mau malem Gel," ucap Elang yang di sebrang sana.
Inilah yang Rigel takut 'kan, Aura benar-benar terculik oleh seseorang yang misterius. Feeling Rigel merasa tidak enak, ia sangat lemah dan sensitif mengenai Aura karena dulu Rigel pernah kehilangan Aileen yang membuat Rigel ingin Aura menjaga sebaik mungkin.
"Gel, lo denger gue?" tanya Elang.
Rigel melepas handphone yang yang terpasang di telinganya. Rigel memutuskan telpon secara sepihak, ia ingin mencari keberadaan Aura saat ini.
Netra Rigel tertuju pada seseorang pria beralis tebal. "Jef, telpon Wulan. Tanya apa Wulan lagi sama Aura atau nggak,"
Jefri menganggukan kepalanya, segera ia menelpon Wulan untuk menanyakan sesuatu. Zidan mencoba membuat Rigel tenang namun hasilnya nihil.
"Wulan bilang Aura gak sama dia," jawab Jefri setelah menanyakan kepada Wulan.
Rigel meraih kunci motor miliknya yang berada di atas meja, Rigel menghampiri sebuah lemari yang penuh dengan helm khusus De'buaga. Rigel memakai helm full facenya yang berwarna hitam dan dibagian belakang helm terdapat logo naga yang bertulisan De'buaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rigel dan Aura
Teen FictionSQUEL ALZA Tidak baca cerita Alza pun ga masalah, meskipun ini squel aku ga nuntut baca Alza ko, nanti aku jelasin ulang gimana? Udh baca aja siapa tau cinta hehe Aura Azalea Lais, gadis cantik yang memiliki hati layaknya sebuah kulkas freezer milik...